Tanggal 24 Mei adalah tanggal yang patut diingat oleh fans Manchester United. Mantan penggawa United yang sering mereka sebut "King Eric" lahir ke dunia.
Ya, Eric Cantona adalah salah satu dari sekian banyak legenda United yang punya karakteristik unik. Cantona merupakan salah satu anak didik Sir Alex Ferguson yang tergolong bengal dan wataknya keras seperti Roy Keane. Bentuk keunikan Cantona sungguh bermacam-macam.
Kontroversi selalu menyelemuti pemain ini termasuk jurus tendangan kung-fu yang dihadiahkannya pada Simmons Matthew - fans Chrystal Palace yang meledek ibunya. Perayaan golnya ketika melawan Sunderland pada 1996 juga terlihat angkuh sehingga cocok dinobatkan sebagai perayaan gol terbaik sepanjang Premier League.
Cantona pensiun dari dunia sepakbola pada umur 30 tahun. Ini adalah umur yang ganjil untuk menyatakan gantung sepatu. Rata-rata pesepakbola keluar dari dunia sepakbola rentang usia 36 hingga 40 tahun, kecuali dengan alasan kesehatan. Tak ada hal jelas yang melatarbelakangi keputusan pemain kelahiran Marseille itu mengambil keputusan kontroversial. Cantona memang berbeda.
Baca kisah-kisah menarik Eric Cantona lainnya:
Lahirnya Seorang Raja
Pembelaan Cantona untuk Kaum Muslim Sedunia
Saat Cantona Menyerang Piala Dunia
Misteri Kalimat Paling Terkenal Eric Cantona
Ketika Cantona Berkelahi di Jalanan
Nasib Korban Tendangan Kungfu Cantona
Van Gaal Memang Butuh Sosok Cantona
Dunia perfilman juga sempat dijamah oleh mantan pemain Auxerre ini dan kebanyakan bukan hanya sebagai cameo semata. 18 judul film telah dilakoni Cantona selama hidupnya termasuk film Looking for Eric yang rilis tahun 2009. Situs film ternama seperti Rotten Tomattoes dan IMDB pun sempat membuat review yang baik untuk beberapa film terkenal Cantona.
Pemain dengan tipikal Cantona selalu punya pemikiran yang berbeda termasuk kata-katanya. Perkataannya selalu tajam dan punya arti yang dalam. Berikut kutipan-kutipan terbaik mantan pemain United bernomer punggung7 ini.
"If someone is too perfect, they wonÃÃât look good. Imperfection is important. (Jika seseorang terlalu sempurna, dia tidak akan terlihat baik. Ketidaksempurnaan itu penting.)"
"He who has regrets cannot look at himself in the mirror. (Dia yang memiliki penyesalan tidak dapat melihat dirinya pada cermin.)"
"I was not interested in winning if I did not enjoy it, but I did not enjoy football if I did not win. (Saya tidak tertarik pada kemenangan jika saya tidak menikmatinya. Namun, saya tidak menikmati sepakbola jika saya tidak menang.)"
"I donÃÃât play against a particular team. I play against the idea of losing. (Saya tidak bermain melawan sebuah tim. Saya bermain melawan ide dari kekalahan.)"
(rd)
Komentar