Pada gelaran Piala Dunia 2010 lalu di Afrika Selatan, Prancis tampil buruk dengan menjadi juru kunci grup A bersama Uruguay, Meksiko, dan Afrika Selatan.
Dalam tiga pertandingan grup, mereka hanya mampu bermain imbang melawan Uruguay dan kalah dari Mexico serta tuan rumah Afrika Selatan. Padahal status mereka saat itu adalah finalis Piala Dunia sebelumnya. Pada 2006 Prancis kalah dari Italia pada adu tendangan penalti di pertandingan puncak.
Tak hanya soal prestasi, suasana ruang ganti si Ayam Jantan juga hancur. Berbagai konflik melanda seperti hubungan pemain, staff, dan pelatih yang renggang. Puncaknya adalah ketika Anelka diusir oleh pelatih Raymond Domenech.
Para pemain memilih mogok latihan, hal tersebut membuat pejabat tertinggi Federasi Sepak Bola Prancis, Jean-Louis Valentin mengundurkan diri. Valentin mundur beberapa saat setelah kapten Prancis, Patrice Evra, bertengkar dengan pelatih kebugaran Robert Duverne menjelang jadwal sesi latihan yang membuat pelatih Domenech turun tangan.
Untuk membuang kesialan mereka itu, timnas Prancis membuat sebuah "ritual" penghancuran replika bis yang mereka pakai pada Piala Dunia 2010.
Publik sepakbola Prancis kini berharap pada punggawa tim nasional mereka agar menunjukan prestasi lebih pasca ritual buang sial tadi. Apalagi arsitek yang menangani kini sudah berpindah ke tangan Didier Deschamps.
Pada Piala Dunia 2014 nanti, Prancis tergabung dalam grup E bersama Swiss, Ekuador, dan Honduras.
(amp)
Komentar