Dalam sejarahnya, tercatat hanya dua kali lapangan merdeka, yang terletak di jantung kota Medan, dibanjiri ratusan ribu orang. Yang pertama terjadi sekitar tahun 50an, saat Presiden Soekarno menggelar rapat umum terbuka di lapangan itu. Dan Yang kedua adalah saat penyambutan sang jawara PSMS Medan yang baru saja pulang dari Jakarta setelah mengalahkan Persib Bandung di laga final Perserikatan 1985.
Lebih dari setengah juta orang, atau hampir separuh penduduk Medan yang berjumlah 1,2 juta jiwa, ikut menyambut kedatangan anak-anak PSMS Medan. Seturun dari Pesawat Garuda Airbus 300 di Bandara Polonia, Medan, tepat pukul 14.45, manajer, pelatih, pemain dan ofisial langsung dipangku oleh penyambut yang berjumlah ribuan orang yang sudah menunggu dua jam lamanya. "Ayam kinantan sudah pulang!!" teriak salah seorang pendukung Medan sembari mengendong Manajer tim Bawono.
Untaian bunga dikalungkan kepada semua anggota tim, malah Manajer Tim Bawono, seturun dari Pesawat langsung di serahi Ayam Jago sebagai tanda bahwa mengingatkan kejayaan Ayam Kinantan -Julukan PSMS- di masa penjajahan dulu. Ketika Bawono mengacungkan ayam itu, sontak semua pendukung medan melambai-lambaikan poster yang bertuliskan. "Goyang Bandung, dilibas Ayam Kinantan!"
Dari bandara Polonia, anak-anak Medan langsung diarak menggunakan becak menuju lapangan Merdeka. Iring-iringan rombongan berjalan lambat, karena terhambat ratusan ribu orang yang ingin melihat atau bahkan memegang sang idolanya.
(wam)
Komentar