Diperingati hari ini, tepatnya tanggal 29 Mei 1962, timnas Indonesia B berkesempatan untuk menjajal Korea Selatan. Dalam pertandingan di Stadion Ikada Jakarta itu, timnas Kombinasi B ini harus mengakui keunggulan tim Nageri Ginseng itu 1-2.
Saat itu, timnas Indonesia B diperkuat oleh Judo Hadianto (penjaga gawang), Faisal Jusuf, Jusuf Siahaan, Dollah Unai, Matseh, Ipong Silalahi, Royani, Mursabdo, Mubarak, Sulbi, dan Anwar.
Tiga hari sebelumnya, 26 Mei 1962, timnas Indonesia A pun kandas 1-2 dari tim yang sama. Kedua timnas asuhan Pelatih Tony Pogacknik itu sedang menyeleksi para pemainnya untuk Asian Games IV/1962. Begitu pun Korea Selatan yang sedang menjajagi Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga empat tahunan tersebut.
"Dalam penyeleksian ini timbul keprihatinan bahwa kita boleh kalah dari tim-tim Eropa, tetapi jika suatu regu dari Asia seperti Korea Selatan sempat merajalela di kandang kita sendiri, sungguh prihatinlah kita dibuatnya." tulis Majalah Aneka.
Seleksi ini dilakukan pasca terbongkarnya skandal suap yang dikenal dengan nama skandal Senayan. dalam skandal itu melibatkan lebih dari 10 orang pemain timnas yang terbukti bermain dengan bandar. Akibat skandal senayan, skuat timnas pun porak poranda, dan pelatih Toni Pogacnik mesti membangun kembali timnas dari nol. Kerja kerasnya selama membangun timnas dari tahun 1956 mesti buyar sekecuma. Wajar saja saat menemui Rukma Sudjana, salah seorang tersangka di penjara, Toni pun berurai air mata.
Dalam Asian Games yang digelar di Jakarta itu, jangankan untuk dapat medali, lolos dari fase grup pun kita tak mampu. Lain hal yang Korea Selatan hanya mampu meraih medali perak setelah dikalahkan India 1-2 di babak final. Kelak, sebagai balasan diundangnya skuat Korea Selatan ke Indonesia, timnas Indonesia diundang balik ke Seoul, Korea Selatan, usai Merdeka Games Cup 1962. Timnas Indonesia pun menjadikan kunjungannya sebagai tour Seoul, Tokyo, dan Saigon.
(NMR)
Komentar