Tak Ada Tempat untuk Sepakbola di Media Amerika Serikat

Berita

by redaksi

Tak Ada Tempat untuk Sepakbola di Media Amerika Serikat

Di Amerika, sepakbola hanyalah satu dari sekian banyak cabang olahraga. Tingkat kepopulerannya kalah jauh oleh bisbol, american football, basket dan hoki. Ya, Amerika bisa dibilang kurang menggilai sepakbola seperti di negara lain.

Untuk membuat sesuatu menjadi populer atau terkenal memang perlu ada campur tangan media. Media bisa mengangkat sebuah cerita biasa menjadi luar biasa dan menjadi buah bibir di seantero negeri.

Itulah yang tak dilakukan Amerika terhadap sepakbola. Media Amerika tak mengagungkan sepakbola. Mereka lebih memilih rugbi atau pun basket sebagai berita utama. Hingga akhirnya sepakbola menjadi begitu asing bagi penduduk Amerika.

Berdasarkan data Harris Poll, 35% warga Amerika memilih American Football sebagai olahraga favorit. Kemudian diikuti oleh bisbol (14%), football antar universitas (11%), balapan (7%), basket (6%), hoki (5%), dan basket antar universitas (3%). Tidak ada sepakbola.

Dalam laman berita Amerika, Forbes, mereka menyatakan keanehannya terhadap rakyat Amerika yang mulai berpaling dan mendukung tim nasional Amerika yang sekarang sedang berjuang di babak 16 besar Piala Dunia. Mereka bahkan sampai menuliskan ‘apa yang terjadi di sana dan membuat rakyat Amerika mulai mencintai sepakbola?’

Tak hanya Forbes, salah satu penulis berita di Boston Globe, Dan Saughnessy, lebih memilih untuk tak ikut dalam euphoria turnamen yang diselenggarakan empat tahun sekali itu.

“Sudah 40 tahun saya berada di dunia olahraga. Lalu, saya mendengar salah satu rekan saya berkata ‘siapa pun yang tak mengikuti Piala Dunia bukan pecinta olahraga sejati’. Maaf, saya harus meminta maaf karena saya tak menyukai sepakbola. Ini Amerika, tempat di mana setiap orang berhak untuk memilih. Jangan benci saya karena tak menyukai sepakbola,” tulis Dan dalam artikelnya.

Sepakbola bukanlah kultur di Amerika. Pesepakbola di Amerika tak ada yang mejeng di billboard untuk mengiklankan sebuah produk. Mereka tak pernah diundang ke acara televisi. Berbeda dengan atlet bisbol, rugby, basket dan hoki. Media Amerika sibuk memberitakan empat olahraga tersebut. Sepakbola, tak ada tempat bagi sepakbola dalam media Amerika.

“Apa yang mereka lakukan?” ujar Kenneth Rapoza, kolumnis Forbes, yang menyaksikan pertandingan antara Cile dan Australia. “Mereka hanya melakukan tendangan-tendangan ke depan dan belakang. Mereka seperti kebingungan untuk mencetak gol.”

Di Amerika sepakbola identik dengan gocekan-gocekan maut yang sering diperlihatkan Lionel Messi, Ronaldinho atau pun Cristiano Ronaldo. Dan ketika mereka menyaksikan pertandingan sepakbola, mereka tak melihat atraksi-atraksi tersebut. Bahkan mereka tak jarang menyaksikan pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0 yang bagi mereka membosankan.

Menurutnya, bisbol jauh lebih menarik dari sepakbola: “Di bisbol, semua gerakan di lapangan adalah strategi. Seorang runner base sebagai pemimpin, pitcher harus tahu siapa yang di dek, infield harus melakukan pergeseran, catcher harus tahu bola seperti apa yang tak bisa dipukul batter lawan, dan masih banyak lagi.”

Bentuk lain kebencian Amerika terhadap sepakbola adalah ketika pada 22 Juni lalu, seorang wanita Brasil dilaporkan ke polisi oleh tetangganya. Pelapor mengatakan merasa terganggu karena wanita Brasil itu berteriak-teriak karena menyaksikan pertandingan Piala Dunia ketika ia sedang menyaksikan NASCAR Sprint Cup Series Race (tayangan balap mobil).

NASCAR nyatanya lebih disukai di Amerika. Warga Amerika mengatakan lebih suka melihat mobil yang bertabrakan dibanding melihat pria dewasa yang merengek kesakitan ketika kakinya ditendang di atas lapangan hijau.

Amerika memang bukan tempatnya untuk sepakbola. Jika Amerika nanti malam (1/7) kalah oleh Belgia, sepakbola akan kembali menjadi hal asing di Amerika. Maka, beruntunglah kita yang bisa merasakan kenikmatan dalam menyaksikan setiap pertandingan sepakbola, tak seperti 'mereka'.

foto: marketwatch.com

[ar]

Komentar