Selain Adison Kraisorn yang mencetak setengah lusin gol ke gawang Timor-Leste pada laga perdana Piala AFF 2018, sosok Sirin Traiwutpipatkul juga mencuri perhatian. Namun Sirin bukan pemain. Dirinya merupakan perempuan yang bekerja sebagai Dokter Tim Nasional Thailand.
Sebelum pertandingan antara Timor-Leste melawan Thailand yang berlangsung di Stadion Rajamangala, Thailand, digelar, Sirin menemani para pemain Thailand yang tengah melakukan pemanasan di pinggir lapangan. Sambil mengamati pemain Thailand, dia sesekali melempar senyum pada para pendukung Thailand. Senyuman Sirin itulah yang menjadi pembicaraan, khususnya di dunia maya.
Sosok Sirin mungkin mengingatkan para pendukung Thailand dengan Watanya Wongopasi, ibu asuh Timnas Thailand U21 di SEA Games 2017 dan Piala Asia U23 tahun ini. Namun Sirin dan Watanya memiliki jenis pekerjaan yang berbeda di Timnas Thailand.
Sirin merupakan lulusan Sarjana Kedokteran Universitas Chiang Mai. Saat ini, perempuan berusia 27 tahun tersebut tengah melanjutkan studinya di Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Meskipun begitu, perempuan yang akrab disapa Dr. Li ini sudah mengikuti pelatihan medis dari FIFA untuk bisa menjadi Dokter Timnas Thailand.
Di Thailand, Sirin cukup populer, bahkan sebelum masuk dalam jajaran tim medis Timnas Thailand. Sirin yang mengaku pendukung Muangthong United, Chelsea, dan Barcelona ini merupakan finalis Miss Thailand 2012. Namun pada kontes kecantikan yang waktu itu dimenangkan perempuan blasteran Thailand-Austria bernama Farida Waller alias Nutpimon Natthayalak, Sirin hanya menempati 12 besar.
Setelah itu Sirin fokus menimba ilmu medis. Dalam wawancaranya dengan FOX Sport, keterlibatannya dengan Timnas Thailand tak lepas dari keinginannya untuk menjadi bagian dari kesuksesan sepakbola Thailand.
"Sebagai dokter lapangan timnas Thailand, aku ingin melihat sepakbola Thailand maju di masa depan bersama para pemain Thailand saat ini. Melihat pengembangan pemain muda Thailand, aku pikir para pemuda kami sudah sangat bagus. Melihat keberhasilan Vichai Srivaddhanaprabha, Presiden Leicester City, membuat kesempatan di sepakbola cukup menjanjikan buat para pemain. Aku yakin suatu saat nanti akan banyak pemain Thailand yang bermain di luar negeri dan menjadi pesepakbola bukan lagi hanya sebatas mimpi," tukas Sirin.
Bagi Sirin, sepakbola memang merupakan olahraga yang bisa menyakiti para pemainnya. Karenanya, menjadi Dokter Timnas Thailand pun menjadi tantangan tersendiri karena hal-hal buruk bisa terjadi dalam sekejap pada pertandingan sepakbola.
"Kita tahu kalau sepakbola sangat rentan untuk cedera. Aku perlu fokus dan cepat dalam menangani setiap kejadian. Dalam pengalamanku, area yang paling sering cedera parah pada pesepakbola adalah cedera ligamen. Hal itu karena ligamen merupakan alat pengontrol pergerakan. Ya, sepakbola bisa menjadi pintu untuk membuat kita dicintai bisa juga menyakiti. Itulah sepakbola," kata Sirin.
Pertandingan uji tanding Thailand menghadapi Trinidad & Tobago sebelum Piala AFF 2018 memberikan pengalaman tersendiri bagi Sirin. Pada laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Thailand tersebut, Sirin harus melakukan penanganan serius ketika salah satu pemain Thailan, Thitiphan Puangchan, mengalami cedera.
"Cedera serius yang pernah aku tangani adalah ketika Timnas Thailand menghadapi Trinidad & Tobago beberapa waktu lalu. Itu tidak biasa. Ritme permainan yang dimainkan pemain Trinidad sangat cepat dan ketika cedera pemain Thailand (Thitiphan Puangchan) terjadi, itu bisa membahayakan otak. Dia terjatuh pada posisi yang salah. Setelah memberikan pertolongan pertama, kami langsung mengantarnya ke rumah sakit," tutur Sirin.
Thailand akan menjalani laga kedua menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Rajamangala pada Sabtu (17/11). Sirin memprediksi para pemainnya akan mampu mengalahkan Indonesia yang baru saja mengalahkan Timor-Leste. "Aku pikir Timnas Thailand akan mengalahkan Indonesia dengan skor 2-1."
Foto: @changsuek
(ar/dex)
Komentar