Portugal dibantai di negeri jajahannya sendiri. Aktornya adalah Jerman. Tidak tanggung-tanggung, mereka harus menahan malu karena kebobolan empat gol. Muller membuka keunggulan Jerman lewat tendangan penalti pada menit ke-13. Jerman menambah keunggulan lewat sundulan Matt Hummels pada menit ke32.
Petaka bagi Portugal terjadi pada menit ke-36 saat Pepe diusir wasit. Peran Pepe menjaga lini pertahanan Portugal amatlah penting. Sebelum ia keluar, Jerman hanya mampu melepaskan empat tendangan, dan dua yang mengarah ke gawang (dua-duanya menjadi gol).
Kehilangan Pepe membaut konsentrasi Portugal buyar. Menit ke-45, Muller kembali mencetak gol. Seperti pada proses gol pertama terjadi, Mueller yang biasanya berada di kotak penalti memulai serangan dari sisi kiri pertahanan Portugal. Lalu umpan-umpan pendek ketiganya begitu cair sehingga mampu menembus rapatnya pertahanan Portugal.
Muller benar-benar menjadi perusak mimpi Portugal setelah mencetak hattrick pada menit ke-78. Portugal pun kalah dan membawa sejumlah masalah. Di pertandingan selanjutnya, Pepe sudah tidak mungkin tampil karena sanksi kartu merah. Mereka pun mesti menghadapi momen saat Ronaldo sudah tidak bisa berbuat banyak dalam mekreasikan serangan Portugal.
Padunya Trio Gelandang Jerman
Sebelum pertandingan dimulai, Pelatih Jerman, Joachim Loew membuat kejutan. Ia tidak menurunkan Miroslav Klose sebagai penyerang tunggal, melainkan Thomas Mueller. Gelandang serang Bayern Munchen tersebut menempati peran sebagai penyerang tengah. Ia didampingi Mario Gotze dan Mesut Ozil di kedua sisi, dalam formasi 4-3-3.
Banyak yang memprediksi Loew akan menggunakan 4-2-3-1 sebagai formula. Namun, tampaknya, ia ingin meladeni Portugal dengan permainan yang lebih agresif dalam menyerang. Lini tengah Jerman diisi Toni Kroos dan Sami Kheidira. Satu pos sebagai holding midfielder ditempati Phillip Lahm, yang pada Piala Dunia 2006 berposisi sebagai fullback kiri.
Dengan formasi ini, tiga gelandang Jerman ditugaskan untuk menghalau serangan balik yang sewaktu-waktu bisa saja dilancarkan Jerman. Awal serangan Jerman pun berasal dari tiga gelandang ini. Skema tiga pemain tengah seperti ini membuat Jerman meninggalkan skema penyerangan melalui dua attacking fullback. Ketiganya dituntut menjadi titik awal bagaimana Jerman membangun serangan.
Ini tak lepas dari upaya Loew untuk meminalisir ruang kosong di sisi pertahanan Jerman. Karena jika Jerman memakai skema seperti biasanya --dengan Lahm di sisi kanan yang rajin membantu lini penyerangan, sisi ini akan memiliki tingkat risiko kemasukan yang tinggi mengingat di sisi ini dihuni CR7.
Portugal Sulit Lepaskan Tekanan
Lini pertahanan Portugal sebenarnya tak buruk-buruk amat. Problem meraka ada di trio lini tengah yang diisi Moutinho-Meireles-Veloso. Tekanan yang begitu ketat dari lini tengah Jerman membuat mereka kesulitan mengontrol lini tengah sendiri. Opsi yang mereka lakukan adalah mengirimkan bola pada Ronaldo atau Nani di sayap, meskipun keduanya sedang dijaga ketat bek lawan.
Akibatnya, tiga gelandang tersebut sering melakukan kesalahan saat mengumpan. Ini menjadi petaka bagi Portugal karena salah satunya berhasil membuahkan gol bagi Jerman.
Ini jelas menjadi keuntungan bagi trio penyerang Jerman yang bermain sangat baik malam itu. Kombinasi Goetze-Oezil-Muller membuat pertahanan Portugal kocar kacir. Oezil dan Goetze bermain lebih melebar, sementara Mueller berperan sebagai false nine. Ia mendapatkan kebebasan untuk berkreasi. Mueller memang sangat berperan besar pada pertandingan malam tadi. Meski tak sedominan Kroos, Goetze, dan Oezil yang tingkat passing-nya di atas 90%, tapi pergerakan Mueller dua kali mampu mengecoh bek lawan dan menjadi gol.
Jerman layak menang. Portugal butuh hasil sempurna di dua pertandingan terakhir untuk menjaga peluang lolos dari grup.
analisa selengkapnya klik disini
[fva]
Komentar