Pertandingan lanjutan grup E Liga Champions semalam mempertemukan tuan rumah Manchester City dengan AS Roma.
City yang sudah mencetak sebelas gol dalam sepekan terakhir harus menghadapi Roma yang meraup poin sempurna di Serie A sambil menjaga rekor kebobolan mereka yang baru mencapai angka satu di Serie A dan satu pula di Liga Champions (saat mereka menang 5-1 menghadapi CSKA Moscow).
Pasukan Manuel Pellegrini yang menderita kekalahan di kandang saat menghadapi Bayern Munich di pertandingan pertama tentunya ingin meraup tiga poin untuk menjaga harapan mereka untuk lolos dari "grup neraka" ini.
Pertandingan sempat berjalan sengit terutama pada setengah jam awal, Sergio Aguero membuka gol untuk City melalui titik putih pada menit ke-4 setelah ia dilanggar oleh Maicon.
Kemudian pada menit ke-22 Francesco Totti berhasil menyamakan kedudukan dengan tendangan cip cantiknya setelah ia menerima umpan terobosan dari Nainggolan yang mengelabuhi pertahanan City.
Pemain Terbaik:Â Totti
Selain dari dua gol di atas, pertandingan semalam menunjukkan bahwa tim asuhan Rudi Garcia adalah tim yang lebih baik daripada City. Ashley Cole menjadi pemain yang memiliki positioning dan antisipasi yang paling baik pada dini hari tadi, dengan Radja Nainggolan dan Miralem Pjanic menjadi pengatur lini tengah.
Sementara satu bintang yang paling bersinar pada pertandingan ini tentunya adalah Totti yang berhasil menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions, melampaui rekor sebelumnya yang dicatatkan oleh Ryan Giggs.
Grafik permainan Francesco Totti yang membuatnya menjadi pemain terbaik pada pertandingan semalam (sumber: FourFourTwo Stats Zone)
Permainan Totti sangat brilian. Meskipun sudah tua (ia akan berusia 38 tahun pada akhir pekan ini), ia masih saja cepat dan berkali-kali membuat Gael Clichy dkk out of position.
Ia mungkin sudah berada pada ujung kariernya, tetapi Totti menunjukkan bahwa ia masih saja menjadi nyawa utama dan denyut nadi Roma. Berkali-kali ia melancarkan aksinya dengan operan-operannya yang luar biasa.
Buruknya Koordinasi Manchester City
Seolah tidak belajar dari kesalahan saat melawan Bayern (dan juga Hull City di Liga Premier), pertahanan City kembali melakukan kesalahan fatal pada pertandingan semalam.
Selain dari gol Totti, koordinasi antar pemain-pemain bertahan mereka sangatlah buruk. Beberapa kali mereka berada pada posisi yang salah dan dengan pembagian peran yang tidak jelas.
Pellegrini awalnya mencoba untuk mengistirahatkan Mangala yang bermain buruk saat menghadapi Hull, ia kemudian menurunkan Martin Demichelis.
Bek asal Argentina ini menjadi bulan-bulanan serangan balik cepat Roma. Ia kerepotan menghadapi kecepatan Gervinho, salah satunya ada pada gambar yang ditunjukkan pada kesempatan di bawah ini.
Martin Demichelis kerepotan menghadapi kecepatan Gervinho
Pada gambar di atas, saat City menghadapi sebuah bola panjang kepada Gervinho (A). Awalnya Demichelis (dan Kompany) berada pada posisi yang tepat, namun seiring cepatnya Gervinho dalam bergerak naik dan menerima bola, Demichelis sebenarnya sempat berada pada posisi yang menguntungkan untuk menghalangi pergerakan Gervinho (B).
Namun, entah apa yang terjadi, ia kehilangan keseimbangan sehingga membuat Gervinho berhasil melaju ke depan gawang Joe Hart (C).
Sadar bahwa ia bukanlah pemain yang cepat, ia menurunkan kecepatan larinya dan membiarkan Clichy mati-matian berusaha untuk mengejar mantan pemain Arsenal tersebut (D).
Pada akhirnya memang Demichelis bisa bernapas lega karena tendangan Gervinho berhasil dimentahkan oleh Hart.
Gervinho yang Merepotkan Pertahanan City
Tidak cukup sekali Gervinho memporak-porandakan City, pada satu kesempatan ia berhasil membuat bingung pertahanan City, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Opsi operan yang beragam yang bisa dilakukan oleh Gervinho
Pada satu titik kita akan tersadar bahwa Alessandro Florenzi, Totti, dan Miralem Pjanic tidak mendapatkan penjagaan yang berarti. Tidak ada yang menutup arah operan kepada mereka bertiga.
Seperti yang terlihat di atas, ada empat opsi operan yang terlihat untuk Gervinho. Pada akhirnya ia melakukan operan kepada Pjanic yang kemudian melakukan tendangan yang melebar.
Pemain Terburuk: Demichelis
Tidak bosan-bosannya kami menyoroti Demichelis saat bertahan. Pada satu kesempatan di babak ke dua, ia berhasil dilewati dengan mudah oleh Pjanic (A).
Blunder Demichelis yang hampir berbuah gol
Demichelis yang masih kebingungan kemudian terlihat terlambat untuk melakukan track-back kepada Pjanic (B). Saat Pjanic bersiap menerima operan Florenzi, Demichelis berada pada posisi yang terlalu jauh.
Keberuntungan pertama datang kepada Demichelis ketika Pjanic gagal menyambar umpan Florenzi.
Tetapi Demichelis yang masih kaget malah memantulkan bola kembali ke kaki Pjanic (C). Beruntung (lagi) tendangan Pjanic bisa dimentahkan oleh Hart.
Dengan buruknya koordinasi pertahanan City ini, Pellegrini memiliki segudang pekerjaan rumah yang harus ia perbaiki ke depannya. Selanjutnya City akan menghadapi CSKA di Moscow.
Baca analisis selengkapnya di sini.
Komentar