Stadion Jakabaring akan menjadi panggung terakhir perhelatan Liga Super Indonesia tahun 2014. Ya, stadion kebanggaan kota Palembang ini akan menjadi tempat pertempuran dua kesebelasan yang sukses menaklukkan lawan-lawannya hingga mampu mencapai partai final.
Persipura Jayapura, sang juara bertahan, akan menghadapi Persib Bandung, juara Liga Indonesia pertama (dan satu-satunya) yang mungkin sudah lupa bagaimana rasanya menjadi juara. Pada babak semi-final, Persipura berhasil mengalahkan Pelita Bandung Raya dengan skor 2-0, sementara Persib sukses menjinakkan Singo Edan julukan Arema Cronus, dengan skor 3-1.
Bentrokkan yang akan terjadi malam nanti tentunya akan menyajikan pertarungan yang sengit dari kedua tim. Keduanya memiliki lini penyerangan yang sama baik. Ini tentunya akan benar-benar menjadi pertempuran untuk menentukan siapa tim terbaik Liga Indonesia musim ini.
Persipura, dipastikan akan lebih kuat dari apa yang ditampilkan saat mengalahkan Pelita Bandung Raya. Ruben Sanadi telah selesai dari hukuman larangan bermain selama tiga pertandingan. Yohanis Tjoe yang mengalami cedera pun bisa ditampilkan meski harus menunggu keputusan terakhir tim dokter Persipura.
Namun, yang akan menjadi senjata pamungkas Persipura kala bersua dengan Persib adalah, mereka akan kembali menurunkan Titus Bonai. Pemain yang akrab disapa Tibo ini tak bermain selama empat pertandingan terakhir. Kabarnya, ia mendapatkan sanksi dari klub karena tindakan indisipliner.
Hadirnya Tibo tentunya akan menambah daya dobrak lini penyerangan Persipura. Tibo akan melengkapi Boaz Salossa dan Ian Kabes yang dalam beberapa pertandingan terakhir menunjukkan performa mengesankan.
Namun tim pelatih Persipura tentunya tak bisa sembarangan memasukkan Tibo ke dalam line-up. Pasalnya, dalam empat pertandingan terakhir, Persipura selalu berhasil menang di mana ketika Tibo tak dimainkan.
Tak adanya Tibo membuat Persipura menambah lini tengah mereka. Lim Jun Sik lebih sering dimainkan, sebelumnya sering dirotasi dengan Bio Paulin karena kuota pemain asing yang hanya diperbolehkan memainkan tiga pemain dalam satu pertandingan.
Tapi bagaimanapun, Tibo akan cukup bisa merepotkan lini pertahan Persib. Terlebih, jika Persipura kembali menggunakan pakem 4-3-3 dengan mengandalkan serangan sayap. Sisi kanan Persib, dihuni oleh Supardi yang rajin membantu serangan. Dan ini tentunya bisa dimanfaatkan Persipura dalam berupaya membangun serangan.
Ya, sisi kanan pertahanan Persib jelas perlu khawatir. Selain hadirnya Tibo, Ruben Sanadi yang memiliki kemampuan menyerang yang baik meski bermain sebagai fullback kiri pun bisa menjadi ancaman serius. Penetrasinya bisa membantu lini penyerangan Persipura dan mengacaukan pertahanan lawan.
Maka dari itu, Persib perlu memainkan garis pertahanan rendah. Dua pemain sayap Persib, M. Ridwan dan Tantan (ataupun Atep), harus rajin membantu lini pertahanan. Keduanya bisa menjadi tembok pertama lini pertahanan Persib dari serangan Persipura.
Untuk bisa mencuri gol, coach Djajang Nurjaman perlu belajar dari pertandingan melawan Arema Cronus. Makan Konate akan lebih maksimal jika ditempatkan sebagai gelandang serang. Itu artinya, Firman Utina harus bermain menjadi double pivot menemani salah satu diantara Taufiq dan Hariono.
Sebagai gelandang serang, Konate memiliki keleluasaan dan daya jelajah yang tinggi. Dengan staminanya yang bisa terjaga selama 90 menit, ia bisa menemani Ferdinand Sinaga untuk membombardir pertahanan lawan hingga pertandingan berakhir.
Pemilihan antara Taufiq ataupun Hariono perlu mendapatkan pemikiran matang dari Jajang Nurjaman. Namun melihat Persipura yang cukup unggul dalam kekuatan fisik, tampaknya Hariono akan lebih bisa menandingi lini tengah Persipura. Hanya saja kondisi Hariono saat ini belum pulih benar sehingga Taufiq tetap berada diurutan terdepan untuk mengisi line-up.
Lantas siapakah yang akan memenangi pertandingan ini? Kedua tim memiliki kans yang sama untuk memenangi pertandingan.
Persipura bisa memenangi pertandingan jika mereka berhasil mengajak Persib mengikuti alur bermain mereka, yaitu bermain cepat. Strategi ini terbukti berhasil merobohkan tembok pertahanan Pelita Bandung Raya yang menumpuk para pemain bertahannya di area kotak penalti.
Namun sepertinya Persib akan mampu fokus menggalang lini pertahanan mereka. Hal ini dapat dilihat ketika lini penyerangan Arema Cronus yang baru bisa mencetak gol pada babak kedua. Padahal ketika itu, Maung Bandung banyak tertekan lebih dahulu. Janur pun tentunya belajar banyak tentang kesalahan-kesalahannya pada babak semi-final
Sementara bagi Persib kunci kemenangan ada pada kendali tempo permainan serta garis pertahanan rendah. Mereka tak perlu terlalu ngotot mencuri gol pada babak pertama. Meski tetap dapat mencobanya melalui skema serangan balik. Pasca jeda babak pertama baru kemudian memasukan pemain segar untuk tampil lebih menyerang. Persib juga harus waspada terhadap umpan tarik mendatar yang diperagakan oleh Persipura.
Ya, kami menjagokan Persib Bandung akan membawa pulang trofi juara malam ini. Trofi yang sangat dinanti-nantikan oleh para pendukungnya hampir 20 tahun. Tentunya dengan syarat, Persib tak terpancing dengan permainan tempo cepat seperti yang diinginkan Persipura.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar