Kesebelasan negara Indonesia U-23 menjalani pertandingan pertamanya pada babak kualifikasi Pra Piala Asia U-23 2016 dengan menjungkalkan Timor Leste. Evan Dimas dan kolega sukses menjaringkan lima gol tanpa balas.
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno tersebut diwarnai dengan di-kartu merah-kannya Zulfiandi pada menit ke-57. Kemenangan tersebut membuat Indonesia mengumpulkan poin yang sama dengan Korea Selatan yang mengalahkan Brunei Darussalam 5-0.
Dalam pertandingan tersebut kami menyorot penampilan Mukhlis Hadi Ning yang menampilkan permainan terbaiknya. Lewat satu gol dan satu assist-nya, agaknya tidak berlebihan jika menyebut Mukhlis sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini.
M. Nathsir - 6,5
Kiper Persib Bandung ini tidak mendapat ancaman bertubi-tubi dari Timor Leste. Namun, jarang diserang membuat Nathsir sempat gugup dan hampir membuat blunder. Tiang gawang Indonesia pun sempat bergetar setelah Nathsir gagal menepis bola. Untungnya, tendangan hasil bola muntah berhasil dihalau Manahati.
Putu Gede â 7
Beroperasi di sisi kanan, Putu Gede berperan dalam menghalau serangan Timor Leste. Ini juga yang membuat Timor Leste seringkali mengalihkan serangannya saat mencapai area yang dikawal Putu Gede. Minimnya serangan Timor Leste ke sisi kanan pertahanan Indonesia, membuat Putu Gede sering membantu serangan. Pergerakannya memberi Ilham Udin maupun Wawan Febriyanto ruang untuk membuat peluang.
Satu-satunya kelemahan Putu Gede dalam pertandingan semalam hanyalah ia beberapa kali terlambat turun kembali ke posisinya saat Timor Leste melakukan serangan balik.
Hansamu Yama Pranata â 7,5
Hansamu menjadi tembok tangguh di lini pertahanan Indonesia. Pemain Timor Leste dibuat tidak berkutik dengan menahan serangan mereka untuk tidak sampai ke area kotak penalti. Tendangan kerasnya pun menjadi efektif setelah mendapat sodoran bola dari tendangan bebas. Ia melepaskan tendangan kencang yang menggetarkan gawang Timor Leste. Â Bersama Manahati, keduanya selalu memenangi duel dan membuat pertahanan Indonesia tak kebobolan.
Manahati Lestusen â 7,5
Duetnya dengan Hansamu Yama membuat pertahanan Indonesia kokoh dan sulit ditembus. Manahati juga berperan untuk menghalau umpan-umpan panjang yang mengarah ke area pertahanan. Saat Abduh terlambat bertahan, Manahati mengisi posisi tersebut untuk menghalau bola.
Abduh Lestaluhu â 6,5
Penampilan Abduh di sisi kiri pertahanan Indonesia tidak bisa dibilang memuaskan. Ia sempat salah mengantisipasi bola yang berakhir dengan hukuman pelanggaran untuk Indonesia. Walaupun begitu, Abduh juga sering membantu serangan meski tak seintensif yang dilakukan Putu Gede di sisi kanan. Satu umpan silangnya berhasil disundul Mukhlis yang mengarah tepat ke penjaga gawang Timor Leste.
Zulfiandi â 6
Zulfiandi berjasa menahan serangan Timor Leste sejak di lini tengah. Ia juga yang menjadi penyeimbang antara lini belakang dan lini serang. Namun, harus diakui kalau pertandingan menghadapi Timor Leste bukanlah pertandingan terbaiknya. Ia seringkali salah umpan dan terlambat bertahan.
Dua kartu kuning yang ia terima sebenarnya berasal dari pelanggaran yang tidak perlu. Pelanggaran yang ia lakukan juga terjadi di area tengah lapangan yang sama sekali tidak mengancam pertahanan Indonesia.
Evan Dimas â 8
Usai gol pertama yang dicetak Adam Alis, serangan Indonesia terlihat mengendur. Ini juga tak lepas dari tekanan yang diberikan lini tengah Timor Leste pada Evan Dimas. Para pemain Timor Leste seolah tak membiarkan Evan berlama-lama dengan bola. Akibatnya, beberapa kali umpan Evan tidak akurat dan berhasil dipatahkan lini pertahanan lawan.
Namun, bukan Evan Dimas namanya jika tak bisa mengatasi itu semua. Ia menjadi penyalur bola ke semua sisi lapangan. Gol yang ia cetak menunjukkan visi bermainnya yang luar biasa. Saat mengirim umpan ke Mukhlis, Evan seolah tahu kalau Mukhlis akan mengembalikan bola kepadanya. Ia pun terus berlari dan mengelabui bek Timor Leste. Terlambat satu detik saja, barangkali bola sudah berhasil dibuang.
Ilham Udin Armayn â 7
Seperti biasa, Ilham kembali mengandalkan kecepatannya dalam menggiring bola. Ia menjadi target umpan-umpan panjang dari lini tengah Indonesia. Namun, seringkali peluang kandas begitu saja baik karena salah umpan, maupun momen yang tidak tepat.
Adam Alis Setyano â 7,5
Penampilan Adam Alis memang mengejutkan. Mengisi pos gelandang tengah bersama Evan dan Zulfiandi, Adam sering mengancam baik dari sisi kiri maupun sisi kanan. Beberapa kali aksi individunya berhasil mengelabui lini pertahanan Timor Leste.
Gol pertama yang dicetak Adam menjadi bukti. Melihat ada ruang, Adam lebih memilih menendang bola ketimbang mengirim umpan silang. Bola tendangannya pun membentur bek Timor Leste sehingga mengelabui kiper lawan.
Meski namanya tidak sering terdengar, tapi Adam tampil tenang di lini tengah. Gaya menggiring bolanya yang unik, membuat lawan sering terkecoh apakah ia akan mengumpan ataupun menggiring bola. Sayang dalam beberapa kesempatan, Adam tidak bisa mengirimkan bola menjadi peluang atau menuntaskannya menjadi gol. Namun, ini menjadi awal yang baik bagi Adam, apalagi karena ia harus bersaing dengan gelandang eks kesebelasan U-19.
Wawan Febriyanto â 7
Sejak wasit membunyikan peluit, Wawan bermain dengan determinasi tinggi. Tekel yang dilakukan Timor Leste tak membuatya terjatuh. Ia terus menggiring bola dan membuat peluang. Namun, setelah gol pertama, Wawan seperti menghilang. Sisi kanan yang pada awal ditempatinya, digantikan oleh Ilham yang bermain begitu agresif.
Sayangnya hal serupa tidak terlihat pada babak kedua, terlebih setelah Zulfiandani dikeluarkan wasit. Selain itu, Aji juga membuat Wawan tidak bisa terlalu frontal menyerang karena harus waspada akan serangan balik lawan yang mengandalkan keunggulan jumlah pemain.
Mukhlis Hadi Ning - 8,5
Pertandingan menghadapi Timor Leste barangkali menjadi partai terbaik bagi Mukhlis di level internasional. Ia menunjukkan determinasi tinggi dalam pertandingan tersebut. Selain menjadi target di lini serang, Mukhlis pun bisa menggiring bola menyisir kotak penalti dan mengirim umpan ke rekan-rekannya yang lain.
Saat menyerang, ia menjadi tombak terdepan Indonesia untuk menekan pertahanan lawan. Ini terlihat sejak babak kedua ketika pertahanan Timor Leste mulai kehilangan konsentrasi. Mukhlis mengomando rekan-rekannya untuk menekan pertahanan Timor Leste yang tengah menguasai bola.
Gol Mukhlis pun terjadi karena skema ini. Berawal dari sisi kiri, Adam mengirim umpan mendatar ke area tengah kotak penalti. Bola tidak dikontrol sempurna oleh Mukhlis. Namun, lewat determinasinya, bola pun berhasil dikuasi dan didorong ke gawang.
Paulo Sitanggang â 7
Paulo Sitanggang ditugaskan khusus menutup pos yang dihuni Zulfiandi. Penampilannya tidak bisa dibilang istimewa, tapi tidak bisa juga disebut âbiasa sajaâ. Paulo jelas memberikan kenyamanan bagi Hansamu maupun Manahati di lini pertahanan. Ia juga menjadi penyalur bola bagi Evan maupun Adam yang aktif membantu serangan.
Ahmad Noviandani â 7
Nama Ahmad Noviandani melambung karena memiliki kecepatan. Ia diprediksi akan menjadi bintang muda baru Indonesia setelah penampilannya yang meyakinkan bersama Arema. Namun, dalam pertandinga nsemalam, Ahmad Noviandani tidak terlalu sering mendapat suplai bola. Selain itu, ia pun kerap bergerak ke tengah, ketimbang menyisir sayap memberi umpan. Ini barangkali sebagai taktik Aji untuk tidak terlalu banyak mengirim umpan silang karena bek Timor Leste yang tangguh dalam duel bola udara.
Andik Rendika â 7,5
Andik Rendika menjadi pembeda di sisi kiri pertahanan Indonesia. Ia aktif membantu serangan, serta kuat dalam bertahan. Andik mampu mengisi sisi kiri yang ditinggalkan Ilham karena diganti Paulo untuk memperkuat lini tengah. Andik sepertinya akan menjadi pilihan Aji dalam beberapa pertandingan ke depan, terutama jika kondisi Abduh yang belum fit.
Aji Santoso â 7
Secara kualitas individu, Indonesia jelas lebih unggul ketimbang Timor Leste. Namun, ada beberapa catatan taktikal yang semestinya bisa dimaksimalkan oleh Aji. Penampilan Zulfiandi yang terlihat di bawah penampilan terbaiknya, semestinya bisa menjadi sinyal bagi Aji untuk segera mengganti pemain asal Aceh tersebut.
Sisi kanan pertahanan Indonesia rentan diserang terlebih karena Putu Gede beberapa kali terlihat terlambat membantu serangan. Meskipun begitu, secara keseluruhan penampilan kesebelasan negara Indonesia U-23 patut diapresiasi. Penampilan agresif para pemain membuat Timor Leste tidak bisa mengembangkan permainannya. Serangan balik Timor Leste pun banyak yang kandas di tengah lapangan.
Aji akan menghadapi tantangan besar dalam dua pertandingan selanjutnya, terutama soal kebugaran. Sejumlah pemain seperti Mukhlis, Abduh, dan Adam, sempat mendapatkan perawatan di atas lapangan. Namun, kekhawatiran utama justru muncul dari Evan Dimas yang terlihat kesakitan di bagian bahunya.
Sumber gambar: twitter PSSI.
Komentar