Saat Manchester United menjamu Newcastle United di Old Trafford, lapangan akan tampak berat di satu sisi.
Pertandingan play-off Champions League antara Manchester United melawan Club Brugge, yang berkesudahan 3-1 untuk kemenangan United, membuktikan satu hal: Memphis Depay adalah monster jika (dibiarkan) melakukan gerakan memotong ke dalam dari sisi serangan sebelah kiri. Memphis mencetak kedua golnya â dua gol pertamanya untuk United â dengan cara itu.
Melawan Newcastle United, Louis van Gaal kemungkinan besar akan memaksimalkan monster yang sama.
The Magpies sedang lemah barisan pertahanan sebelah kanan. Pemain andalan mereka di posisi bek sayap kanan, Daryl Janmaat, tak dapat bermain karena menjalani hukuman larangan bertanding akibat kartu merah yang diterimanya di pertandingan melawan Swansea City, Sabtu (15/8) pekan lalu.
Absennya Janmaat terdengar lebih buruk lagi karena di sisi kiri serangan United, bukan hanya Memphis yang menyimpan potensi menebar panik. Pergerakan Memphis yang mengarah ke dalam dengan sendirinya memberi ruang untuk Luke Shaw. Tanpa Depay di depannya, Shaw memiliki 105 meter panjang lapangan untuk dirinya sendiri.
Namun banyak menyerang dari sisi kiri juga bisa menjadi bumerang bagi United. Jika Jika serangan yang United lancarkan di sisi tersebut gagal dan Newcastle menemukan cara untuk secepat mungkin membuat bola berada di area yang ditinggalkan Shaw sebelum eks pemain Southampton tersebut kembali ke posisinya (dan kemungkinan besar Newcastle mampu, karena menyerang lewat sayap adalah taktik mereka; ditambah lagi, persentase serangan sayap kanan selalu lebih besar dari sayap kiri), maka United dalam masalah. Apalagi jika Florian Thauvin, rekrutan baru dari Olympique de Marseille, menjalani début Premier League-nya di Old Trafford.
Sejak 2012, hanya ada satu pemain yang mencatatkan lebih banyak keberhasilan dribble ketimbang Thauvin di Ligue 1: pemain Paris Saint-Germain asal Brasil, Lucas Moura. Catatan successful dribble Moura mencapai angka 206 sementara Thauvin 195. Dari 69 pertandingan Ligue 1 bersama Marseille pun Thauvin memiliki catatan 136 kali berhasil melewati lawan dan 91 kali menciptakan peluang.
Catatan Thauvin terlihat semakin impresif jika kita melihat jumlah peluang yang ia ciptakan dalam dua pertandingan terakhirnya untuk Marseille. Dalam kedua pertandingan yang berkesudahan dengan dua kekalahan bagi kesebelasannya tersebut, Thauvin menciptakan tujuh peluang. Sedikit? Tunggu dulu: dalam dua pertandingan terakhirnya, Newcastle sendiri secara keseluruhan hanya menciptakan sepuluh peluang.
Prediki Susunan Pemain
Steve McClaren, manajer Newcastle, mendatangkan Florian Thauvin dengan satu harapan: mampu menjadi penyuplai bola-bola udara untuk Aleksandar Mitrovi?. Melihat fakta bahwa dua pemain Olympique de Marseille lain yang pindah ke Premier League â André Ayew (Swansea City) dan Dimitri Payet (West Ham United) â langsung nyetel, Thauvin juga tampaknya tak akan membutuhkan waktu lama untuk menjalani debutnya. Namun mengingat ia baru tiga hari bergabung, kecil kemungkinan Thauvin tampil sebagai starter di pertandingan kali ini.
Itu artinya, susunan lini depan Newcastle kemungkinan besar akan tetap sama dengan dua pertandingan terakhirnya: Papiss Cissé sebagai penyerang tengah dengan Georginio Wijnaldum di belakangnya serta Moussa Sissoko dan Gabriel Obertan di sayap kanan dan kiri. Peran penghubung antara lini belakang dan lini depan akan dimainkan oleh Vurnon Anita dan Jack Colback.
Tanpa Daryl Janmaat di sisi kanan, besar kemungkinan Chancel Mbemba akan digeser mendekat ke garis tepi, karena bek kanan Newcastle di kesebelasan utama hanya Janmaat seorang. Itu artinya, harus ada satu orang yang menggantikan posisi Mbemba di jantung pertahanan Newcastle. Kemungkinan besar, pasangan Fabricio Coloccini kali ini adalah Mike Williamson. Massadio Haïdara akan mengisi pos bek kiri dan Tim Krul, penjaga gawang andalan Louis van Gaal untuk adu penalti (ketika Van Gaal masih menangani Tim Nasional Belanda), menjadi tembok terakhir pertahanan Newcastle.
Sergio Romero tampaknya masih akan tetap menjadi pilihan utama di posisi penjaga gawang. Begitu juga dengan Daley Blind dan Chris Smalling yang akan kembali dipercaya sebagai duet bek tengah. Mengapit keduanya, Matteo Darmian dan Luke Shaw bermain sebagai bek sayap kanan dan kiri.
Untuk alasan pengalaman (dan penampilan yang tidak mengecewakan) bermain di Premier League, duet Michael Carrick dan Morgan Schneiderlin tampaknya akan lebih dipercaya bermain sejak menit pertama ketimbang Bastian Schweinsteiger dan Ander Herrera. Lini depan berisi Memphis Depay (penyerang sayap kiri), Adnan Januzaj (penyerang lubang), Juan Mata (penyerang sayap kanan), dan Wayne Rooney (penyerang tengah) juga tampaknya akan diberi kepercayaan bermain sebagai starter.
Melihat pertandingan yang sudah dijalani oleh kedua kesebelasan sebelumnya, Man United sepertinya tidak akan sulit untuk meraih kemenangan. Bahkan Setan Merah punya peluang tak hanya menang namun juga mencetak lebih dari dua gol.
">#NUFC XI: Krul; Mbemba, Coloccini, Taylor, Haidara; Anita, Colback; Perez, Wijnaldum, Obertan; Mitrovic https://t.co/osIzp5cnPoâ PanditFootball.com (@panditfootball) https://twitter.com/panditfootball/status/635040828834971649">August 22, 2015
Komentar