Manchester United punya peluang besar memenangkan pertandingan melawan Liverpool malam nanti (12/9). Meski jika melihat performa kedua kesebelasan, baik Man United maupun Liverpool dalam kondisi berimbang.
Pertama, keduanya mempunyai poin serupa yakni 7. Hasil tersebut berasal dari dua kali menang serta satu kali seri dan kalah. Kekalahannya juga sama-sama didapat pada laga terakhir mereka pekan lalu. Lalu apa yang membuat Setan Merah lebih diunggulkan dalam laga kali ini?
Perbedaan mencolok ada pada skuat yang siap diturunkan oleh kedua manajer. Seharusnya Brendan Rodgers dibuat pusing karena kehilangan beberapa penggawa terbaiknya. Jordan Henderson, sang kapten, dan Adam Lallana kemungkinan besar belum dalam kondisi siap tempur akibat cedera.
Sementara kunci permainan Liverpool musim ini, Coutinho, sudah dipastikan absen karena kartu merah di laga sebelumnya melawan West Ham. Begitu juga dengan Joe Allen dan dan Jon Flanagan yang masih harus berada di ruang perawatan.
Kondisi sebaliknya ada pada Louis van Gaal yang dengan percaya diri mengatakan akan menurunkan skuat terbaiknya melawan The Reds. Tercatat hanya Phil Jones yang dipastikan tak bisa tampil karena masih dalam tahap pemulihan akibat adanya gumpalan darah di lutut. Sedangkan Michael Carrick dilaporkan sudah ikut berlatih pasca cedera ringannya saat membela timnas Inggris, meski kemungkinan akan duduk di bangku cadangan.
Ditambah dengan kondisi ruang ganti Old Trafford yang mulai kondusif pasca diterpa isu tak sedap. Sebelumnya, beberapa media Inggris melaporkan bahwa para pemain Setan Merah mulai tak nyaman dengan cara Van Gaal menerapkan taktik. Manajer asal Belanda tersebut dianggap menghalangi kreativitas bermain anak asuhnya karena terlalu hati-hati dalam bermain dan lebih mementingkan penguasaan bola.
Kabar tersebut langsung dibantah Van Gaal dengan mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan para pemainnya. Alih-alih membangkang, para pemain justru memberi masukan positif dan membantunya dalam bekerja, dan mengatakan berita yang keluar selama ini tak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Hal di atas semakin positif dengan perpanjangan kontrak David De Gea sehari sebelum pertandingan. Meski belum dipastikan akan bermain dalam laga kali ini, kondisi ini bakal membuat atmosfer ruang ganti tak lagi tegang karena konflik. De Gea sendiri sepertinya dalam kondisi siap main, walaupun absen sejak awal musim akibat tak dipilih sang manajer karena alasan tersebut.
De Gea juga dipercaya oleh pelatih Vicente Del Bosque untuk menjaga gawang Spanyol saat melawan Macedonia. Sesuatu yang sudah pasti membantunya beradaptasi dengan atmosfer pertandingan.
Manchester United Bermain Lebih Menyerang
Kabar pemain Man United yang tak nyaman dengan taktik yang digunakan oleh sang manajer di atas bisa jadi benar adanya. Hal ini jika kita melihat permainan Setan Merah selama di bawah asuhan Van Gaal sejak musim lalu.
Permainan yang juga membuat Di Maria hengkang tersebut mengakibatkan Setan Merah justru tertekan sepanjang pertandingan. Tak berani mengambil resiko kehilangan bola namun justru kesulitan memasuki sepertiga akhir sehingga kesulitan mencetak gol.
Sehingga pada pertandingan kali ini Van Gaal sebaiknya lebih berani mengambil risiko tersebut. Karena jika tetap bermain �"datar�" sepanjang laga, bukan tidak mungkin kekalahan sebelumnya melawan Swansea akan kembali terulang.
Pada laga tersebut Man United memang unggul terlebih dahulu, tetapi Rooney dkk tidak mengubah gaya bermainnya terutama di sektor pertahanan. Sehingga lewat serangan balik cepat gawang Romero harus kebobolan dua gol yang mengakibatkan kekalahan pertama mereka musim ini.
Cara yang bisa dipakai adalah dengan meniru taktik Mourinho musim lalu saat mengantarkan Chelsea meraih juara Liga Primer Inggris. Seolah membagi lapangan dengan hanya dua sektor, pertahanan dan penyerangan. Mengubah gaya bermain lebih direct dengan tidak berlama-lama menguasai bola di lini tengah. Sehingga dengan cara ini kedua fullback terutama Luke Shaw tak perlu terlalu sering maju hingga sepertiga akhir.
Alasannya karena sektor yang ditinggalkan Shaw di kiri tersebut kerap menjadi makanan empuk bagi lawan untuk melakukan serangan balik. Apalagi di kubu Liverpool ada Nathaniel Clyne yang siap berkolaborasi dengan Firminho, Ibe, atau Millner untuk terus menekan lewat sisi kanan.
Kedua poros ganda yang kemungkinan akan diisi Schneiderlin dan Schweinsteiger, kemudian hanya fokus pada mengalirkan bola ke depan dan menahan serangan lawan lewat intercept. Tugas mencetak gol diserahkan kepada Wayne Rooney dan tiga gelandang di belakangnya. Apalagi United saat ini punya amunisi baru, Anthony Martial, yang bisa diandalkan untuk mencetak gol.
Van Gaal tinggal memilih tiga di antara empat pemain yang paling cocok mengisi pos ini. Pemain-pemain tersebut adalah Memphis Depay, Ander Herrera, Juan Mata, dan Martial. Keempatnya termasuk pemain serba bisa dan siap bermain di posisi mana saja atau berotasi untuk meneror gawang Liverpool dari lini kedua. Keuntungan lebih yang seharusnya membuat mereka tak perlu khawatir jika fullback bermain lebih aman menjaga areanya.
Lewat cara di atas United tetap dapat bermain menyerang tanpa harus takut menghadapi serangan balik Liverpool.
Menghentikan Christian Benteke
Jika harus menyebut satu nama yang patut diwaspadai oleh Man United, jawabannya adalah Benteke. Pemain asal Belgia tersebut selalu mencetak gol di dua laga terakhirnya melawan Setan Merah, keduanya saat masih berseragam Aston Villa musim lalu.
Karakter bermain Benteke yang merupakan kombinasi antara kecepatan dan kekuatan memang menjadi ancaman menakutkan bagi bek United. Namun seharusnya hal tersebut sudah berlalu karena ia telah berganti seragam.
Permainan Aston Villa musim lalu memang sangat mengandalkan Benteke, menjadikannya sosok targetman. Sehingga semua umpan jauh maupun umpan silang akan selalu tertuju kepadanya dengan intensitas tinggi. Karakter yang sangat cocok untuk tipe penyerang model seperti dia.
Namun di bawah asuhan Brendan Rodgers perannya menjadi berubah. Ia harus ikut turun untuk menjemput bola. Berperan aktif dalam membangun serangan bersama para gelandang Liverpool, sehingga Benteke jarang mempunyai peluang di kotak penalti.
Padahal pada laga kali ini, ia bisa saja menjadi mimpi buruk bagi Daley Blind. Benteke akan dengan mudah memenangi duel udara atau beradu otot sembari adu lari. Permainan kaki kanannya yang dominan cenderung membuat Benteke menuju ke posisi yang dijaga oleh Blind, di sebelah kiri pertahanan United.
Akibatnya, peran dua poros ganda United menjadi vital dalam laga kali ini. Keduanya dituntut untuk menghentikan Benteke sebelum memasuki area pertahanan Setan Merah. Bisa juga dengan sebisa mungkin tidak membiarkan gelandang Liverpool untuk memberikan umpan ke depan atau melakukan umpan silang ke kotak penalti.
**
Berdasarkan fakta di atas, maka Manchester United lebih diunggulkan dalam laga kali ini. Selain bertindak sebagai tuan rumah, mereka secara tim juga lebih siap karena tak banyak pemain inti yang absen.
Untuk pratinjau dari sudut pandang lainnya bahwa Liverpool lebih diunggulkan, silakan baca di sini
foto: en.wikipedia.org
Komentar