Turnamen Piala Presiden 2015 tinggal menyisakan empat kesebelasan. Salah satu laganya, mempertemukan kembali Arema Cronus yang berhasil menjungkalkan Bali United pada babak perempat final, dengan Sriwijaya FC pada babak semi-final. Pada leg pertama, Arema lebih dulu bertindak sebagai tuan rumah.
Sriwijaya yang mengalahkan Bonek FC pada perempat final, tentunya tak mau mengulang hasil yang sama seperti pada pertemuan yang terjadi di fase grup. Saat itu, skuat asuhan Benny Dollo tersebut tumbang dengan skor 3-1.
Kembali bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Sriwijaya tampaknya perlu meredam keinginannya untuk bermain terbuka dan meladeni permainan menyerang Arema. Performa skuat berjuluk Laskar Wing Kito ini bisa dibilang belum maksimal kala menyerang.
Dari lima laga yang telah dijalani, Sriwijaya sebenarnya baru melesakkan empat gol. Meski berhasil menang 3-0 pada leg kedua atas Bonek FC, namun hasil tersebut diraih karena sang lawan lebih memilih walk out dan tidak melanjutkan pertandingan.
Meski memiliki trio Titus âTiboâ Bonai, Talaohu Musafri, dan Patrich Wanggai di lini depan, namun hanya Wanggai yang menjadi senjata ampuh Sriwijaya dalam mencetak gol dengan dua golnya. Tibo dan Musafri hingga saat ini belum mencetak gol. Padahal, Tibo menjadi pemain Sriwijaya dengan jumlah tembakan terbanyak di fase grup.
Alan Martha dipastikan absen pada laga ini. Meskipun begitu, Sriwijaya masih memiliki Syakir Sulaiman, Yu Hyun Koo, dan Asri Akbar di lini tengah. Sementara pemain lainnya siap tempur yang akan membuat Benny Dollo cukup leluasa memilih susunan pemain.
Sementara di kubu tuan rumah, Arema akan tampil tanpa tiga pemainnya: Samsul Arif, Juan Revi, dan Ferry Aman Saragih. Ketiganya absen karena akumulasi kartu.
Absennya ketiga pemain ini sedikit banyak akan mengurangi kekuatan Arema. Apalagi Samsul Arif kerap kali menjadi pemecah kebuntuan Arema menjelang akhir babak kedua, seperti kala menghadapi Persela Lamongan dan Bali United pada leg pertama.
Tapi kealfaan ketiga pemain ini tampaknya tak akan mengubah formasi dasar Arema yang menggunakan 4-3-3. Pengganti Samsul Arif, terdapat Arif Suyono atau Dendi Santoso sebagai tandem Lancine Kone dan Christian Gonzales di lini depan. Sementara kehilangan Juan Revi dan Ferry Saragih, bisa digantikan oleh I Gede Sukadana dan Morimakan Koita.
Arema pun tampaknya tak akan mengubah gaya bermain mereka meski bermain tanpa Samsul, Juan, dan Ferry. Pressing tinggi dan permainan menyerang yang cepat lewat kedua sayap masih akan diperagakan untuk menaklukkan Sriwjaya.
Inilah yang tetap perlu diwaspadai skuat Sriwijaya. Pada pertemuan di fase grup, meladeni permainan terbuka Arema dengan strategi yang tak jauh berbeda, intensif menyerang lewat kedua sayap, strategi tersebut kurang berhasil.
Sriwijaya pun perlu mewaspadai umpan-umpan silang di kotak penalti pertahanan sendiri. Arema memang berbahaya perihal duel-duel bola atas karena memiliki Kone dan Gonzales. Kone berhasil mencetak dua gol ke gawang Sriwijaya lewat tandukannya pada fase grup, sementara dua dari tiga gol Gonzales saat melawan Bali United dicetak lewat proses umpan silang.
Baiknya, Sriwijaya benar-benar memanfaatkan serangan balik untuk membobol gawang Singo Edan. Tibo, Patrich, Musafri, atau Anis Nabar, memiliki keunggulan pada kecepatan mereka. Ini bisa menjadi pintu masuk Sriwijaya membuat peluang terlebih dua bek sayap Arema, Alfarizie dan Hasyim Kipuw untuk melakukan overlap.
Arema masih berada di atas angin karena ketajaman lini depan Sriwijaya masih belum teruji. Dalam lima laga, mereka hanya sanggup mencetak empat gol. Sementara Arema, semakin diuntungkan dengan kembalinya ketajaman Gonzales yang dibuktikan lewat hattrick saat menjungkalkan Bali United pada leg kedua. Makanya, tak berlebihan untuk menyimpulkan bahwa Arema masih memiliki pemain yang bisa diandalkan buat mencetak gol, meski Samsul Arif harus absen pada laga ini.
Komentar