Uruguay gagal bangkit pada partai keduanya di Copa America Centenario 2016. Mereka harus menelan kekalahan keduanya setelah ditaklukan Venezuela 1-0 di Stadion Lincoln Financial Field, Philadelphia, Amerika Serikat, Jumat (6/10). Salomon Rondon menjadi malapetaka Uruguay lewat gol tunggalnya pada menit ke-36.
Kemenangan itu pun memastikan Venezuela lolos dari grup C Copa America Centenario 2016. Sementara itu, atas kekalahan ini, peluang Uruguay untuk lolos ke babak perempat final cukup tipis. Kemungkinan lolos mereka bahkan digantungkan pada Jamaika, yang akan bermain melawan Meksiko. Pasalnya jika Meksiko menang, maka peluang Uruguay untuk lolos akan sirna.
Komposisi Pemain
Kendati cedera hamstring Luis Suarez berangsur membaik, tapi ia tidak langsung turun. Hal tersebut membuat Uruguay tetap mengandalkan Edinson Cavani di lini depan. Sementara ada beberapa pergantian susunan pemain pada formasi 4-4-2 Uruguay. Kali ini Gaston Silva diturunkan sebagai full-back kiri, menggantikan Alvaro Pereira yang bermain buruk ketika dikalahkan Meksiko. Arevalo Rios juga turun untuk menggantikan peran Matias Vecino yang mendapatkan kartu merah.
Di sisi lain, Venezuela tetap mengandalkan formasi 4-4-2. Hampir semua pemain andalannya diturunkan termasuk duet penyerang, Rondon dan Josef Martinez. Hanya saja Mikel Villanueva dan Juan Pablo Anor dicadangkan pada laga ini.
Susunan Pemain
Uruguay (4-4-2): Muslera; Silva, Godin, Gimenez, M Pereira; Sanchez (Lodeiro 78), Ramirez (Rolan 73`), Arevalo Rios, Gonzales (Corujo 80`); Stuani, Cavani
Venezuela (4-4-2): Hernandez; Feltscher, Vizcarrondo, Angel, Rosales (Gonzales 8`); Guerra, Rincon, Figuera (Otero 79`), Penaranda; Rondon (Seijas 78), Martinez
Peran Penting Duo Dinamo Kesimbangan Lini Tengah Venezuela
Uruguay bertekad memenangkan laga ini, mengingat pada pertandingan pertama dikalahkan Meksiko dengan skor 3-1. Hal tersebut pun membuat Uruguay bermain menyerang sejak pertandingan dimulai. Di sisi lain, Venezuela bermain bertahan dengan pertahanan garis rendah, ditambah dengan pressing ketat yang dilancarkan untuk lawannya.
Para pemain Venezuela juga tidak membiarkan pemain Uruguay berlama-lama menguasai bola. Mereka bahkan langsung berupaya merebut bola ketika berada di kaki para pemain Uruguay yang akan membangun serangan . Tugas itu sangat kentara dari lini tengah Venezuela yang diinisiasi Tomas Rincon dan Arquimedes Jose Figuera.
Agresivitas dua pemain itu menjadi keseimbangan permainan Venezuela dari di lini tengah. Rincon dan Figuera berhasil membuat lini tengah Uruguay sering kehilangan bola. Bola dari keduanya bahkan kerap langsung dialirkan ke sepertiga terakhir daerah permainan Uruguay.
Pilihan tersebut berubah menjadi petaka bagi Uruguay yang mengerahkan garis pertahanan tinggi. Hal tersebut terjadi pada menit ke-36, ketika Guerra melepaskan umpan panjang dan Fernando Muslera, kiper Uruguay, salah menempati posisi.
Bola pada akhirnya lepas dari Muslera dan berhasil didapatkan oleh Rondon yang kemudian menceploskan bola ke gawang kiper Galatasaray.
Cavani Mendadak Mandul
Serangan Uruguay sebenarnya kerap berhasil masuk ke dalam sepertiga akhir pertahanan Venezuela yang cukup rapat. Tapi penyelesaian akhir kesebelasan berjuluk Le Celeste itu begitu buruk. Para pemain Uruguay sering terburu-buru melepaskan tembakan ke arah gawang walau dari jarak jauh. Salah satunya adalah striker Paris Saint-Germain, Edinson Cavani.
Di laga ini, Cavani mendapatkan tiga peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Dua peluang pertama menjadi sia-sia akibat sepakan Cavani yang tidak tepat mengarah ke bola. Si kulit bundar itu justru dua kali masuk ke sela-sela kakinya. Sementara satu peluang emas lainnya malah melenceng ke sebelah kiri gawang Venezuela.
Cavani mendapatkan peran yang cukup berat di laga ini, ia bahkan sering menerima pengawalan ketat bek Venezuela, Wilker Angel. Bahkan Figuera terkadang sampai turun ke kotak penalti untuk membantu meredam agresivitas yang dimiliki oleh eks striker Napoli tersebut.
Buntunya Cavani juga diimbangi oleh permainan buruk Christian Stuani yang menjadi duetnya di lini depan. Di laga ini, Stuani bahkan tidak menjadi tandem yang baik untuk Cavani karena bermain tidak begitu optimal. Ia pun nampak kehabisan akal menembus pertahanan Venezuela yang cukup baik dalam melakukan aksi-aksi bertahan.
Ralat: Di artikel ini ada perubahan kesalahan penulisan pada kemungkinan lolos Uruguay.
Komentar