Saat ada sebuah tren digandrungi oleh massa, selalu ada keinginan dari diri untuk mengikuti tren tersebut. Namun, di sisi lain ada juga orang yang sebenarnya sudah tenggelam dalam tren tersebut ataupun sudah lama ingin mencoba tren tersebut karena panggilan hati, dianggap sebagai orang yang ikut-ikutan tren juga.
Renato Sanches sekarang mungkin sekarang sedang mengalami hal ini. Gelandang asal Portugal yang mendapatkan gelar sebagai pemain muda terbaik Piala Eropa 2016 ini mungkin saja tidak tahu, bahwa pada bursa transfer musim panas 2016, banyak pemain muda seusianya hijrah beramai-ramai ke Bundesliga.
Ada yang hijrah ke Schalke 04, ada juga yang pindah ke Borussia Monchengladbach, Werder Bremen, Borussia Dortmund, dan juga klub asal Leipzig yang baru saja promosi pada awal musim ini, RB Leipzig. Semua pindah ke Bundesliga karena mengharapkan satu hal yang sama, hal yang biasanya begitu diinginkan oleh para pemain muda; pengalaman bermain yang banyak.
Baca Juga: Mengapa Banyak Wonderkid Mendarat di Bundesliga Bukan di Inggris
Renato Junior Luz Sanches pun menjadi bagian dari rombongan pemain muda yang hijrah ke Bundesliga. Namun, berbeda dengan pemain-pemain lain, pemain yang tumbuh bersama Benfica youth team ini memilih untuk membela klub besar Jerman, Bayern Muenchen. Benar-benar sebuah langkah besar sekaligus gebrakan bersejarah dalam hidup pemain yang mengantarkan Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 ini.
Saat ditanya oleh bundesliga.com perihal kepindahannya ke Muenchen ini, Sanches menjawab bahwa Muenchen akan menjadikannya pemain yang jauh lebih baik. Apalagi, Muenchen akan tampil dalam Liga Champions Eropa, kompetisi yang berisikan pemain-pemain terbaik dari daratan Eropa.
“Saya ingin menjadi salah satu yang terbaik. Untuk melakukannya, saya juga harus belajar langsung dari yang terbaik. Saya ingin segera menjadi bagian penting dari tim ini, tim yang tampil dalam Liga Champions Eropa dan juga juara Bundesliga,” ujar Sanches.
Meski memang benar bahwa Bundesliga adalah liga yang ramah kepada para pemain muda karena liga ini menganut sistem yang membuat pemain-pemain muda seperti Sanches dapat memiliki jam terbang yang lebih banyak, namun, pindah ke Muenchen juga menyajikan tantangan-tantangan baru bagi pemain yang pernah tampil dalam UEFA Youth League ini, apalagi ia membela Bayern Muenchen.
Bersaing Untuk Posisi yang Diinginkan
Sanches adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah, dengan peran dominan yang dijalankan adalah sebagai seorang breaker dan box-to-box midfielder. Peran inilah yang berhasil ia emban di Benfica dengan baik, juga di timnas Portugal selama gelaran Piala Eropa 2016.
Peran inilah yang juga ia incar bersama Muenchen. Tapi, Die Roten memiliki banyak pemain dengan peran dan posisi yang sama dengan Renato Sanches. Bahkan, nama-nama pemain yang kelak menjadi mentor sekaligus saingan dari Sanches ini adalah pemain-pemain yang sudah terkenal baik itu di klub sebelumnya maupun di timnas.
Ada nama Xabi Alonso dan Arturo Vidal di sana. Selain itu, ada juga nama Javi Martinez. Phillip Lahm pun dapat bermain sebagai seorang gelandang bertahan kala dibutuhkan. Nama-nama di atas adalah nama-nama yang akan memberikan ilmu bagi Sanches sekaligus juga nama yang harus Sanches kalahkan dalam usahanya menjadi pemain inti Bayern Muenchen.
Dengan pengalamannya selama mengikuti ajang Piala Eropa 2016 bersama timnas Portugal, juga pengalamannya kala masih membela Benfica dalam usia yang begitu muda, Sanches seharusnya percaya diri untuk bersaing dengan pemain-pemain di atas. Apalagi, ia sekarang memiliki label baru; juara Eropa.
Beradaptasi dengan Kultur yang Baru Sekaligus Keras di Muenchen
Muenchen, sama seperti halnya klub Bundesliga lain, juga menaruh perhatian terhadap pemain muda. Untuk musim depan saja, Die Roten memiliki nama yang siap untuk diorbitkan, yaitu Joshua Kimmich. Selain itu, ada juga nama-nama seperti Thomas Mueller ataupun Bastian Schweinsteiger, yang pernah menapaki masa mudanya bersama Muenchen dan sekarang menjadi pemain kenamaan.
Namun, Muenchen pun memiliki riwayat buruk bersama pemain muda. Mario Goetze, yang sempat menjadi wonderkid dan memutuskan pindah ke Muenchen, akhirnya menjadi pesakitan setelah selama tiga musim tampil tak menentu. Sebastian Rode, pemain muda dari Muenchen juga merasa bahwa ia tidak mendapatkan waktu tampil yang memadai di Muenchen sehingga memutuskan untuk pindah ke Dortmund.
Selain bersaing dengan para pemain senior, Sanches juga harus siap dengan kultur baru yang keras di Muenchen. Ingat, status Muenchen adalah klub besar Eropa, juga, klub yang memiliki sejarah sebagai klub yang dibenci oleh seantero Jerman karena kerap mencomoti wonderkid-wonderkid dari tim kecil. Inilah yang harus dihadapi oleh Sanches.
**
Memang kedengarannya berat. Harus bersaing dengan pemain-pemain besar dan menyesuaikan diri dengan kultur Muenchen sebagai klub besar Eropa, tantangan yang harus dihadapi oleh Renato Junior Luz Sanches. Namun, ketika ia mampu melewati itu semua dan menjadi pemain inti Die Bayern, maka, ia bisa saja menjadi salah satu gelandang terbaik dunia.
Komentar