Atletico Madrid dan Barcelona sama-sama sempat mengalami sandungan di sejauh empat pekan La Liga 2016/2017. Dua pertandingan Atletico secara berturut-turut ditahan imbang Deportivo Alaves dan Leganes. Sementara Barcelona sempat dipermalukan Alaves di kandangnya sendiri, Stadion Camp Nou. Mereka dikalahkan dengan skor tipis 2-1 pada 11 September lalu.
Dini hari nanti, Barcelona tidak ingin kembali dipermalukan di kandangnya sendiri. Apalagi calon lawannya adalah Atletico yang memiliki skuat lebih kompetitif, namun sama-sama pernah mengalami sandungan di La Liga musim ini.
Barcelona memiliki kendala jelang menghadapi Atletico di Stadion Camp Nou, Kamis (22/9) dini hari nanti. Mereka tidak bisa diperkuat Samuel Umtiti di posisi bek tengah. Sebagai gantinya, Barcelona akan kembali memainkan Javier Mascherano mendampingi Gerard Pique. Sementara Atletico tidak bisa memainkan Angel Moya, Alessio Cerci dan Tiago Mendes dengan alasan yang sama seperti Umtiti. Kendati demikian, para pemain Atletico yang cedera itu tidak terlalu dikhawatirkan karena bukan pilihan utama Diego Simoene selaku pelatihnya.
Kreativitas Sergio Busquets Diperlukan Menghadapi Tekanan Atletico Madrid
Atletico akan menyulitkan Barcelona yang gemar melakukan penguasaan bola di lini belakang. Mereka selalu memberikan tekanan kepada strategi lawan yang sering menguasai bola di lini belakang. Tekanan juga diarahkan kepada gelandang bertahan dengan cara menumpuk pemainnya di lini tengah. Jika ada dua pemain lawan, maka Atletico akan mengawalnya dengan tiga pemain.
Dengan memberikan tekanan kepada gelandang bertahan, Atletico memaksa agar bola terus dikembalikan ke lini belakang. Kemudian bek tengah yang mendapatkan aliran bola langsung dihadang oleh lini depan Atletico yang rajin memberikan tekanan. Cara lain untuk menghindari tekanan itu dengan melepaskan umpan jauh langsung dari lini belakang ke depan. Namun cara itu tidak akan efektif menghadapi para pemain Atletico yang berpostur tinggi dan menguasai duel udara di daerahnya.
Atau Atletico memaksa agar lawannya mengalirkan bola ke sisi lapangan. Situasi itu juga menguntungkan Atletico yang selalu memulai serangan balik melalui sisi lapangan, mengingat winger dan full-back Atletico akan langsung berduel dengan aksi-aksi bertahanya. Didukung dengan pemain lain yang raji melakukan pergeseran mengikuti pergerakan bola sehingga mendekati penguasaan bola. Melalui cara itulah Atletico mengawali serangan balik melalui kecepatan pemain sayapnya setelah berhasil mencuri bola. Maka dari itu selama ini pergerakan dua full-back Atletico selalu dominan.
Sergio Busquets sebagai gelandang bertahan Barcelona akan sangat berperan penting pada laga ini. Ia harus jeli mencari celah agar menjadi penghubung yang baik antar lini. Tapi Busquets tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada kreativitas yang didukung Ivan Rakitic, Andres Iniesta, atau gelandang yang akan dipilih Enrique nanti. Soal itu, Barcelona perlu memaksimalkan mobilitas Rakitic. Sebab dibanding Iniesta, Rakitic lebih sanggup bermain turun ke bawah untuk membantu Busquets, kemudian membuka ruang-ruang di lini tengah.
Mencari Celah di Sisi Pertahanan Atletico
Atletico jarang menerapkan pertahanan garis rendah. Diego Godin dan Stefan Savic pun lebih sering berkeliaran di garis depan kotak penalti. Tapi gaya bertahan Savic dan Godin tidak seperti pemain Atletico lainnya yang dituntut bekerja keras memberikan tekanan dan merebut bola secara langsung. Godin dan Savic cenderung bermain sabar. Mereka tidak terburu-buru merebut bola dari penguasaan lawan, melainkan mewaspadai pergerakan penyerang tanpa bola di sekitarannya.
Hal itu sering membuat pemain lawan panik, kebingungan apakah bola akan ditembak langsung atau diumpan. Jika terlalu lama berpikir untuk melakukan sesuatu, waktu akan habis dengan transisi bertahan Atletico yang cukup cepat. Ruang-ruang yang kosong di pertahanan Atletico pun mulai tertutupi. Maka dari itulah kebanyakan pemain lawan sering gagal memanfaatkan percobaan tendangan ke gawang Atletico. Jika tidak melenceng, Savic atau Godin berhasil melakukan blokade.
Tapi rasanya gelandang-gelandang Barcelona mampu berpikir secara cepat. Apalagi Iniesta yang pintar membaca celah di pertahanan lawan. Tapi kemampuan Iniesta itu perlu diimbangi dengan kecepatan lini sayap Barcelona. Agar bisa mendapatkan ruang dan mengeksploitasi sisi pertahanan lawan. Dalam hal ini, diutamakan kepada serangan sisi kiri. Di situlah sinergi antara Jordi Alba dan Neymar diperlukan untuk mengeksploitasi area Juanfran yang agresif membantu serangan.
Kesimpulan
Sergio harus jeli mencari celah agar menjadi penghubung antar lini yang baik. Tapi Sergio tidak bisa bekerja sendirian. Perlu ada kreativitas laini yang didukung Ivan Rakitic dan Iniesta. Khusus Rakitic, ia harus bisa memaksimalkan mobilitasnya. Sebab ia lebih sanggup bermain turun ke bawah ketimbang Iniesta. Di sanalah Rakitic bisa berbagi ruang dengan Sergio.
Selain itu, full-back Barcelona juga tidak harus melulu menyisir lapangan. Terkadang perlu juga untuk bergerak sedikit ke tengah, agar membantu ruang Sergio dan Rakitic. Jika tugas itu terselesaikan, selanjutnya adalah bagaimana full-back Barcelona membantu wingernya untuk menaklukkan Juanfran dan Filipe Luis.
Jika Barcelona tidak bisa menyelesaikan rintangan di Atletico nanti, maka bersiaplah hasil imbang akan dianggap menjadi kemenangan bagi tamu. Atletico sendiri tidak akan sembarangan bertamu ke Camp Nou meski Alaves pun baru-baru ini menang di sana. Gabi dkk akan bermain lebih sabar. Sebab mereka tahu belum pernah menang di sana dalam 15 pertemuan terakhir.
Komentar