Fiorentina kembali gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang AC Milan di Stadion Artemio Franchi, Senin (26/9) dini hari. Kedua kesebelasan tidak mampu mencetak gol satu pun sehingga skor 0-0 mengakhiri pertandingan. Sementara hasil imbang itu mempertahankan Milan yang belum terkalahkan tiga laga berturut-turut. Fiorentina sendiri tidak bisa mencetak gol karena pertahanan Milan solid sepanjang pertandingan.
Fiorentina lebih menguasai pertandingan tersebut atas penguasaan bola sebesar 62 persen dan percobaan tendangan 20 kali. Sementara Milan cuma mengandalkan serangan balik pada laga ini dan melepaskan 12 kali percobaan tendangan. Padahal Fiorentina tidak diperkuat salah satu bek andalannya, yaitu Davide Astori. Tapi kekosongan Astori bisa diperankan Carlos Salcedo dengan baik pada laga tersebut.
Salcedo membangun kerja sama yang apik dengan sayap kiri Fiorentina, Hrvoje Milic, untuk membendung Suso yang menjadi winger Milan. Salcedo dan Milic berhasil menutup celah bagi Suso untuk mendapatkan ruang di lini belakang Fiorentina. Kerja sama apik juga ditunjukkan di pertahanan Fiorentina sebelah kiri, antara Nenad Tomovic dengan Fernando Bernardeschi untuk meredam M`Baye Niang sebagai winger kiri Milan.
Pengapitan yang dilakukan sisi pertahanan Fiorentina memaksa Carlos Bacca, penyerang tengah Milan, sering turun terlalu bawah. Hal itu agar pertahanan Fiorentina terpancing sehingga Niang dan Suso mendapatkan celah. Tapi pergerakan Bacca itu justru membuat Milan kurang berbahaya ketika menyelesaikan peluang akhir dari serangan balik. Sebab Niang dan Suso sering kehilangan bola karena para bek Fiorentina tidak terpancing pergerakan Bacca. Justru Bacca menjadi sarana duel dengan Carlos Sanchez.
Permainan Milan baru sedikit terbuka ketika Fiorentina mulai mengubah posisi pemainnya. Saat itu Matias Vecino dimasukkan untuk mengganti Gonzalo Rodriguez. Posisi Gonzalo di bek tengah diisi Sanchez dan Borja Valero bermain lebih turun lagi menjadi deep-lying playmaker. Mundurnya Sanchez menjadi bek tengah memberikan sedikit keleluasaan bagi Bacca. Alhasil Bacca bisa lebih bersinergi dengan Giacomo Bonaventura untuk memberikan suplai bola ke lini depan.
Sementara Fiorentina tidak kalah buntu dengan tamunya tersebut. Dari 20 percobaan tendangan ke gawang, hanya lima yang tepat sasaran. Penyelesaian akhir lini depan Fiorentina cukup buruk pada laga ini. Akan tetapi itu tidak lepas dari penampilan gemilang para bek Milan. Mereka bermain sabar dan tidak terburu-buru merebut bola. Duet Alessio Romagnoli dengan Gabriel Paletta berhasil membaca pola serangan Fiorentina yang terus-terusan mengandalkan umpan silang.
Romagnoli dan Palletta disiplin di posisinya. Mereka berdua mengikuti intruksi pertahanan garis rendah yang diperintahkan Vincenzo Montella sebagai pelatihnya. Keberadaan dua bek tengah itu di kotak penalti untuk mengantisipasi kecepatan tiga penyerang Fiorentina yang masuk ke area tersebut. Alhasil displin posisi Romagnoli dan Palletta cukup ampuh memberi gangguan kepada penyelesaian akhir Fiorentina. Hal lain yang mempermudah dua pemain itu adalah buruknya umpan silang Fiorentina karena selalu terburu-buru melakukannya.
Sayap Fiorentina sendiri tidak leluasa melepaskan umpan silang karena selalu dibayang-bayangi full-back Milan yang cenderung bermain bertahan pada laga ini. Alhasil umpan silang terburu-buru dilakukan ketika mendapati kesempatan jarak dengan full-back lawan agak jauh. Umpan silang pun dilepaskan tanpa menyesuaikan dengan timing lini depan Fiorentina di dalam kotak penalti. Maka, jika sayap Milan tidak berhasil menembus sisi pertahanan lawan, sementara sayap Fiorentina tidak bisa melepaskan umpan silang yang tepat.
Komentar