Usai jeda internasional yang digelar awal Oktober 2016, pecinta Liga Primer akan langsung disuguhkan pertandingan akbar pada pekan kedelapan. Laga besar ini menyajikan rivalitas klasik antara Liverpool menghadapi Manchester United. Laga ini bakal digelar pada Selasa (18/10) dini hari WIB.
Tensi laga bertajuk North West Derby kali ini pun dipastikan akan berjalan lebih tinggi. Kalah pada laga ini akan menyulitkan perjalanan kedua kesebelasan untuk masuk ke papan atas klasemen sementara. Liverpool saat ini menempati peringkat empat dengan 16 poin, terpaut tiga poin dari Manchester City yang memuncaki klasemen. Sementara Manchester United berada di peringkat ke-7 dengan 13 poin.
Adu taktik antara kedua manajer pun menarik untuk dinantikan. Keberadaan Juergen Klopp di Liverpool dan Jose Mourinho di pihak Manchester United akan membuat laga ini memungkinkan untuk kedua kesebelasan memberikan kejutan-kejutan yang bisa mengubah jalan dan hasil pertandingan.
Mengantisipasi Serangan Sayap Manchester United
Menghadapi Manchester United, Liverpool dihadapkan pada masalah cedera beberapa pemain. Dejan Lovren, Nathaniel Clyne, Adam Lallana dan Georginio Wijnaldum mengalami cedera sebelum dan ketika jeda internasional berlangsung. Namun dari empat pemain tersebut, Lallana dan Wijnaldum kemunginkan besar akan melewatkan laga ini.
Untuk mengisi kekosongan kedua pemain tersebut, Emre Can yang disebut sudah pulih dari cedera tampaknya akan menggantikan peran yang ditinggalkan Wijnaldum. Jika Can masih ragu untuk dipasang, Klopp masih memiliki Lucas Leiva.
Kondisi ini tampaknya akan membuat Philippe Coutinho berubah peran pada laga ini. Jika biasanya mantan pemain Internazionale Milan ini mengisi pos winger kiri, kali ini Coutinho tampaknya akan memainkan peran Lallana untuk bermain di lini tengah, bersama Jordan Henderson dan Emre Can/Lucas Leiva.
Untuk pos lini depan yang ditinggalkan Coutinho, Daniel Sturridge tampaknya akan menjadi pilihan utama Klopp pada laga ini. Hanya saja memainkan Sturridge bisa berarti membuat Roberto Firmino bermain sebagai winger kiri karena Sturridge akan menempati pos penyerang tengah.
Hanya saja jika Coutinho, Firmino, Sturridge dan Sadio Mane dimainkan secara bersamaan, Klopp memiliki opsi untuk menanggalkan formasi dasar 4-3-3 andalannya. Formasi 4-2-3-1 bisa jadi akan dipasang Klopp agar Coutinho tetap menempati sisi kiri dan Firmino bermain sebagai gelandang serang, yang membuatnya tak terkunci di satu sisi.
Klopp memang harus sebisa mungkin tetap mempertahankan trio lini depan Liverpool, Coutinho-Firmino-Mane, bermain seperti biasanya. Perubahan posisi dan peran tentunya akan mengubah daya serang Liverpool. Produktivitas ketiganya membuat Liverpool memiliki lini serang paling ditakuti di mana 18 gol telah diciptakan (tertinggi bersama Manchester City pada pekan ke-7).
Liverpool sendiri masih akan menerapkan gegenpressing pada laga ini. Apalagi perlu diingat, Manchester United sempat kewalahan menghadapi pressing blok tinggi pada Manchester derby yang diterapkan Pep Guardiola. Sementara pressing blok tinggi Klopp jauh lebih agresif ketimbang pressing milik Pep bersama Manchester City-nya.
Karenanya menempatkan formasi dasar 4-2-3-1 tampaknya akan cocok untuk Liverpool pada laga ini. Empat pemain terdepan bisa menjadi tembok pertama dalam memberikan tekanan pada pemain bertahan Manchester United di lini pertahanannya. Sementara double pivot yang diperankan Can dan Henderson bisa membatasi atau menghambat lini tengah Manchester United ketika pressing yang dilancarkan empat pemain terdepan gagal menghentikan serangan Liverpool.
Memiliki empat pemain yang memiliki kemampuan melewati pemain lawan di atas rata-rata sendiri bisa menjadi senjata Liverpool dalam menembus pertahanan Manchester United. Manchester United sendiri merupakan salah satu kesebelasan yang memiliki rataan pelanggaran cukup tinggi di Liga Primer, 12 kali per pertandingan, yang merupakan tertinggi kelima. Liverpool yang memiliki eksekutor bola mati bisa memanfaatkan hal ini untuk membobol gawang David De Gea.
Manchester United Perlu Bermain Cepat
Menghadapi gaya Liverpool, Jose Mourinho tentunya bisa belajar banyak pada Manchester derbi. Jika Manchester United gagal menangkal pressing blok tinggi Liverpool seperti kala menghadapi Manchester City, Manchester United kemungkinan besar akan kembali kewalahan pada laga ini.
Permainan Liverpool yang cepat harus mampu mereka imbangi. Oleh sebab itu, memainkan Wayne Rooney pada laga ini tampaknya kurang ideal. Pemain cepat di posisi pengatur serangan seperti Juan Mata dan Henrikh Mkhitaryan tentu harus dapat dipertimbangkan demi menangkal strategi Klopp.
Bongkar pasang pemain pada skema 4-2-3-1 andalan Mourinho di Manchester United tampaknya akan kembali dilakukan. Beruntung bagi Mourinho, hanya Phil Jones yang dipastikan absen pada laga ini. Tak heran, Mourinho memiliki banyak opsi untuk memilih susunan pemain utama.
Yang perlu dilakukan oleh Mourinho tentu saja mencari cara agar bisa melepaskan tekanan dari gegenpressing yang akan dimainkan Liverpool. Paul Pogba dan siapapun di antara Marouane Fellaini atau Ander Herrera akan memiliki peranan penting ketika Manchester United membangun serangan.
Namun pemain cepat yang dibutuhkan Manchester United sebenarnya bisa difungsikan untuk mengakali risiki tekanan yang didapatkan pemain bertahan Manchester United yang menguasai bola jika membangun serangan dengan umpan pendek sejak dari kiper. Pemain cepat diperlukan untuk memaksimalkan umpan-umpan panjang.
Memaksimalkan umpan panjang sendiri sebenarnya memaksimalkan kemampuan Ibrahimovic dalam duel udara. Keunggulannya dalam duel udara bisa menjadi cara Manchester United untuk sesegera mungkin mengirimkan bola ke sepertiga pertahanan lawan.
Anthony Martial dan Marcus Rashford/Jesse Lingard bisa menjadi pilihan ideal untuk kedua sayap. Kecepatan dan penyelesaian akhir keduanya bisa menjadi opsi ideal untuk memaksimalkan skema umpan panjang yang mengandalkan Ibrahimovic sebagai pusat operan.
Rooney jelas tidak masuk dalam skema ini. Pilihan untuk memainkan Mata atau Mkitharyan bakal lebih ideal untuk mengisi posisi di belakang Ibrahimovic. Kemampuan keduanya dalam membagi bola pun bisa memberikan dimensi lain dalam membongkar pertahanan Liverpool.
Skema umpan panjang ini kemungkinan besar akan diterapkan Mourinho kala menghadapi Liverpool. Indikasi ini terlihat ketika Fellaini difavoritkan mengisi double pivot bersama Pogba. Fellaini tercatat memiliki 15 kali umpan panjang berhasil dari 20 kali percobaan. Bandingkan dengan Herrera yang hanya sembilan kali berhasil dari 24 kali percobaan.
Kesimpulan
Hasil akhir North West Derby kali ini memang cukup sulit diprediksi. Di satu sisi, Liverpool memiliki masalah atas absennya Wijnaldum dan Lallana. Di sisi lain, Manchester United cukup kerepotan jika menghadapi lawan yang bermain dengan pressing blok tinggi.
Selain itu, kedua kesebelasan pun memiliki banyak pemain yang menjalani laga internasional sebelum laga ini. Kebugaran pemain kedua kesebelasan juga akan menentukan bagaimana laga ini berjalan, karena laga ini akan berjalan dengan intensitas tinggi.
Meskipun begitu, kami mengunggulkan Liverpool memenangi laga ini. Sebab, Manchester United saat ini belum menemukan bentuk permainan terbaiknya. Bahkan mungkin saat ini Mourinho masih kebingungan, apakah pada laga ini ia akan menurunkan Rooney atau tidak.
https://twitter.com/panditfootball/status/787905099003592704
(fir)
Komentar