Pada Minggu (8/10), PT Gelora Trisula Semesta (GTS) akan mengumumkan daftar pemain terbaik Indonesia Soccer Championship (ISC). Ajang penghargaan inipun seolah menjadi momen penutupan kompetisi ISC yang digelar sepanjang tahun 2016, yang menghasilkan Persipura Jayapura sebagai juara.
Mengenai daftar pemain terbaik, kami pun memiliki pilihan tersendiri mengenai 11 pemain terbaik yang berlaga di ISC. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:
Penjaga Gawang
Persipura boleh saja menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan dengan 27 gol. Demikian pula Arema Cronus yang kebobolan 22 gol dalam 34 pertandingan yang dijalani. Namun bukan Yoo Jae Hoon atau Kurnia Meiga yang kami pilih sebagai penjaga gawang terbaik, melainkan Wahyu Tri Nugroho.
Wahyu menjadi salah satu faktor di balik betapa tangguhnya Bhayangkara FC pada ISC ini. Bahayangkara FC pun sempat menjadi kandidat juara pada paruh musim. Total kebobolan mereka di akhir musim hanya 34 gol, terbaik ke-4, dengan Wahyu yang bermain di 31 pertandingan. Padahal Bhayangkara sendiri merupakan kesebelasan yang cukup sering mendapatkan gempuran lawan.
Bek Kanan-Kiri
Memulai empat pemain belakang, kami memilih Yustinus Pae sebagai penghuni bek kanan. Bek milik Persipura Jayapura ini tampil konsisten sepanjang musim. Di antara bek kanan lain, pemain bernomor punggung 21 ini memiliki jumlah bermain terbanyak, 34 pertandingan. Selain membuat lini belakang Persipura kokoh, Pae pun menyumbang satu gol dan dua asis.
Untuk bek kiri, Tony Sucipto kami anggap layak masuk dalam deretan pemain terbaik ini. Bek kiri Persib Bandung ini bermain di 33 pertandingan dengan torehan satu gol dan satu asis. Persib pun musim ini hanya kebobolan 33 gol, tersedikit ketiga setelah Arema dan Persipura. Kandidat lain, Ahmad Alfarizie, bermain di 31 pertandingan dengan torehan dua gol tanpa asis. Lima kartu kuning yang diraih Alfarizie membuat kami lebih memilih Toncip karena mantan bek Sriwijaya ini hanya mendapatkan dua kartu kuning saja.
Bek Tengah
Kapten Arema Cronus, Hamka Hamzah, masih layak disebut sebagai bek tengah terbaik Indonesia. Meski usianya sudah mencapai 32 tahun, namun kemampuannya dalam menggalang lini pertahanan masih layak membela kesebelasan elit Indonesia. Arema dibuatnya hanya kebobolan 22 gol (paling sedikit di ISC). Torehan sembilan gol dan empat asisnya pun membuatnya menjadi pemain belakang terproduktif.
Sementara itu untuk partnernya, Fachrudin Aryanto menjadi bek tengah lainnya yang layak dicap terbaik di kompetisi ISC ini. Bek timnas Indonesia yang membela Piala AFF 2016 lalu ini menjadi pemain kunci di lini pertahanan Sriwijaya FC. Sriwijaya sendiri menempati peringkat empat klasemen akhir.
Gelandang Tengah
PSM Makassar menjadi salah satu kesebelasan yang tampil luar biasa pada putaran kedua. Selain peran sang pelatih, Robert Rene Albert, peran gelandang mereka, Rasyid Bakrie, tak bisa dielakkan. Tampil di 33 pertandingan, pemain bernomor punggung 17 ini mencetak tujuh gol dan delapan asis. Ia juga cukup rajin membantu pertahanan.
Pengaruh besar juga ditinjukkan oleh gelandang asal Brasil, Ricardo Silva De Almeida atau yang akrab disapa Ricardinho. Bergabung bersama Alfredo Vera yang memberikan perubahan bagi Persipura, Ricardinho menjadi sosok penting kebangkitan Persipura pada putaran dua. Tampil hanya 16 pertandingan, lima gol dan asis membuat lini serang Persipura semakin tajam dan berhasil membawa Persipura juara.
Sayap Kanan-Kiri
Kedua pemain sayap yang kami pilih berasal dari dua kesebelasan yang sama, Semen Padang. Nama pertama ditempati oleh Muhammad Nur Iskandar. Pemain kelahiran Sorong ini menjadi penyuplai bagi Marcel Silva dengan mencetak 10 asis, terbanyak di ISC. Tiga golnya pun melengkapi kontribusinya bagi Semen Padang.
Di sisi kiri, Irsyad Maulana menjadi pemain sayap yang cukup produktif. Dari 33 penampilan, delapan gol dan enam asis ditorehkan pemain bernomor punggung 88 ini. Torehan ini bahkan lebih tinggi dari yang dihasilkan pemain-pemain asing macam Esteban Vizcarra atau Dane Milovanovic.
Penyerang
Untuk penyerang, sayang sekali tak ada nama lokal yang menonjol. Bahkan dari 10 besar pencetak gol terbanyak, hanya Cristian Gonzales dan Sergio Van Dijk yang beraroma local, itu pun naturalisasi. Boaz Solossa menampati peringkat 11 dengan torehan tiga asis dan 11 gol.
Penyerang terbaik dihuni oleh pemain asing. Marcel Silva mencetak 21 gol dan enam asis. Beto Goncalves menjadi top skor dengan 25 gol (juga memiliki lima asis). Keduanya menjadi penyerang yang sangat ditakuti sepanjang gelaran ISC 2016 ini.
Pelatih
Keberhasilan Persipura Jayapura menjuarai ISC ini kami rasa melayakkan Alfredo Vera sebagai pelatih terbaik ISC. Bergabung ketika Persipura menorehkan hasil buruk, Vera berhasil menyulap Persipura mengejar Madura United dan Arema Cronus di putaran kedua.
Vera pun tetap membuat Persipura menggigit meski ditinggal kapten mereka, Boaz Solossa, yang membela timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Pelatih asal Brasil ini mampu mengombinasikan pemain senior dan muda untuk menjadikan Persipura meraih kampuin ISC 2016.
Komentar