Chelsea berhasil menang mudah atas tamunya, Brentford, di babak keempat ajang Piala FA, Sabtu (28/1). Di laga yang disaksikan oleh 41,042 pasang mata yang hadir di Stamford Bridge itu, The Blues unggul dengan skor telak 4-0. Keempat gol Chelsea tersebut dicetak oleh Willian dan Pedro Rodriguez di babak pertama, serta Branislav Ivanovic dan Michy Batshuayi di babak kedua.
Di laga ini, Antonio Conte kembali menurunkan formasi dasar 3-4-3. Tidak ada nama-nama seperti Diego Costa, N`Golo Kante, Nemanja Matic, Marcos Alonso, Victor Moses, David Luiz dan Eden Hazard di skuat inti Chelsea. Untuk posisi penjaga gawang pun Asmir Begovic yang diturunkan dalam laga ini.
Sebagai gantinya, Conte mencoba mengombinasikan tim inti dan tim cadangan di pertandingan ini. Nama-nama seperti Kurt Zouma, Nathaniel Chalobah, Ruben Loftus-Cheeck, dan Michy Batshuayi turun sejak menit pertama. Begitu pun dengan pemain yang baru dipanggil dari masa peminjamannya di Bournemouth beberapa waktu lalu, Nathan Ake.
Sementara di sisi lain, pelatih Brentford, Dean Smith, menurunkan skema dasar 3-5-1-1. Mantan pemain akademi Chelsea, Josh McEachran kembali diandalkan oleh Dean Smith untuk menyeimbangkan lini tengah The Bees. Sedangkan John Egan, Harlee Dean, Andreas Bjelland ditempatkan sebagai back-three guna menghadapi trio Loftus-Cheek, Batshuayi, dan Willian.
Sejak awal laga, Chelsea memang langsung tampil dominan dengan mendominasi jalannya laga. Area kiri, tengah dan kanan pun mampu mereka kuasai dengan mudah. Sisi kanan, yang ditempati oleh Pedro dan Willian, menjadi sisi yang paling agresif dalam pertandingan ini. Kedua gol yang tercipta di babak pertama pun terjadi melalui sisi ini.
Gol pertama yang dicetak oleh Willian bermula dari dilanggarnya Pedro beberapa meter di depan kotak penalti Brentford di area sisi kirinya, sedangkan gol kedua bermula dari pergerakan tanpa bola yang dilakukan Pedro kala menyisir sisi kiri pertahanan Brentford.
Sementara sisi kiri Chelsea yang diisi oleh Ake dan Loftus-Cheek tidak terlalu berbahaya di laga ini. Ake, yang memiliki gaya bermain yang lebih defensif, lebih sering bermain aman dengan jarang melakukan tusukan-tusukan ke depan. Sementara Loftus-Cheek, yang posisi naturalnya adalah gelandang, sering menunjukkan kebiasaannya dengan membagi bola ke area tengah dibanding menyisir lapangan dan menusuk ke dalam seperti yang diperlihatkan oleh Willian di sisi kanan.
Pergerakan Ake dan Loftus-Cheek tidak seagresif kombinasi Pedro dan Willian, yang sering mengancam area pertahanan Brentford. Posisi Ake lebih sering berada di areanya sendiri, berbeda dengan Pedro yang sangat aktif bermain ke depan. Sumber: Whoscored
Hal yang sama pun terjadi di babak kedua. Ketika Willian digantikan oleh Branislav Ivanovic di menit ke-63, Chelsea tetap mengandalkan sisi kanan sebagai tumpuan dalam serangannya. Ketika Ivanovic masuk, dirinya bertukar posisi dengan Pedro yang kali ini diplot sebagai inside forward.
Kedua gol yang terjadi di babak kedua pun lagi-lagi bermula dari sisi ini. Ivanovic berperan cukup besar dalam dua gol yang tercipta pada babak kedua, bahkan salah satunya dicetak olehnya sendiri. Yang pertama bermula dari serangan balik cepat yang dibangun oleh Pedro, yang kemudian diakhiri oleh tembakan keras dirinya. Sedangkan yang kedua bermula ketika dirinya dilanggar kala mencoba melindungi bola yang datang dari area sisi kanan ke kotak penalti.
Jumlah tembakan yang dilepaskan oleh sisi kiri dan kanan Chelsea sangat jomplang. Walaupun jumlah tembakan dari sisi kanan masih kalah jauh dari area tengah, namun tembakan-tembakan yang dilepaskan melalui sisi ini sangat efektif. Sumber: Whoscored
Alasan Antonio Conte untuk terus menginstruksikan serangan melalui sisi kanan sebetulnya cukup wajar. Karena di musim ini, area kiri Brentford memang menjadi sisi yang selalu diincar oleh lawan-lawannya, terlebih ketika laga tandang. Dalam beberapa laga, area sisi Brentford yang ini memang cenderung lebih pasif, dan hal itulah yang menjadi makanan empuk bagi Chelsea, yang lebih mengandalkan serangan melalui sisi-sisi sayapnya di musim ini.
Sisi kiri Brentford tidak seaktif sisi kanannya, dan karena cenderung lebih bertahan, sisi kiri lebih sering dimanfaatkan oleh tim lawan dalam hal membuat kesempatan menembak bola ke gawang. Sumber: Whoscored
**
Chelsea berhasil memanfaatkan lemahnya sisi kiri Brentford yang diisi oleh Yoan Barbett. Barbett sendiri diberi nilai paling rendah oleh Whoscored pada pertandingan ini. Sang manajer, Dean Smith pun melakukan kesalahan dengan tidak mengganti Barbett yang terus dibombardir oleh Pedro, Willian, juga Ivanovic.
Alih-alih mengganti Barbett, Smith malah mengganti Josh McEachran yang bermain apik di lini tengah. Brentford pun harus mengambil pelajaran dan segera membenahi kesalahan-kesalahan yang terjadi di laga ini, terlebih mereka saat ini masih berkutat di papan bawah Liga Championship Inggris.
Sementara bagi Chelsea, kemenangan ini menjadi modal berharga dalam menyongsong laga melawan Liverpool, Rabu (1/2) nanti. Apalagi di laga ini Chelsea mengistirahatkan sebagian besar para pemain intinya. Untuk para pemain muda yang tampil di laga ini pun sudah sepatutnya diberikan apresiasi yang tinggi karena mampu bermain sangat apik.
Komentar