Real Madrid sukses menjaga asa mereka untuk tetap bersaing memperebutkan gelar juara La Liga Spanyol musim 2016/2017. Menjamu Sevilla di Santiago Bernabeu dalam lanjutan laga lanjutan La Liga, Senin (15/5/2017) dini hari, mereka berhasil memetik kemenangan dengan skor 4-1.
Gol-gol Los Blancos dalam pertandingan ini dicetak oleh Cristiano Ronaldo (dua gol), Toni Kroos, dan Nacho Fernandez. Rojiblancos hanya mampu membalas sekali lewat cetakan gol dari Stevan Jovetic pada awal babak kedua. Spesial untuk Ronaldo, dalam pertandingan ini ia mencetak gol ke-400 nya untuk Madrid dalam semua ajang.
Dengan formasi dasar yang ditunjukkan kedua tim di atas, pertandingan pun sebenarnya berjalan dengan cukup menarik. Baik itu ball possession (49% milik Madrid berbanding 51% milik Sevilla) serta peluang yang tercipta dalam pertandingan ini (Madrid mencatat 14 kali shots berbanding 11 shots milik Sevilla) menunjukkan bahwa pertandingan berjalan seimbang. Rojiblancos mengeluarkan segenap usaha untuk memberikan perlawanan yang sepadan untuk Real Madrid.
Namun, terlepas dari gol yang dianggap kontroversial yang dicetak oleh Nacho pada babak pertama, ada beberapa hal yang akhirnya membuat Sevilla tidak bisa mengulangi apa yang mereka lakukan pada pertemuan pertama saat mampu mengalahkan Madrid di Ramon Sanchez Pizjuan, Januari 2017 silam. Salah satunya soal respon Madrid yang baik atas situasi yang terjadi di lapangan.
***
Menerapkan formasi dasar 5-3-2 (yang dapat berubah menjadi 3-5-2 ketika menyerang), pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, berusaha untuk menerapkan apa yang biasa ia terapkan di timnas Chile. Ia menginginkan sebuah formasi yang cair, baik dalam bertahan maupun menyerang, dengan mengandalkan kekuatan distribusi bola dari tengah dan pergerakan wing back yang dapat membantu pertahanan dan penyerangan.
Hal ini pun sukses dilakukan oleh Sevilla dalam pertandingan ini. Mereka cukup banyak menguasai bola dan menyerang dari sayap. Vitolo dan Gabriel Mercado berhasil menjadi wing back yang menopang penyerangan Sevilla, walau pada akhirnya ketika bertahan mereka kerap kecolongan juga dari para pemain di lini serang Madrid.
Walau sempat kebobolan oleh gol yang mungkin tidak bisa mereka terima (gol Nacho), mereka menunjukkan respon yang baik. Setidaknya Sampaoli menunjukkan respon baik tersebut dengan memasukkan Walter Montoya di babak kedua setelah menyadari bahwa lini tengah Sevilla kurang memberikan tekanan kepada lini pertahanan Madrid.
Sevilla pun dapat mencetak satu gol balasan pada awal babak kedua lewat Stevan Jovetic. Permainan Sevilla langsung membaik dan tekanan yang diberikan kepada lini tengah Madrid pun semakin menjadi dan sejak babak kedua sampai sekira menit ke-61, Sevilla dapat menciptakan beberapa peluang bagus dan unggul dalam penguasaan bola.
Namun, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane ternyata memberikan respon yang lebih baik. Pada menit ke-61, sadar bahwa lini tengahnya mengalami penekanan, ia memasukkan gelandang jangkar Casemiro untuk membantu kinerja Toni Kroos dan Mateo Kovacic. Untuk menambah tekanan dari sayap, Lucas Vazquez pun dimasukkan menggantikan Alvaro Morata.
Hasilnya, walau memang Madrid tidak terlalu banyak menguasai bola, mereka menjadi lebih clinical dan tepat sasaran. Ditambah dengan masuknya Luka Modric pada babak kedua, alur serangan Madrid pun menjadi lebih lancar, dan area sepertiga akhir Madrid yang kerap kosong sampai menit ke-61, tertutupi dengan hadirnya Casemiro. Tono Kroos pun menjadi lebih sering maju membantu serangan, bahkan sampai mampu mencetak gol pada menit ke-84.
Dalam soal membaca situasi, setidaknya Zidane unggul atas Sampaoli dalam pertandingan ini. Sampaoli pun bukannya tidak bergerak. Ia memasukkan Wissam Ben Yedder dan Diego Gonzalez untuk mengubah keadaan, tapi sayangnya langkah tersebut terlambat dilakukan karena mereka berdua masuk pada menit ke-69.
***
Dalam pertandingan ini, lini tengah memegang peranan penting dalam kesuksesan Madrid meraih kemenangan. Sosok-sosok pemain tengah Madrid dalam pertandingan ini berhasil menjadi penyeimbang sekaligus distributor bola yang baik bagi para penyerang Madrid.
Toni Kroos, Mateo Kovacic, James Rodriguez, serta ditambah dengan Casemiro dan Luka Modric yang masuk pada babak kedua, kesemuanya mampu mengalirkan bola dengan baik dan menjaga tempo permainan, termasuk mengalirkan bola secara seimbang ke sayap kiri dan sayap kanan Madrid. Kekuatan lini tengah Madrid pun terjaga berkat masuknya Casemiro.
Namun, pada akhirnya yang menentukan adalah soal respon pelatih dalam pertandingan ini. Respon Sevilla memang baik, tapi respon dari Madrid lebih baik lagi sehingga Madrid pada akhirnya mampu meraih kemenangan dan menjaga peluang mereka meraih gelar juara La Liga musim 2016/2017.
foto: @SevillaFC
Komentar