Madura United berhasil mencuri perhatian penikmat sepakbola di Indonesia karena menjadi kandidat juara Liga 1 Indonesia 2017. Salah satu penyebabnya adalah komposisi pemain yang tidak banyak berubah dari Indonesian Soccer Championship A 2016.
Nama-nama seperti Asep Berlian, Bayu Gatra, Dane Milovanovic, Fabiano Beltrame, Herry Prasetyo, Slamet Nurcahyo, dan lainnya, masih memperkuat Madura di Liga 1 sejauh ini. Kemudian Madura menambahkan kekuatannya dengan merekrut Andik Rendika Rama, Fachrudin Aryanto, Fandi Eko Utomo, dan Greg Nwokolo yang didatangkan sebelum Liga 1 dimulai.
Perekrutan-perekrutan itu disempurnakan dengan kedatangan Peter Odemwingie yang berstatus marquee player karena pernah berkarier di Liga Primer Inggris dan mantan pemain nasional Nigeria. Hasilnya langsung terbukti setelah mengalahkan Bali United dengan skor 2-0 pada pertandingan pertama Liga 1. Tapi pertandingan berikutnya mereka dikalahkan Persela Lamongan dan ditahan imbang Mitra Kutai Kartanegara. Barulah setelah dua laga itu, Madura bisa bangkit kembali dengan mengalahkan Persija yang skornya berakhir 1-0.
Selanjutnya, Madura tidak terkalahkan selama delapan pertandingan dengan produktivitas 17 gol dan kebobolan lima gol saja. Mereka juga bisa dibilang menjadi kesebelasan yang cukup menghibur dengan agresivitas serangannya sehingga mampu mencetak 30 gol sejauh paruh musim ini. Apiknya permainan Madura sejauh paruh musim ini juga tidak lepas dari angkernya Stadion Gelora Pamerkasan.
Di kandangnya itu, mereka berhasil meraih tujuh kemenangan, dua seri, dan belum pernah terkalahkan. Sebanyakan 80% gol Madura sejauh musim ini dicetak di Stadion Gelora Pamekasan dengan raihan 25 gol. Tingginya rasio gol Madura bisa dibuktikan ketika mengalahkan Semen Padang dengan skor 6-0.
Hasil itulah yang membuat Madura dicatat sebagai kesebelasan pertama yang mencetak enam gol di dalam satu pertandingan. Madura pun menutup paruh musim ini dengan manis setelah mengalahkan PSM Makassar dengan skor 1-0. Hasil itu memastikan kesebelasan besutan Gomes de Oliviera itu menjadi juara paruh musim.
Serangan Balik Menjadi Kunci
Pola serangan balik cepat dengan mengandalkan kecepatan para penyerangnya menjadi kunci suburnya Madura. Bayu, Greg, dan Slamet mampu berperan sangat baik saat transisi bertahan ke menyerang.
Sebelum menyerang, pertahanan Madura menunggu lawan masuk ke wilayahnya dan langsung memberikan tekanan perebutan bola. Agresifnya lini tengah Madura dalam perebutan bola, ditunjukan Asep Berlian sebagai gelandang bertahan andalan kesebelasan tersebut. Lihat saja Asep mampu melakukan 40 tekel dari tiga pertandingan terakhir Liga 1.
Jumlah upaya tekelnya itu paling banyak di antara pemain Madura lainnya. Rinciannya adalah 15 kali tekel bersih dan 25 gagal. Kendati kegagalan lebih banyak, setidaknya agresivitas Asep dalam melakukan percobaan tekel cukup membantu menghadang lawannya.
Cara tersebut juga berfungsi memecahkan konsentrasi lawan yang menguasai bola agar melakukan kesalahan ketika melepaskan operan sehingga diintersepsi pemain Madura. Tercatat, Fabiano dan Fachrudin, duet bek tengah Madura, mencapai 10,3 intersepsi per laga dari tiga pertandingan terakhir.
Selain itu, agresivitas tekanan yang dilakukan Madura sering membuat lawan bingung mengalirkan bola ke depan. Alhasil, bola lebih sering dikembalikan ke belakang dan melepaskan umpan-umpan panjang dari area tersebut. Umpan-umpan panjang dari lawan justru menjadi keuntungan bagi duet bek tengah Madura yang unggul dalam duel bola udara.
Rataan 62,8% telah menjadi presentase duel udara yang dimenangkan Fabiano dan Fachrudin dalam tiga pertandingan terakhir. Di sisi lain, jika bola berhasil didapatkan kembali melalui apapun prosesnya, biasanya langsung dialirkan secara cepat kepada Slamet yang menjadi tumpuan serangan balik.
Kepercayaan kepadanya itulah yang membuat Slamet tidak turun sampai area kotak penalti untuk membantu pertahanan. Pilihannya adalah menunggu bola di area tengah. Di situ, Slamet bebas bergerak di tengah atau melebar karena lawan-lawannya fokus menekan pertahanan Madura.
Kebebasan Slamet di lini tengah membuatnya semakin diuntungkan untuk menerima bola dan kemudian dialirkan ke rekan-rekannya, terutama kepada Odemwingie atau ke pemain sayap. Slamet bisa langsung memberikan bola kepada Odemwingie yang siap berlari menyambut umpan terobosan darinya. Atau pilihan lainnya ke pemain sayapnya di sisi lapangan jika Odemwingie nampak kesulitan dijaga lawannya.
Maka, pergerakan-pergerakan Slamet di mana pun ia berada perlu diperhatikan. Ia adalah generator penggerak serangan balik kesebelasan berjuluk "Sappe Kerab" itu di sepertiga akhir lawan. Secara keseluruhan, senjata andalan Madura dalam melakukan serangan balik wajib diwaspadai. Jangan sampai pertahanan lawan lengah mengantisipasi serangan balik Madura sehingga bola bersarang di gawangnya sendiri.
- Statistik penyerangan Madura united
Tendangan tepat sasaran | 40.7% |
Umpan silang kanan sukses | 35.6% |
Umpan silang kiri sukses | 37.8% |
Umpan kunci per pertandingan | 4.5 |
Umpan terobosan per pertandingan | 6.4 |
- Statistik bertahan Madura United
Menang duel udara | 57,1 % |
Intersep per pertandingan | 22.9 |
Blok tendangan per pertandingan | 1.3 |
Tekel sukses | 37.7% |
Sapuan per pertandingan | 8 |
Pemain Kunci: Peter Odemwingie
Madura beruntung memiliki penyerang marquee player sekelas Odemwingie. Ia adalah penyerang yang memiliki kecepatan dan insting mencetak gol dari kepintarannya mencari ruang di pertahanan lawan. Hasilnya, 43% gol yang diperoleh Madura dicetak oleh mantan penyerang Rotherham United tersebut. Odemwingie sanggup mencetak 13 gol dari 30 gol yang dicetak Madura sejauh paruh musim Liga 1 2017.
Odemwingie merupakan penyerang bertipikal target forward karena jarang turun menjemput bola. Di sepertiga akhir lawan, ia mencari celah di antara para penjaganya untuk mendapatkan ruang mengejar bola hasil dari umpan terobosan rekan-rekannya. Selain itu, aksi yang paling sering ditunjukannya adalah ketika bergerak ke sisi lapangan dan diikuti lawan-lawannya.
Kemudian area yang ditinggalkan Odemwingie di dalam atau depan kotak penalti, menjadi ruang bagi rekan-rekannya untuk berada di sana dan menemukan kesempatan untuk mencetak gol. Seperti dua momen yang dilakukan Odemwingie ketika melawan PS TNI. Ruang yang diciptakan di sepertiga akhir lawannya membuat ia bisa menyumbangkan asis untuk Greg dan Milovanovic.
Permainan Odemwingie tersebut membuktikan bahwa ia belum habis walau cuma mencetak dua gol dari dua tahun terakhirnya bersama kesebelasan lain. Saat ini ia justru berkesempatan besar mencatatkan rekor gol terbanyak di dalam satu musim kompetisi, gol terbanyak Odemwingie adalah saat bermain untuk kesebelasan West Bromwich Albion sebanyak 15 gol di musim kompetisi 2010-2011.
Komentar