Tim nasional Indonesia berhasil meraih kemenangan kedua mereka dalam ajang SEA Games 2017 ini. Menghadapi Timor-Leste di Stadion MP Selayang, Minggu (20/8/2017), tim "Merah Putih" berhasil menang dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Marinus Manewar di menit ke-21.
Menghadapi Timor-Leste, Indonesia menerapkan susunan pemain yang sedikit berbeda dibanding saat melawan Filipina maupun Thailand. Skema yang sedikit berbeda diterapkan oleh pelatih timnas, Luis Milla, dalam menghadapi Timor-Leste yang notabene kesebelasan juru kunci grup B. Dari segi formasi dasar, timnas U22 tidak lagi menerapkan 4-3-3, melainkan menerapkan formasi dasar 4-2-3-1 dengan Evan Dimas dan Hanif Sjahbandi di pos gelandang tengah.
https://twitter.com/panditfootball/status/899166354825031680
Dengan formasi dasar seperti ini, Indonesia unggul dalam penguasaan bola dengan penguasaan mencapai 57% berbanding 43% milik Timor-Leste. Namun meski banyak menguasai bola, ternyata perlawanan dari para penggawa Timor-Leste cukup sengit, bahkan sampai akhir pertandingan.
Kemiripan dengan ketika lawan Filipina
Ada sebuah kemiripan dalam skema bertahan yang diterapkan oleh Timor-Leste dan Filipina ketika menghadapi Indonesia. Pada 10 menit pertama babak pertama, para pemain Timor-Leste lebih memilih untuk menunggu di daerah pertahanan sendiri. Hal ini terjadi sampai sekira menit ke-21, saat Marinus Wanewar mencetak gol.
Cara bermain Timor-Leste seperti ini, yang tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan oleh Filipina, membuat Indonesia sulit untuk membongkar pertahanan "The Rising Sun" ini. Pergerakan dari dua winger Indonesia, Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay, menjadi sedikit terhambat. Kedua full-back yang berusaha membantu serangan timnas, yaitu Rezaldi Hehanusa dan Gavin Kwan pun kesulitan menembus lini pertahanan Timor-Leste yang bertumpuk.
Akibatnya, bola yang dikirimkan oleh Evan Dimas dan Hanif Sjahbandi ke daerah pertahanan Timor-Leste pun hanya berupa umpan-umpan panjang semata, diarahkan ke sayap. Sayap kiri menjadi tujuan dari umpan-umpan panjang ini, dan model serangan ini pun dengan mudah dihentikan oleh para pemain Timor-Leste yang memang lebih memilih untuk menumpuk pemain di lini pertahanan.
https://twitter.com/panditfootball/status/899194382443724801
Hal ini sempat mempersulit Indonesia dalam mencetak gol, sebelum akhirnya kecerdikan Septian David Maulana dalam membuka ruang ke sayap mengacaukan koordinasi pertahanan Timor-Leste dan membuat Marinus Manewar dapat menemukan ruang di dalam kotak penalti untuk mencetak gol.
Untuk membalas ketertinggalan, Timor-Leste pun hanya bisa mengandalkan serangan balik lewat Kornelis Nahak Portela dan Henrique Wilson. Namun bola jarang sampai ke dua pemain tersebut, sehingga serangan Timor-Leste lebih banyak mental di lini pertahanan Indonesia.
Keberanian Timor-Leste untuk menekan pertahanan Indonesia
Memasuki babak kedua, untuk menghancurkan sistem pertahanan Timor-Leste yang sempat menyulitkan Indonesia dalam menyerang, para pemain "Merah Putih" langsung menekan para pemain bertahan "The Raising Sun" yang menguasai bola di lini pertahanan mereka sendiri. Sampai sekitar menit ke-60, cara ini berhasil membongkar ketatnya pertahanan Timor-Leste.
Namun memasuki menit ke-60, Timor-Leste mulai menemukan celah di lini tengah Indonesia. Pressing yang tidak seragam yang dilakukan oleh Indonesia, tidak seperti melawan Filipina ketika para pemain bisa saling mengisi ruang dan posisi di area sepertiga akhir dan lini pertahanan, menciptakan sebuah celah di area sepertiga akhir yang kerap dimanfaatkan oleh para pemain Timor-Leste.
Beberapa kali para pemain Timor-Leste dapat menciptakan peluang dari second line Indonesia yang tidak terisi oleh Hanif maupun Evan yang kerap out of position. Bahkan, memasuki 15 menit terakhir, tekanan para pemain Timor-Leste semakin menjadi ke pertahanan Indonesia. Kesigapan dari empat pemain bertahan Indonesia membuat gawang Kurniawan Kartika Ajie dan Satria Tama (Tama masuk menggantikan Ajie di babak kedua) tetap perawan sampai akhir pertandingan.
Grafis umpan sepertiga akhir timnas U22 Timor Leste di babak kedua
Umpan silang yang harus dibenahi oleh para pemain Indonesia
Umpan silang masih menjadi salah satu cara para pemain timnas U22 Indonesia dalam membongkar pertahanan lawan. Namun dalam pertandingan ini, umpan silang justru menjadi model serangan yang bisa dibilang kurang efektif.
Di pertandingan kali ini, Indonesia melancarkan 17 kali upaya umpan silang ke lini pertahanan Timor-Leste. Dari 17 umpan silang tersebut, tercatat hanya empat umpan silang saja yang menemui sasaran, termasuk satu yang menjadi gol Marinus Manewar. Jika memang ingin menggunakan umpan silang sebagai cara membongkar pertahanan lawan, maka kualitas dari umpan silang ini harus dibenahi oleh para pemain Indonesia.
***
Dengan kemenangan ini, Indonesia pun membuka peluang mereka untuk lolos ke babak semifinal SEA Games 2017. Tapi tantangan terberat Indonesia akan datang dalam laga melawan Vietnam, Selasa (22/8/2017). Kemenangan melawan Vietnam akan menjadi kunci lolos tidaknya Indonesia, meski dalam pertandingan tersebut Indonesia tidak akan diperkuat oleh Evan Dimas yang terkena akumulasi kartu.
https://twitter.com/panditfootball/status/899211544570900480
Baca Juga: Indonesia untuk Sementara Duduki Puncak Klasemen Grup B
(wr/sfs)
Komentar