Liverpool FC merampungkan kesepakatan mendatangkan Virgil van Dijk ke Anfield saat bursa transfer musim dingin dibuka pada 1 Januari 2018 mendatang. Tidak sedikit jumlah uang yang dikeluarkan Liverpool untuk memboyong Van Dijk, uang senilai 75 juta paun (sekitar 1,36 tirliun rupiah) kabarnya menjadi mahar yang harus ditebus The Reds itu untuk menggaet Van Dijk dari Southampton.
Sejauh ini kubu Liverpool dan Southampton belum memberikan keterangan resmi terkait detail harga Van Dijk. Namun bila memang benar harga yang harus ditebus Liverpool untuk Van Dijk adalah 75 juta paun, maka The Reds telah menjadikan pemain asal Belanda itu sebagai bek termahal dunia. Sebelumnya, status bek termahal dunia dipegang oleh Benjamin Mendy, saat Manchester City memboyongnya dari AS Monaco dengan harga 52 juta paun.
https://twitter.com/panditfootball/status/946080968099561472
Melihat kisaran uang yang dikeluarkan Liverpool untuk mendapatkan Van Dijk, secara kasat mata harga Van Dijk terlalu mahal. Apalagi bila berkaca pada performa Southampton musim ini yang sedang menurun.
Di Liga Primer Inggris mereka tercecer di posisi 14. Dalam 20 pertandingan yang dilakoni di kompetisi domestik, gawang mereka sudah 30 kali kebobolan. Sementara Liverpool yang sejak awal musim lini belakangnya tak pernah lepas dari sorotan negatif, baru kebobolan 23 gol.
Namun Juergen Klopp sebagai Manajer Liverpool tentu bukan tanpa pertimbangan saat menentukan pilihan pemain yang akan ia boyong. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu dikenal sebagai sosok yang selektif dalam memilih pemain.
Klopp tidak pernah memandang pemain buruannya dari nama besarnya saja, tapi ia lebih menitik beratkan pada kebutuhan tim dan kemampuan si pemain buruan untuk menjalankan pola permainan yang ia terapkan, saat memburu pemain. Apalagi, Van Dijk juga sudah Liverpool incar sejak awal musim 2017/18. Bisa dibilang Klopp sudah menyadari bahwa potensi Van Dijk bisa berdampak positif bagi tim asuhannya.
Sementara soal harga, layak atau tidaknya Van Dijk ditebus Liverpool dengan mahar 75 juta paun, rasanya itu relatif, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Kalau berpatokan pada jumlah kebobolan Southampton sepanjang musim ini, mungkin harga untuk Van Dijk terlalu mahal.
Tapi kalau melihat kemampuan individu, rasanya cocok-cocok saja. Kalau tidak, Liverpool mungkin tidak akan sudi menebusnya dengan mahar sebesar itu dan menjadikannya sebagai bek termahal dunia saat ini, sekaligus pemain termahal yang pernah mereka datangkan dalam sejarah kesebelasan.
Faktor yang membuat Van Dijk cukup layak dijual dengan harga mahal lantaran ia merupakan pemain belakang yang langka. Posisi alaminya memang seorang bek tengah, namun ia memiliki naluri menyerang yang cukup baik.
Baca Juga: Nikmatilah Virgil van Dijk Selama Masih Memilikinya
Bahkan ia juga bisa menjadi orang pertama yang mengalirkan bola saat tim akan membangun serangan. Selain itu, Van Dijk juga saat ini berusia 26 tahun, yang merupakan usia emas bagi pesepakbola.
Soal kemampuan menyerang Van Dijk yang cukup baik, kalau niatan Liverpool mendatangkan Van Dijk hanya untuk menambah agresivitas penyerangan mereka saja, rasanya terlalu mubazir mereka menggelontorkan dana sebesar itu untuk seorang Van Dijk. Sebab tanpa kehadiran Van Dijk pun, Liverpool telah menjadi kesebelasan yang begitu kuat dalam menyerang.
Di Liga Primer Inggris, sejauh ini Liverpool telah mencatatkan 46 gol, dan bertengger di posisi dua sebagai kesebelasan paling produktif di Liga Inggris. Kebutuhan krusial Liverpool saat ini adalah seorang bek yang tidak hanya punya naluri yang bagus dalam menyerang, namun juga memiliki kemampuan bertahan yang sama baiknya.
Van Dijk yang sama baiknya saat menyerang dan bertahan
Dalam konteks ini, Liverpool sebenarnya cukup beruntung bisa menggaet Van Dijk. Meski sejauh ini Southampton telah kebobolan 30 gol, namun aksi bertahan Van Dijk sebenarnya sangat baik dalam upayanya menggagalkan serangan lawan. Selain itu, beberapa kesebelasan besar seperti Barcelona dan Manchester City juga kabarnya mengincar Van Dijk.
Melalui catatan statistik yang dihimpun Squawka, setiap pertandingannya Van Dijk mampu melakukan 2.42 intersepsi, 1.08 blok, 6.72 sapuan, dan 4.92 kemenangan duel udara. Aksi bertahan Van Dijk tercatat lebih baik daripada bek Liverpool saat ini, Joel Matip, dengan 1.71 intersep, 0.57 blok, 4.43 sapuan, dan 2.71 duel udara.
Bahkan catatan statistik aksi bertahan Van Dijk per pertandingan pun terhitung lebih baik daripada trio lini pertahanan Manchester City, Nicolas Otamendi (1.67 intersep, 0.33 blok, 3.56 sapuan, 2.67 duel udara), Vincent Kompani (0.88 intersep, 0.75 blok, 3.50 sapuan, dan 2.50 duel udara), serta John Stones (1.25 intersep, 0.25 blok, 2.50 sapuan, 1.58 duel udara).
Pada akhir Desember 2016 lalu, mantan pelatih Everton Ronald Koeman pernah menyatakan bahwa Van Dijk merupakan pemain belakang dengan kemampuan individu paling komplet di Liga Primer Inggris. Koeman menyebut Van Dijk memiliki kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya. Saat bertahan, Van Dijk ibarat benteng kokoh yang sulit ditembus lawan. Sementara saat menyerang, mantan pemain Celtic FC itu bisa menjadi pengatur serangan saat tim membangun serangan dari belakang.
"Dia kuat, dia cepat dan dia penting bagi tim. Ketika tim membangun serangan dari belakang. Dia memiliki operan pendek yang bagus. Dia juga bagus ketika mengumpan jauh,” kata Koeman seperti dilansir dari ESPNFC, beberapa waktu lalu.
“Dia (Van Dijk) menjadi rekan yang baik untuk Jose Fonte dan bertandem baik dengan Ryan Bertrand. Dia memiliki sundulan bola yang baik, tendangan yang baik dan mampu mengeksekusi tendangan bebas dengan baik. Dia bek tengah yang sangat bagus.”
***
Berdasarkan pengakuan Koeman, Van Dijk mungkin menjadi sosok yang cukup menjanjikan bagi Liverpool. Namun ini masih sebatas prediksi. Kita baru bisa menyimpulkan bahwa Van Dijk benar-benar solusi bagi lini pertahanan Liverpool saat ia sudah menjadi bagian dari skuat Juergen Klopp pada Januari mendatang.
Kalau Klopp berani memberikan debut penampilan bagi Van Dijk bersama Liverpool di pertandingan pertama mereka di Bulan Januari, maka kemungkinan besar kita bisa melihat aksi perdana Van Dijk berkostum Liverpool saat The Reds menghadapi Burnley di Turf Moor Stadium, Senin (1/1) malam WIB.
Sementara itu, ada satu hal menarik lainnya dari kepindahan Van Dijk ke Liverpool. Ini artinya perpindahan pemain dari Southampton ke Liverpool sudah marak terjadi pada beberapa tahun terakhir. Mulai dari Peter Crouch, Rickie Lambert, Adam Lallana, Nathaniel Clyne, Dejan Lovren, dan Sadio Mane. Bahkan Alex Oxlade-Chamberlain juga merupakan produk akademi Southampton, meski ia pindah ke Liverpool "via Arsenal". Hal ini membuat candaan beredar jika Southampton merupakan "akademi Liverpool".
Komentar