Liga Spanyol tidaklah asing bagi Geoffrey Kondogbia. Ia pernah satu musim memperkuat Sevilla saat direkrut dari Lens pada 2012 silam. Karenanya, saat ini, Kondogbia yang dipinjam Valencia dari Internazionale Milan pada Agustus 2017 bermain cukup apik dan membuat pihak klub siap mempermanenkannya.
"Kami memiliki hak untuk membeli di akhir musim dan sudah memiliki kesepakatan dengan Kondogbia jika kami akan menggunakan opsi ini," ujar Mateu Alemany selaku Direktur General Valencia seperti dikutip dari Talk Sport.
Namun ada hal aneh setelah Kondogbia kembali ke Spanyol. Ia dilarang dimainkan ketika melawan Real Zaragoza pada pertandingan Copa del Rey 2017/2018. Larangan itu merupakan buntut dari hukuman Kondogbia yang didapatkan pada empat tahun lalu ketika masih membela Sevilla.
Pada waktu itu, Kondogbia mendapatkan kartu merah langsung ketika menghadapi Atletico Madrid pada semifinal Copa del Rey 2012/2013. Seharusnya gelandang asal Prancis itu menjalani hukuman kartu itu pada musim 2013/2014.
Tapi ia pindah ke AS Monaco pada bursa transfer musim panas 2013. Maka dari itu Kondogbia harus menjalani sanksi itu ketika kembali ke Spanyol. Hal itu membuat pihak Valencia kecewa karena Kondogbia merupakan salah satu pemain andalan di skuat utama.
"Itulah yang harus kami hadapi di babak pertama ini (Copa del Rey). Kami tahu bahwa dia memiliki larangan dua pertandingan yang tertunda dan saya pikir tidak adil bahwa ini dijatuhkan kepada Valencia," imbuh Marcelino selaku Pelatih Valencia, seperti dikutip dari ESPN FC.
Wajar Marcelino sangat kecewa kehilangan Kondogbia. Pada saat itu Marcelino selalu mengandalkan Kondogbia dalam tujuh pertandingan La Liga 2017/2018 sebelum harus bertanding pada ajang Copa del Rey. Pada saat itu juga Kondogbia berhasil membawa Valencia berada di peringkat dua klasemen sementara La Liga musim ini, terpaut empat poin dari Barcelona di posisi puncak klasemen saat itu.
Permainan mengilap Kondogbia terbukti dengan dua gol dan satu asis dalam tujuh pertandingannya di La Liga waktu itu. Torehan golnya pun bertambah satu lagi ketika mengalahkan Espanyol pada 19 November 2017 yang membuatnya menjadi pemain terbaik pada laga tersebut.
https://twitter.com/Squawka/status/919646355525701632
Tiga gol dari Kondogbia membuatnya menjadi gelandang yang produktif untuk Valencia. Rata-rata golnya berhasil diciptakan melalui pergerakannya yang sering masuk ke dalam kotak penalti tanpa disadari lawan-lawannya.
Kondogbia bisa menusuk dari tengah ke dalam kotak penalti ketika lawannya terpancing ke sisi lapangan karena agresivitas serangan sayap Valencia. Kondogbia yang masuk ke dalam kotak penalti memberikan banyak pilihan bagi pemain sayap Valencia untuk melepaskan umpan silang ke area tersebut.
Apalagi jika dua penyerangnya, Rodrigo Moreno atau Simone Zaza, dikawal ketat. Kondogbia akan menjadi pilihan sasaran umpan sayap karena memiliki duel udara yang baik. Kondogbia memiliki tinggi 188 cm dan berat 80 kg sehingga fisiknya yang besar itu mumpuni untuk berduel udara dengan lawannya.
Golnya ketika mengalahkan Real Betis pada 15 Oktober 2017 pun melalui sundulan kepalanya setelah menerima umpan silang dari sayap. Meskipun berbadan besar, pemain bernomor punggung 16 itu cukup lincah ketika menggiring bola.
Buktinya ia adalah pemain Valencia musim ini yang paling sering melakukan giringan bola sukses sebanyak 1,4 per laga setelah Goncalo Guedes. Padahal aksi Kondogbia di tengah lebih ditugaskan bertahan untuk mendapatkan bola secepat mungkin sebelum masuk ke lini belakang.
Ia sanggup melakukan 3,1 tekel bersih di setiap pertandingannya. Jumlah itu sangat mempermudah tugas para pemain belakangnya. Buktinya, Jeison Murillo saja cuma melakukan 2,1 tekel perlaga dan Gabriel Paulista cuma 1,4 perlaga.
Selanjutnya Kondogbia membangun serangan awal Valencia yang dialirkan ke sayapnya setelah mendapatkan bola melalui upayanya sendiri maupun dari rekannya di belakang. Sistem tersebut menempatkan gelandang jebolan Lens itu sebagai jembatan antara pertahanan dan serangan.
Meskipun posisinya di Valencia adalah gelandang bertahan, Kondogbia menjelma menjadi gelandang box-to-box yang mumpuni. Rataan umpan suksesnya sampai 86,2 persen yang merupakan terbanyak kedua di skuat utama Valencia setelah Murillo.
Fasihnya Kondogbia menguasai lapangan tengah memberikan kenyamanan bagi partnernya di lini tengah, Daniel Parejo, dalam mengatur tempo permainan. Maka dari itulah Valencia semakin berniat untuk mengaktifkan opsi pembelian permanen Kondogbia.
Valencia bisa memilikinya secara utuh dengan membayar 25 juta euro kepada Inter. Media El Dermasque mengabarkan bahwa Valencia akan mempermanenkan Kondogbia pada akhir musim ini.
Buktinya semakin kuat karena ia dikabarkan akan membeli rumah di Valencia dan memboyong keluarganya ke sana. Setidaknya hal itu melegakan Valencia yang sempat waspada kehilangan Kondogbia karena dikabarkan terus digoda Tottenham sampai saat ini. Tapi Kondogbia tetap memberikan jaminan untuk Valencia. Salah satu buktinya tidak menerima godaan Valencia meskipun kesebelasannya mendatangkan Francis Coquelin dari Arsenal pada bursa transfer Januari lalu.
"Coquelin tidak akan memengaruhi situasi Kondogbia karena ia cocok dengan semua pemain di tim kami," tegas Marcelino seperti dikutip dari Football-Italia.
Posisi inti Kondogbia di Valencia masih aman karena Coquelin dijadikan pemain pelapis oleh Marcelino. Ada pun Coquelin bermain sejak awal, yaitu ketika Kondogbia tidak bisa bermain seperti ketika melawan Deportivo La Coruna pada 14 Januari lalu.
Coquelin dan Kondogbia pun bernah bermain bersama dua kali, yaitu saat menghadapi Las Palmas dan Real Madrid. Ada perbedaan antara dua laga itu karena Coquelin dimainkan sebagai bek tengah ketika melawan Madrid. Coquelin juga berkemungkinan bermain menjadi pemain inti lagi pada pertandingan terdekat ini. Hal itu karena Kondogbia menderita cedera tumit jelang menghadapi Malaga di Stadion La Rosaleda, Minggu (18/2).
Maka dari itu Kondogbia akan tetap terjamin statusnya di Valencia. Sudah 20 pertandingan dan tiga gol yang diberikan Kondogbia untuk Valencia. Seluruh pertandingannya itu diperankannya sebagai pemain inti dan La Liga musim ini masih tersisa sekitar tiga bulan lagi.
Kondogbia pun mengungkapkan kesalahannya ketika bergabung dengan Inter. Ia merasa terlalu santai dan menganggap remeh situasi sepakbola di Italia. Ia juga terkejut dengan besarnya tekanan pendukung Inter ketika kesebelasannya maupun dirinya sendiri tampil buruk. Apalagi jika mengingat Kondogbia didatangkan Inter setelah mengalahkan persaingan dengan Milan.
"Mereka yakin bahwa dengan saya, mereka akan memenangkan scudetto. Seharusnya saya menyadari bahwa kedatangan saya telah menghasilkan harapan yang tinggi," imbuh Kondogbia seperti dikutip dari Tribal Football.
Bersama Inter kondisinya sudah tak tertolong karena ia mulai jarang dimainkan. Maka di Valencia, Kondogbia menebus kesalahannya dengan bermain maksimal hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih. Bermain bersama Valencia untuk waktu yang lebih lama pun akan menjadikan kariernya lebih baik ketimbang ia harus pulang ke Italia membela Inter.
Sumber lain: Independent, Sky Sports.
Komentar