Di usianya yang hampir memasuki 34 tahun, Cristiano Ronaldo tetap menunjukkan performa brilian di Juventus. Walau sempat tersendat di awal musim, sejauh ini dirinya sudah berkontribusi 11 gol dan 6 asis dari 18 pertandingannya bersama Juventus baik di Liga Champions maupun di Serie A Italia.
Sejumlah rekor juga mulai diciptakan Ronaldo. Dirinya baru saja tercatat sebagai pemain Juventus tercepat yang mencetak 10 gol dari 16 pertandingan menyalip Filippo "Pippo" Inzaghi yang perlu dua laga lebih banyak untuk mencapai jumlah gol yang sama. Sabtu lalu, (1/12) satu gol yang dicetaknya saat melawan Fiorentina menyamai pencapaian legenda Juve, John Charles, yang mampu mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan Serie A.
Pendeknya, kedatangan Ronaldo berarti banyak bagi Juve, Juventus tidak hanya kuat di belakang namun juga menakutkan di lini serang. Namun tetap ada yang kurang lengkap dari Juventus meski sudah diperkuat Ronaldo: eksekutor tendangan bebas. Tidak ada satupun gol Juventus yang dicetak dari tendangan bebas.
Ini pemandangan yang aneh, mengingat Juve kerap dihuni oleh maestro tendangan bebas. Dari era Micheal Platini, Alessandro Del Piero, Paul Pogba, hingga Andrea Pirlo. Padahal dalam skuat mereka musim ini pun Si Nyonya Tua memiliki Miralem Pjanic, Paolo Dybala, Federico Bernadechi dan tentu saja Cristiano Ronaldo yang cukup jago tendangan bebas.
Lalu apa penyebab La Vecchia Signora kesulitan dalam mencetak gol dalam situasi tendangan bebas?
Kehadiran Ronaldo sedikit banyak berpangaruh. Pjanic, salah satu eksekutor dalam wawancaranya bersama Juventus TV , sejak awal musim menyadari ini.
“Pertama saat kami berlatih tendangan bebas, kalau bukan saya, ya Paulo biasa sebagai penendang. Sekarang 100% miliknya (Ronaldo),” ujarnya.
Terbukti musim ini tendangan bebas langsung yang didapat Juve memang lebih banyak dieksekusi oleh Cristiano Ronaldo dan sayangnya dari sejumlah percobaan hasilnya di luar ekspektasi. Tidak ada satu gol pun yang bersarang ke gawang lawan. Sementara Dybala dan Pjanic lebih banyak bertugas sebagai eksekutor sepak pojok dan tendangan bebas tidak langsung.
Pelatih Juventus, Massimilliano Allegri, kepada jurnalis Calciomercato.com, Lorenzo Bettoni, sebulan lalu sempat mengatakan bahwa Dybala dan Pjanic-lah eksekutor utama tendangan bebas, khususnya yang berjarak dekat ke gawang.
"Ronaldo adalah seorang yang hebat. Dia tahu kalau Pjanic dan Dybala merupakan penendang bebas yang hebat, dan mereka akan menjadi eksekutor di area dekat penalti. Saat jarak jauh, Ronaldo boleh menendangnya, namun kami memutuskan bahwa Dybala dan Pjanic akan mengambil set piece di area dekat."
Tapi dalam beberapa pertandingan Ronaldo tampak masih menjadi eksekutor termasuk tiga kali percobaannya yang gagal saat melawan Fiorentina akhir pekan lalu (Pjanic tidak dimainkan). Gol Juventus dari tendangan bebas pun tak kunjung datang.
Komparasi Ronaldo, Dybala dan Pjanic dalam Tendangan Bebas
Musim lalu secara bergantian Dybala dan Pjanic ditunjuk sebagai eksekutor utama tendangan bebas Juventus. Hasilnya, empat gol La Joya, tiga gol Pjanic serta satu gol tendangan Federico Bernadeschi menjadikan Juve sebagai klub terbanyak di antara klub di lima liga teratas Eropa yang mencetak gol dengan tendangan bebas. Sementara itu di musim yang sama, Cristiano Ronaldo, justru cuma mencetak satu gol tendangan bebas untuk Real Madrid, terjadi pada Piala Dunia Antar Klub.
Situs Squawka yang mengutip dari Opta membandingkan statistik tendangan bebas tiga pemain ini sejak musim 2015/2016 hingga bulan November 2018 di level klub. Hasilnya pun membuktikan bahwa Ronaldo tidak lebih mahir tendangan bebas dibanding Pjanic dan Dybala.
PEMAIN | JUMLAH PERCOBAAN TENDANGAN BEBAS | GOL | RATAAN |
Miralem Pjanic | 59 | 8 | 13.56% |
Paolo Dybala | 40 | 8 | 20.00% |
Cristiano Ronaldo | 64 | 2 | 3.13% |
Dalam tabel tersebut Miralem Pjanic berhasil mencetak 8 gol dari 59 percobaannya, baik saat membela AS Roma dan Juventus. Sementara Dybala mengonversi 8 gol dari 40 kali percobaannya dengan persentase keberhasilan sebesar 20%, hanya Lionel Messi yang memiliki rataan lebih tinggi dibanding La Joya. Sementara dalam kurun waktu yang sama Ronaldo cuma mampu mencetak 2 gol dari 64 kesempatannya menendang free kick. Selama 2016, Ronaldo bahkan tidak dapat mencetak gol selama 51 percobaannya di Real Madrid.
Ketiga pemain ini memiliki teknik dan kelebihan masing-masing dalam melakukan direct free-kick. CR7 dengan teknik knuckle shot seringkali menciptakan gol spektakuler. Jika berhasil menembus blokade pagar betis lawan bola akan meluncur dengan cepat dan menghujam dengan mutlak jala lawang. Namun jika gagal, tendangan bebas ini akan terlihat menyedihkan.
Sementara Pjanic dan Dybala mementingkan presisi dengan melakukan placing pada bola. Pjanic dan Dybala menempatkan bola di sudut gawang yang sulit digapai penjaga gawang lawan. Karenanya keduanya membagi tugas tendangan bebas berdasarkan area; sisi kanan dan kiri gawang.
***
Allegri masih memberikan keleluasaan pada Ronaldo untuk menjadi eksekutor tendangan bebas. Ronaldo sendiri masih cukup percaya diri dirinya bisa mengulang tendangan bebasnya seperti ke gawang Spanyol pada Piala Dunia 2018. Tapi mungkin Ronaldo perlu sedikit menekan egonya dan memberikan kesempatan Dybala dan Pjanic untuk menjadi eksekutor tendangan bebas. Karena situasi genting yang bisa ditentukan oleh sebuah tendangan bebas akan datang cepat atau lambat.
Komentar