Kesabaran dan kerja keras adalah dua kata yang klise untuk menggambarkan kesuksesan, tetapi masih relevan untuk menggambarkan karier Emiliano Martinez. Panggilan pertama dari Tim Nasional Argentina merupakan buah kesabaran yang ia petik.
Tumbuh besar di Mar del Plata, Argentina, di rumah yang tidak memiliki toilet, Emi sudah belajar tentang kesulitan sejak dini. Ayahnya seorang sopir pengantar ikan, sedangkan sang ibu tukang bersih-bersih apartemen. Karakter sang kiper dibentuk oleh sepakbola jalanana, sebelum bergabung dengan Independiente.
Emi meninggalkan rumah dan tinggal di Buenos Aires pada usia 12 tahun, tentu sangat berat. Dia tinggal di hotel milik klub bersama-sama dengan talenta-talenta muda lain, tetapi orang tuanya tidak pernah mengunjungi lantaran masalah uang.
Singkat cerita, Emi dikontrak Arsenal setelah enam tahun tinggal di ibu kota. Alasannya menerima pinangan Arsenal sederhana, gajinya cukup untuk membelikan sang ayah sebuah mobil.
Akan tetapi, waktu seakan tidak memihak Martinez untuk menunjukkan kebolehannya di atas lapangan. Namanya tenggelam di bawah kiper-kiper Arsenal macam Wojciech Szczesny, David Ospina, Lukasz Fabianski, Vito Mannone, Jens Lehmann, Manuel Almunia, hingga Petr Cech.
Kesempatan sebagai kiper nomor 1 terus ditunggunya dengan sabar dari bangku cadangan dan enam kali masa pinjaman. Hingga akhirnya pertengahan Juni lalu, kiper utama Arsenal, Bernd Leno, cedera. Emi menangkap kesempatan tersebut dengan kedua tangannya.
Kiper bertinggi 195 cm tersebut langsung membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi nomor 1 di Emirates. Tiga laga pekan 31 hingga 33 Premier League, Martinez tidak kebobolan. Peran krusial kembali ia tunjukkan di semifinal Piala FA melawan Manchester City dan laga final kontra Chelsea.
Link streaming pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022: Argentina vs Ekuador
Gerry Peyton, mantan pelatih kiper Arsenal, selalu percaya bahwa Martinez akan mendapatkan kesempatannya untuk bersinar. “Emi sangat emosional dan dia sangat sering terjatuh; situasi di mana dia merasa tidak akan mendapatkan kesempatan,” kata Gerry.
“Tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa ia akan menjadi kiper top. Saya tidak pernah mengubah keyakinan tersebut. Saya mengatakan, hal itu akan terjadi dan dia harus bersabar untuk mendapatkannya. Dia sudah melakukan semua cara dengan benar untuk menjadi yang terbaik,” tandasnya.
Musim 2020/21, pemain berusia 28 tahun tersebut akhirnya memutuskan hengkang dari Arsenal, karena Mikel Arteta tetap memutuskan Bernd Leno sebagai kiper utama. Emi dipinang Aston Villa dengan mahar mencapai 17 juta paun.
Manajer Villa, Dean Smith, menyebut Martinez akan menjadi pemain kunci. Menurutnya, Villa sudah mendapatkan kiper berkelas dan belum mencapai masa puncak kariernya.
Ujaran Dean Smith tidak cuma isapan jempol belaka. Di laga debutnya kontra Sheffield United, Martinez menghalau penalti John Lundstram. Berkat penyelamatannya, Villa menang dengan skor tipis 1-0. Martinez kembali mencetak clean sheet di laga keduanya melawan Fulham. Teraktual, Martinez memandu lini pertahanan Villa saat timnya secara mengejutkan menekuk 7-2 sang juara bertahan, Liverpool.
Penampilan impresifnya dalam dua tahun terakhir bersama Reading, Arsenal, dan Villa, membuat pelatih Argentina, Lionel Scaloni, memanggilnya ke kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Ekuador, Jumat (9/10). Laga ini berpotensi menjadi debut senior Martinez bersama Argentina.
“Saya berkata kepada ibu saya ketika saya berusia 18 tahun dan pindah ke flat pertama saya di Enfield: `Saya tidak ingin kembali ke negara saya tanpa apa-apa, saya ingin berkarier di sini.` Saya tidak ingin menjadi satu dari para pemain yang frustrasi yang pergi ke Eropa dan kembali tanpa apa-apa,” kata Emiliano Martinez.
Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Argentina vs Ekuador pada Jumat (9/10) pukul 07.30 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.
Komentar