Sulit membayangkan tim sekelas Manchester City menghadapi problem kesulitan mencetak gol. Faktanya, di Liga Inggris 2020/21, mereka baru mencetak 10 gol dari delapan pertandingan. Sekilas catatan itu memang tak terlalu buruk. Namun, sebagai perbandingan, hanya enam tim Premier League yang mencetak gol lebih sedikit dari City.
Performa tak biasa itu adalah salah satu kejutan di awal musim 2020/21 yang berjalan aneh di Inggris. Pandemi COVID-19 masih memaksa pertandingan tanpa penonton dan tim-tim menjalani masa pramusim yang amat singkat. Berbagai anomali pun terjadi: Aston Villa 7-2 Liverpool, semua tim telah mencicipi kekalahan hingga pekan keenam (pertama kali sejak 1967/68), serta tumpulnya the Citizens.
Padahal, sejak kedatangan Pep Guardiola, City menjelma tim mengerikan, tim yang tampak mencetak gol untuk bersenang-senang. Mereka memecahkan rekor gol terbanyak Premier League dalam semusim (106) ketika mengunci 100 poin pada 2017/18. Tiga musim terakhir, City asuhan Pep mengemas 303 gol.
Catatan tersebut semakin kontradiktif jika meninjau kampanye Liga Champions mereka yang baik-baik saja. The Citizens memastikan tempat di fase gugur setelah empat pertandingan. Kevin De Bruyne dan kawan-kawan menghajar FC Porto, Olympiakos, serta Olympique de Marseille, total mencetak 10 gol dari empat pertandingan.
Link streaming pertandingan Premier League: Manchester City vs Burnley
Di Premier League, statistik menunjukkan bahwa daya serang City menurun drastis. Musim lalu, mereka menempati daftar teratas dalam hal tembakan per pertandingan (19,21), tembakan tepat sasaran (6,47), serta nilai xG (93,0). Nilai xG Man City musim lalu jauh lebih banyak dari Liverpool (71,5) yang menjadi nomor dua di metrik ini.
Pada 2020/21, City tak lagi memasuki tempat elite dalam statistik tersebut. City memang masih nomor dua di daftar rata-rata tembakan per pertandingan (15,25). Namun, mereka menempati nomor enam dalam hal tembakan tepat sasaran (5,12). Nilai xG City (11,3) pun menempati peringkat 10, tertinggal 10 xG dari Liverpool (22,3) di daftar teratas.
Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh turunnya frekuensi suplai bola yang menjadi peluang berbahaya. Musim lalu, anak asuh Guardiola merajai statistik umpan kunci (558), expected assist atau xA (66,2), hingga sentuhan di kotak penalti (1.626). Namun, tiga hal tersebut juga menurun pada musim ini.
Dari delapan pertandingan yang dilakoni, City terlihat belum bisa memecahkan sejumlah kebuntuan. Pergerakan Kevin De Bruyne, kreator serangan utama, sering dimatikan lawan. Dua striker inti the Citizens, Sergio Aguero dan Gabriel Jesus, berkutat dengan cedera yang cukup panjang pada awal musim.
Di lain sisi, lini pertahanan City tampak cukup siap untuk menantang titel Premier League. Kyle Walker dan Joao Cancelo dapat diandalkan di pos fullback. Sedangkan duet Ruben Dias – Aymeric Laporte amat solid di pos bek tengah. Gelandang bertahan City, Rodri, paripurna mengisi peran Fernandinho dan menjadi raja recovery Man City.
Untuk bersaing di papan atas, Pep wajib segera membenahi lini serang tumpul the Citizens. Hal ini bisa dimulai kala timnya menjamu Burnley pada Sabtu (28/11/2020), pukul 22:00 WIB. The Clarets, meskipun baru saja meraih kemenangan perdana, mengawali musim 2020/21 dengan buruk. Dari delapan pertandingan yang dilakoni, Burnley hanya berjarak satu poin dari zona degradasi.
The Clarets pun menghadapi mimpi buruk tiap kali bertandang ke Etihad. Mereka selalu kalah dalam enam lawatan terkini ke Manchester. Dari enam pertandingan itu, City menorehkan agregat skor yang mencolok, 24-2.
Laga melawan Burnley adalah kesempatan emas the Citizens untuk mengembalikan tren prolifik mereka. Musim ini, di ajang Piala Liga, City juga telah mengalahkan Burnley dengan skor cukup telak, 0-3.
Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).
Komentar