Pada awal tahun, sulit membayangkan jika AC Milan akan menghadapi ancaman nyata gagal lolos ke Liga Champions pada akhir musim. Mereka saat itu memuncaki klasemen, berebut peringkat satu dengan rival sekota, Inter Milan. Namun, Rossoneri justru tampil inkonsisten pada paruh kedua.
Anak asuh Stefano Pioli mesti merelakan Scudetto. Lebih parahnya, mereka bahkan berpeluang tersingkir dari empat besar. Kini, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan mesti melalui serangkaian laga wajib menang demi kualifikasi ke UCL.
Di giornata ke-35, partai krusial dalam perebutan empat besar akan digelar di Turin. Pertandingan Juventus vs AC Milan dijadwalkan pada Senin (10/5/2021) dini hari waktu Indonesia. Si Nyonya Tua adalah rival langsung Milan di empat besar. Tiga poin dari laga ini akan krusial bagi penentuan klasemen akhir.
Perebutan tiket Liga Champions 2021/22 di Serie A amatlah ketat. Lima tim memperebutkannya: Atalanta, Napoli, AC Milan, Juventus, dan Lazio. Hingga giornata 34, jumlah poin Milan, Atalanta, dan Juventus sama (69). Napoli, bertanding lebih dulu per 8 Mei (menang atas Spezia), bercokol di peringkat dua dengan 70 poin. Sedangkan Lazio masih memiliki 64 poin dan belum sepenuhnya keluar dari perburuan tiket UCL. Tak pelak, kontestan Liga Champions dari Italia akan ditentukan pada pekan-pekan terakhir.
Paruh kedua musim 2020/21 adalah periode mengecewakan bagi Milan. Sebelumnya, mereka tak terkalahkan dalam 27 laga sejak jeda pandemi. Sejak pergantian tahun, tren impresif itu berbalik: anak asuh Pioli kalah tujuh kali, dua kali ditahan imbang, dan meraih 11 kemenangan.
Pekan lalu, mereka berhasil membungkam Benevento 2-0. Namun sebelum itu, Milan menelan dua kekalahan beruntun dari Sassuolo dan Lazio.
Baca juga: Ismael Bennacer dan Harapan 4 Besar AC Milan
Salah satu faktor yang melatari penurunan performa Milan adalah krisis cedera. Pada paruh kedua, mereka sempat kehilangan Zlatan Ibrahimovic, Ismael Bennacer, Ante Rebic, dan Hakan Calhanoglu akibat cedera. “Ketika Anda kehilangan banyak pemain, itu membuat perbedaan, khususnya ketika para pemain itu adalah mereka yang memiliki pengalaman dan kepemimpinan,” kata Pioli usai timnya ditekuk Napoli, 15 Maret lalu.
Kehilangan Bennacer amat berpengaruh bagi Rossoneri. Pada paruh pertama, duet Franck Kessie-Bennacer tampil solid menjaga stabilitas AC Milan. Setelah menderita cedera panjang, gelandang Aljazair itu pun belum kembali ke performa terbaiknya.
Untungnya, jelang laga krusial vs Juventus, Milan memiliki skuad yang hampir sepenuhnya fit. Hanya Samu Castillejo yang dilaporkan tidak bisa tampil. Pemain asal Spanyol tersebut mesti menjalani hukuman akumulasi kartu.
Sementara itu, Juventus juga berbekal skuad yang sepenuhnya fit. Paulo Dybala dan Aaron Ramsey dapat dimainkan dalam laga ini. Dua pemain tersebut kesulitan menampilkan yang terbaik usai baru pulih pada awal April lalu.
Musim ini, Si Nyonya Tua melakoni musim yang mengecewakan. Kegagalan meraih Scudetto memang konsekuensi wajar dari keputusan mereka yang menunjuk pelatih tanpa pengalaman, Andrea Pirlo. Namun, Pirlo setidaknya diharap mengamankan tiket Liga Champions.
Untuk sementara, mereka dalam posisi yang lebih unggul dibanding Milan. Juventus unggul head to head atas Rossoneri. Di paruh pertama, pasukan Pirlo menang 1-3 di San Siro. Rodrigo Bentancur dan kolega pun memiliki selisih gol yang lebih baik dibanding sang rival. Namun, situasi ini bisa berbalik jika Milan menang di Turin, apalagi jika skornya lebih telak dari 1-3.
Baca juga: Mengupas Kebangkitan AC Milan di Dalam dan Luar Lapangan
“Siapa yang kalah [dalam laga Juventus vs Milan] berarti keluar [dari perburuan tiket UCL]. Itu tidak hanya tentang klasemen, saya pikir akibat psikologis dari satu kekalahan akan sangat berat,” kata eks pelatih Milan sekaligus Juventus, Fabio Capello.
Capello menyoroti dampak psikologis dari partai penting di Turin. Jika semangat juang anjlok, akibatnya akan fatal bagi masing-masing tim. Juventus dan Milan sendiri masih harus menghadapi tiga partai berat di sisa musim.
Si Nyonya Tua dijadwalkan menghadapi Sassuolo, Inter Milan, dan Bologna. Sassuolo tak terkalahkan dalam lima pertandingan sebelum giornata 35; menang atas AC Milan dan mampu menahan imbang Atalanta. Sedangkan Inter, peraih Scudetto 2020/21, enggan mengendurkan performa. Pekan ini, skuad asuhan Antonio Conte membabat Sampdoria 5-1 kendati sudah dipastikan juara.
Sementara itu, Milan bakal menghadapi Torino, Cagliari, dan Atalanta. Torino dan Cagliari masih terancam degradasi dan dipastikan tampil maksimal. Sedangkan Atalanta adalah rival langsung Rossoneri yang tak terkalahkan dalam delapan laga sebelum giornata 35.
AC Milan sangat menghendaki partisipasi UCL. Mereka telah tujuh tahun absen dari kompetisi tersebut. Gagal lolos meski menjadi juara paruh musim tentu menyakitkan bagi Rossoneri.
Source foto: Eurosport
Komentar