4 Hal dari Kemenangan Juventus Atas Napoli

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

4 Hal dari Kemenangan Juventus Atas Napoli

Juventus berhasil meraih kemenangan penting pada pekan ke-25 Serie A. Bermain di Juventus Stadium, skuat besutan Massimilliano Allegri ini berhasil menjungkalkan Napoli yang sebelumnya berada di peringkat pertama dengan skor tipis, 1-0.

Pertandingan sebenarnya berjalan berimbang di mana kedua kesebelasan memiliki lini pertahanan kokoh setidaknya hingga menit ke-86 di mana skor terus imbang 0-0. Namun pada menit ke-87, Simone Zaza yang masuk pada menit ke-58 menggantikan Alvaro Morata, berhasil mencetak gol lewat tendangan keras dari luar kotak penalti yang mengantarkan kemenangan ke-15 Juventus secara beruntun.

Atas kemenangan ini, Juve pun untuk pertama kalinya memuncaki klasemen Serie A pada musim ini. Dari laga ini, berikut empat hal yang perlu disoroti dari kesebelasan berjuluk Si Nyonya Tua dalam meraih kemenangannya menghadapi skuat besutan Maurizio Sarri ini.

Juventus Bereksperimen dengan 4-4-2

Serangkaian cedera yang dialami para pemain Juventus, khususnya di lini belakang dalam diri Giorgio Chiellini dan Martin Caceres, membuat Juventus memainkan skema empat bek pada laga melawan Napoli ini. Namun secara mengejutkan, Allegri lebih memilih formasi 4-4-2 flat, yang mana formasi ini pertama kalinya digunakan oleh Juventus pada musim ini.

Sebelumnya, Allegri sempat mencoba tiga formasi berbeda hingga pekan ke-24 Serie A. Dimulai dari 4-3-1-2 (4-4-2 berlian), 4-3-3, hingga 3-5-2. Lalu apa alasan Allegri berani bereksperimen dengan formasi 4-4-2 di laga sepenting menghadapi Napoli?

Tampaknya formasi ini merupakan upaya Allegri untuk meredam skema serangan Napoli yang mengandalkan serangan cepat di kedua sayap, terdapat Lorenzo Insigne dan Jose Callejon. Dengan formasi 4-4-2 flat, ini artinya terdapat dua pemain di masing-masing sisi yang akan dihadapi oleh sayap Napoli yang melancarkan serangan.

Secara default, Paul Pogba yang biasanya menempati pos gelandang tengah, akan bermain sebagai gelandang sayap kiri ketika bertahan. Meskipun begitu, saat menyerang, Juve sendiri tampak kembali menggunakan pola 3-5-2. Pogba akan bermain di area tengah dengan full-back kiri Juventus, Patrice Evra, yang melakukan overlap untuk mengisi sisi sayap kiri.

Peran berbeda dengan Stephan Lichtsteiner yang lebih tertahan dalam melakukan overlap. Lebih seringnya Lichtsteiner bermain di area pertahanan sendiri untuk mengantisipasi serangan balik Napoli lewat sisi kiri di mana pada area tersebut terdapat Insigne.

Bonucci Buat Juve Semakin Krisis Bek, Barzagli Bersinar

Setelah Caceres dan Chiellini menepi karena cedera, laga ini pun menghasilkan korban lainnya. Sialnya, salah satu bek tengah Juve lainnya, Leonardo Bonucci, juga harus mengalami cedera.

Bonucci mendapatkan cedera sebenarnya sedari babak pertama, ketika ia bertabrakan dengan Sami Khedira. Namun ia dipaksakan hingga menit ke-51 sebelum akhirnya digantikan oleh bek muda Juventus yang santer diberitakan hengkang pada bursa transfer Januari lalu, yaitu Daniele Rugani.

Namun Juve tetap memiliki pertahanan kokoh pada laga ini meski setelah kehilangan Bonucci. Adalah Andrea Barzagli yang kemudian menjadi tembok dari setiap serangan Napoli. Tercatat bek berusia 34 tahun tersebut mencatatkan enam sapuan (tertinggi di laga ini), tiga intersep, dan empat tekel (tertinggi di Juventus bersama Marchisio dan Bonucci).

Barzagli jelas menjadi tokoh utama lini pertahanan Juventus yang membuat Napoli hanya mencatatkan satu tembakan on target pada laga ini, yang menurut whoscored merupakan pertama kali sejak April 2014 melawan Internazionale Milan. Juve pun akhirnya mengakhiri laga tanpa kebobolan, yang membuat Gianluigi Buffon tetap cleansheet selama 566 menit.

Simone Zaza Supersub

Simone Zaza bukan penyerang utama Juventus musim ini. Ia masih kalah bersaing dengan Paulo Dybala, Alvaro Morata, dan Mario Mandzukic. Total, sebelum menghadapi Napoli, ia hanya bermain sebanyak 14 kali di segala kompetisi.

Namun Zaza kembali membuktikan diri sebagai supersub milik Juventus dengan mencetak gol pada menit ke-87. Sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti mantan penyerang Sassuolo tersebut membuat Juventus mengemas tiga poin pada laga ini. Zaza sendiri baru masuk ke-58 menggantikan Morata.

Gol tersebut merupakan gol ketujuhnya di musim ini di segala ajang. Sementara jika sebagai pemain pengganti, gol tersebut merupakan gol keempatnya. Gol itupun merupakan gol keempatnya dari 389 menit bermain di Serie A, yang tentunya dengan rataan gol permenitnya jauh lebih baik dari Morata (tiga gol dari 1033 menit) dan Mandzukic (enam gol dari 1101 menit).

Laga Final Serie A dengan 13 Laga Tersisa

Laga Juventus-Napoli memang bak partai final Serie A musim ini di mana kedua kesebelasan berada di dua peringkat teratas klasemen sementara dengan selisih dua poin disertai tren kemenangan beruntun. Namun dengan jumlah 13 laga tersisa usai laga ini membuat intensitas laga ini tak terlalu tinggi.

Terlihat juga Napoli tak terlalu memainkan sepakbola menyerang. Sarri tampak menginstruksikan anak buahnya untuk lebih sabar ketika menguasai bola, dan memfokuskan mengokohkan lini pertahanan. Bermain menghadapi Juventus di kandangnya memang terlalu beresiko jika bermain terlalu mengedepankan penyerangan.

Juventus pun demikian. Meski mengejar kemenangan, tapi mereka tak menerapkan pressing agresif untuk sesegera mungkin menguasai bola untuk terus menerus melancarkan serangan. Ketika tanpa bola, para pemain Juve lebih bersabar menunggu bola bergulir ke area pertahanan mereka. Inilah yang menjadi alasan laga sempat bertahan 0-0 sebelum akhirnya Zaza memecah kebuntuan jelang laga berakhir.

foto: juventus.com

Komentar