Pelatih kedua tim memiliki kesamaan dalam hal taktik andalan yang digunakan, yakni serangan balik. Hanya saja, Atletico lebih memilih banyak menunggu lawan di belakang sedangkan Real memiliki berbagai variasi serangan.
Pada laga final kali ini, siapapun yang mencetak gol pertama akan mendapatkan keuntungan. Ini karena kedua tim akan mengalami kesulitan jika harus bermain lebih menyerang.
Misalnya saja Atletico. Saat menghadapi Chelsea pada laga semifinal pertama lalu, Atletico kesulitan menciptakan peluang karena Mourinho juga memilih strategi bertahan dan membangun tembok yang kokoh. Padahal, kala itu Atletico membutuhkan tabungan gol karena sedang bermain di kandang.
Pertandingan sendiri akhirnya berakhir dengan skor imbang tanpa gol. Tetapi, saat pertemuan kedua di Stamford Bridge, Chelsea yang memilih bermain terbuka justru kemudian dipermalukan di depan pendukungnya sendiri dengan skor 1-3.
Simeone sendiri akan menghadapi jenis lawan yang berbeda, karena Madrid memiliki penyerang dengan akselerasi lebih cepat dari Chelsea. Maka, ketinggalan terlebih dahulu akan menjadi faktor yang tidak menguntungkan, karena Real akan bermain bertahan dan bisa mematikan dengan serangan balik.
Head to Head | |||
02-03-2014 | Atletico Madrid | 2-2 | Real Madrid |
11-02-2014 | Atletico Madrid | 0-2 | Real Madrid |
05-02-2014 | Real Madrid | 3-0 | Atletico Madrid |
28-09-2013 | Real Madrid | 3-0 | Atletico Madrid |
Tapi, kebobolan lebih dahulu juga jadi PR besar untuk Ancelotti. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Atleti mempunyai sistem pertahanan kokoh yang membuat mereka mampu bersinar musim ini.
Saat berhasil mengalahkan Bayern, Ancelotti diuntungkan dengan cara bermain anak asuh Pep Guardiola yang menyerang dan dominan dalam penguasaan bola, sehingga Real mampu menerapkan taktik serangan balik cepat. Ini satu hal yang tak akan ditemuinya saat berhadapan dengan Simeone.
Laga final ini bisa jadi berjalan super ketat, dan bahkan bisa berakhir dengan skor tipis 1-0. Karena, tim yang mencetak gol lebih dahulu akan buru-buru "menutup toko" dan tak memberikan ruang bagi lawan melakukan counter-attack.
Lalu, tim manakah yang memiliki serangan balik paling tajam? Mari kita tunggu!
(amp)
Komentar