Antisipasi Barcelona Hentikan Aliran Bola PSG

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Antisipasi Barcelona Hentikan Aliran Bola PSG

Barcelona  mengakhiri ambisi Paris Saint-Germain (PSG) untuk lolos ke semifinal Liga Champions 2014-2015. Skor akhir 2-0 yang seluruh golnya dicetak Neymar penyerang Blaugrana, julukan Barca, menghempaskan kesebelasan besutan Laurent Blanc di Stadion Camp Nou pada Rabu (22/4) dini hari.

Kedudukan yang berakhir 2-0 tersebut membuat Barca unggul agregat dengan jarak yang cukup jauh yakni 5-1, setelah pada leg pertama kesebelasan besutan Luis Enrique ini mengalahkan PSG dengan skor 3-1 di Stadion Parc de Prince Kota Paris.

Salah satu kunci keberhasilan Barca menaklukan PSG pada leg kedua ini adalah berhasilnya Barca memagari bangunan serangan awal PSG yang biasanya dirancang Marco Verratti.

Pada formasi 4-3-3 yang sering dipakai pada susunan awal taktik Enrique, berubah menjadi 4-4-2 ketika berada dalam situasi bertahan mengantisipasi serangan awal Les Parisiens, julukan PSG. Barca tampak tahu betul jika pola serangan Les Parisiens amat tergantung kepada aliran bola yang dimainkan Marco Verratti, bola selalu diupayakan untuk dikirim pada gelandang asal Italia tersebut.

Cara Blaugrana membaca umpan dan menutup pergerakan Verratti adalah dengan menjaga area tengah lapangan via pola empat pemain sejajar yakni Sergio Busquets, Ivan Rakitic, Andres Iniesta dan Lionel Messi penyerang yang turun ke bawah untuk membantu menjaga ruang di lini tengah. Maka sekilas formasi Barca ketika bertahan menjadi seperti 4-4-2 di lapangan dengan menyisakan Luis Suarez dan Neymar pada ujung tombak.

4tengah

Akan tetapi ketika menerapkan kema ini, Barca tidak melakukan high pressing seperti apa yang dilakukan Blaugrana di daerah sepertiga akhir lawan. Mereka hanya menjaga jarak dengan para pemain tengah PSG yang mencoba mengalirkan bola di luar area kotak penalti.

Barulah ketika sudah terbaca dan mulai akan melepaskan umpan, satu pemain tengah Blaugrana mendekati si pengumpan dan pemain lain menyebar untuk menjegal aliran bola. Dengan strategi seperti seperti itu bola dari lini tengah PSG sulit sampai ke berbagai wilayah kesebelasan besutan Enrique tersebut.

Pola lini tengah yang tiba-tiba diisi empat pemain dan jumlah yang sama dengan pemain bertahan mampu menutupi ruang-ruang gerak PSG untuk menerima bola dari lini tengah yang dikomandoi Verratti.

Sulitnya lini tengah kesebelasan besutan Blanc ini mengalirkan bola ke sektor penyerangan membuat alur serangan Les Parisiens yang sering mengandalkan mobilitas Blaise Matuidi, gelandang PSG, yang dibantu Maxwell, full-back kiri PSG, tidak mampu berbuat banyak.

Pola Barca ketika mengantisipasi PSG yang mulai membangun serangan dengan empat pemain tengah itu menyulitkan Matuidi, bahkan Pastore yang agak turun ke bawah terpaksa harus sering menjemput bola. Selain itu, Ivan Rakitic, gelandang Blaugrana yang lebih melebar ke sisi kanan, bahu membahu dengan Daniel Alves untuk menghambat Maxwell yang sering membantu serangan PSG melalui sisi kiri.

Hasilnya, Matuidi pun mendapatkan bola lebih sedikit dibanding tiga bek Les Parisiens lainnya seperti Maxwell (66), David Luiz (65) dan Marquinhos (61), sedangkan Matuidi hanya menyentuh bola 59 kali akibat kurang suplai. Tipikal permainan Matuidi sendiri sebagai gelandang yang mendapatkan bola dari gelandang terutama Verratti dan pertahanan PSG, lalu menggiring si kulit bundar melebar ke sisi kiri untuk berkombinasi dengan Maxwell.

Lini tengah Les Parisiens saat itu diperparah dengan Yohan Cabaye, gelandang PSG lainnya, yang tidak berkontribusi terlalu banyak. Ini membuat ia tidak mampu mengimbangi Verratti yang bekerja sendirian untuk membangun serangan dari tengah.

Dalam strategi intersepsi yang diterapkan PSG, Cabaye pun hanya  berhasil memotong bola satu kali. Sedangkan ketika membantu serangan, ia hanya berkontribusi satu dribel sukses dan dua kali tendangan melenceng. Alhasil Cabaye diganti Lucas Moura pada menit ke-65 dan Matuidi pun harus ditarik keluar digantikan Adrien Rabiot pada menit ke-79.

heatmap matuidi

Heatmap Blaise Matuidi selama 79 menit pertandingan. Sumber : Whoscored.com

Komentar