Persib Bandung berhasil meraih tiga poin perdananya di AFC Cup 2015. Juara liga Maladewa, New Radiant SC, dikandaskan dengan skor telak 4-1 di Stadion Si Jalak Harupat. Persib pun menjadi pemuncak grup sementara karena di tempat lain, laga antara Lao Toyota FC melawan Ayeyawady United berakhir imbang 2-2.
Persib sendiri memang mendominasi pertandingan hampir sepanjang laga. Gol pertama Juara Liga Super Indonesia ini sudah lahir pada seperempat jam pertama, lewat tendangan Achmad Jufriyanto yang membelokkan sepakan Tantan Dzalikha.
Meskipun kemenangan berhasil diraih, kami mencatatkan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari jajaran pelatih Persib Bandung. Berikut tiga hal yang menjadi catatan kami:
Mengandalkan Tantan sebagai Penggedor
Keberhasilan Persib mengacaukan pertahanan New Radiant tak lepas dari performa impresif yang ditunjukkan penyerang mereka, Tantan. Bermain sebagai penyerang tengah, Tantan beberapa kali mengancam gawang New Radiant yang dikawal kiper asing asal Uzbekistan, Aliser Akhmedov.
Namun skema serangan Persib hanya berhenti di situ saja, benar-benar mengandalkan Tantan seorang. Umpan-umpan yang dilancarkan Makan Konate dari tengah, kerap menjadi sia-sia jika yang menerima umpan tersebut bukan Tantan. Tantan juga yang bisa menghidupkan sisi kiri penyerangan Persib.
Jika sisi kiri Persib membahayakan, kebanyakan karena Tantan bermain melebar ke kiri. Jarang Atep bisa memberikan ancaman dari area yang diisinya. Gol yang dicetak Atep pun bermula dari pelanggaran yang diterima Tantan di sisi kiri.
Memang, Atep Rizal dan Muhammad Ridwan tak bermain terlalu buruk pada laga ini. Atep sendiri berhasil menyumbang satu gol. Namun, jika kedua pemain ini bisa bermain lebih baik, harusnya Persib bisa mencetak lebih dari lima gol.
Belum lagi faktor menurunnya stamina Supardi dan Ridwan. Di laga kemarin, kedua pemain yang menjadi kekuatan utama serangan Persib dari sisi sayap ini terlihat kelelahan. Supardi sering terlambat turun.
Proses gol New Radiant
Gol balasan New Radiant terjadi dimulai dari sisi kanan. Supardi masih jauh tertinggal, memaksa Vujovic melebar untuk menutup. Maka pilihan untuk menggantikan Supardi dengan Dias Angga merupakan keputusan yang tepat.
Kualitas lini pertahanan New Radiant bisa dikatakan cukup buruk, sebagaimana kami sebutkan dalam ulasan jelang laga. Mereka lemah dalam antisipasi umpan silang. Namun para pemain sayap Persib, Atep dan Ridwan, tak bisa memanfaatkan hal ini.
Bahkan selain menyerang, Tantan pun berkali-kali ikut membantu pertahanan Persib kala mendapatkan serangan. Ia seringkali terlihat mengisi pos yang ditinggalkan Supardi Natsir yang terlambat turun setelah melakukan overlapping.
Maka dari itu, kontribusi Tantan pada laga ini patut diacungi jempol. Meskipun tak ikut serta dalam daftar pemain yang mencetak gol, dan hanya membuat asist pada gol Jupe, berkat aksinya lini pertahanan New Radiant cukup kelabakan menghadapi lini serang Persib.
Sempat Lengah di Lini Tengah
Setelah tertinggal 0-3 pada babak pertama, New Radiant sempat menguasai jalannya pertandingan sekitar 20 menit babak kedua berlangsung. Ini terjadi berkat pergantian skema yang dilakukan pelatih New Radiant, Mika Lonnstorm.
Ada menit ke-51, Mika mengganti Sunday Okoro yang bermain buruk karena tak bisa menjaga lini tengah oleh Niyaz Ahmad. Selain itu, ia menggeser Hamza Mohamed ke sisi kiri, Ali Ashad dijadikan penyerang, dan Viliam Macko menjadi gelandang serang.
Perubahan ini membuat NewRadiant mulai menemukan bentuk permainannya. Macko yang sebelumnya bermain lebih melebar, lebih sering mendapatkan bola. Aksinya pada babak kedua pun merepotkan Hariono dan Dedi Kusnandar pada babak kedua.
Namun Persib tetap bertahan pada skema yang sama meski New Radiant berkali-kali mulai menemukan celah di lini pertahanan Persib. Alhasil, Persib pun harus kebobolan pada menit ke-60.
Saat gol ini terjadi, terlihat bagaimana Hariono melepaskan penjagaannya pada Macko. Di depan kotak penalti, lantas Macko mengirimkan umpan daerah pada Hamza yang berlari di belakang Supardi. Setelah menerima bola dengan sempurna, Hamza pun mengirimkan umpan mendatar pada Ali Ashad yang berada di mulut gawang. Ashad yang juga akrab disapa Adey ini pun tak kesulitan menjebol gawang I Made Wirawan.
Setelah unggul, Hariono memang mulai rajin naik hingga sepertiga akhir lini pertahanan New Radiant. Padahal seharusnya, Dedi-lah yang bertugas membantu penyerangan sambil menjaga keseimbangan di tengah. Area depan kotak penalti Persib yang mulai âtak berpenghuniâ inilah yang berhasil dmanfaatkan New Radiant.
Coach Emral Abus sendiri kemudian mengganti Hariono oleh Firman Utina pada menit ke-83. Masuknya Firman, membuat Dedi memainkan peran Hariono, sebagai pemutus serangan lawan di tengah. Barulah dengan skema seperti ini Persib mampu meredam aksi-aksi Macko yang mulai membahayakan pada babak kedua.
Atep Perlu Tingkatkan Performa
Sebagaimana disebutkan pada poin pertama, Atep bermain kurang maksimal pada laga ini, bahkan meski mencetak gol. Tentunya harus ada peningkatan permainan dari sang kapten Persib ini agar tetap layak berada pada susunan pemain laga berikutnya.
Ia banyak membuat peluang. Peluang-peluang itu didapatkan karena pemain kelahiran Cianjur ini sering berada di dalam kotak penalti, meninggalkan posnya di sisi kiri. Hanya saja, Atep cenderung banyak membuang peluang emas. Dan itu ia akui sendiri kepada sebuah media lokal di Bandung.
Jika Atep bermain kurang baik, ini riskan bagi Persib. Pasalnya, Persib masih mengandalkan sisi kanan sebagai poros serang utama pada laga ini. M. Ridwan yang baru sembuh dari cedera pun terus diporsir bersama Supardi. Tanpa adanya peningkat performa di sisi kiri, area milik Atep, skema ini akan terbaca dan kemungkinan besar dapat diantisipasi oleh lawan.
Gol Konate juga berawal dari kiri, tapi itu pun berkat inisiatif Toni Sucipto yang secara efektif naik ke pertahanan lawan dan akhirnya bisa memberikan umpan silang mematikan yang berhasil dieksekusi Konate dengan baik.
Pada menit ke-77, M. Ridwan digantikan oleh Yandi Sofyan. Pergantian posisi terjadi di mana Atep diinstruksikan bermain sebagai sayap kanan, Tantan sebagai sayap kiri, dan Yandi mengisi pos penyerang tengah. Di sinilah telihat sisi kiri, area Atep sebelumnya, lebih membahayakan.
Gol yang diciptakan Yandi pun bermula dari kerjasama antara Tantan dan Firman Utina di sisi kiri. Lantas Tantan melakukan penetrasi ke kotak penalti dan mengirimkan pada Atep yang berdiri bebas. Namun Atep hanya menyontek pelan. Yandi pun dengan susah payah menggapai bola dengan kakinya.
Skema gol ini menunjukkan dua hal. Pertama, sisi kiri lebih membahayakan kala dihuni oleh Tantan. Kedua, Yandi Sofyan mampu diandalkan sebagai penyerang tengah. Ini artinya, jika M. Ridwan tengah dalam penampilan terbaiknya, lini serang Persib akan lebih berbahaya ketika Tantan-Ridwan sebagai pemain sayap dan Yandi sebagai penyerang tengah.
Kesimpulan
Dari apa yang diungkapkan di atas, Persib sejatinya bisa memenangkan laga ini dengan lebih banyak gol. Karena sebagaimana sudah disebutkan sejak awal, Persib memang unggul perihal kemampuan individual para pemainnya dibanding pemain New Radiant.
Perlu diingat, Persib tak akan bisa memainkan penyerang asingnya (jika sudah berhasil mendapatkan) pada seluruh laga fase grup. Karena pendaftaran pemain berikutnya baru dibuka setelah babak fase grup usai.
Ini artinya, Persib hanya akan mengandalkan Atep, Ridwan, Konate, Tantan, Yandi dan Rudiyana pada lima pertandingan AFC Cup berikutnya sebagai pengancam gawang lawan. Maka dari itu, Persib harus mencari formula pas agar tak terlalu mengandalkan Tantan sebagai juru gedor dan bisa memaksimalkan kemampuan dari kapten mereka, Atep, untuk terus menjaga asa lolos ke babak berikutnya.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar