Bernab�u Masih Jadi Neraka bagi Celta Vigo

Analisis

by redaksi

Bernab�u Masih Jadi Neraka bagi Celta Vigo

Real Madrid memiliki modal yang bagus sebelum melakoni laga leg 2 Liga Champions Eropa melawan AS Roma. Menjamu Celta Vigo pada Sabtu (5/3) malam, Real Madrid berhasil menang besar dengan skor 7-1. Gol-gol dari Real Madrid dicetak oleh Pepe (`41), Cristiano Ronaldo (`50, `58, `64, `76), Jese Rodriguez (`77), dan pemain yang baru kembali dari cedera, Gareth Bale (`81). Celta hanya mampu membalas lewat satu gol dari Iago Aspas (`62).

Hasil ini, selain tentunya membuat Real Madrid tetap bisa menjaga jarak dari Atletico Madrid dan Barcelona, mereka juga semakin menegaskan keperkasaan mereka atas Celta Vigo di kandang dan juga menegaskan bahwa Santiago Bernabeu adalah neraka yang begitu panas bagi Celta Vigo karena dalam dua pertemuan terakhir di sini mereka pun dikalahkan dengan margin skor yang cukup besar, yaitu 3-0.

Ada beberapa hal yang membuat Celta tumbang dengan skor begitu besar dalam pertandingan kali ini, sesuatu yang sebenarnya bisa mereka cegah dan mungkin sudah mereka ketahui.

Celta yang tidak konsisten dalam menerapkan defense line

Di babak pertama sebenarnya bisa dikatakan Celta Vigo dan Real Madrid tidak terlalu memiliki perbedaan yang jauh. Celta Vigo mempraktekkan garis pertahanan rendah yang membuat para pemain Madrid kesulitan untuk melancarkan tusukan masuk ke dalam kotak penalti. Beberapa kali terlihat Lucas Vazquez, Borja Mayoral, Isco, dan Casemiro tampak kesulitan membongkar garis pertahanan rendah Celta yang dikawal Sergi Gomez. Ini yang membuat pemain depan Madrid hanya berputar-putar di depan kotak penalti.

Namun, yang menjadi kelemahan Celta adalah Celta sulit untuk melakukan sebuah serangan balik ke lini pertahanan Madrid, apalagi semenjak Pablo Hernandez cedera. Serangan Celta tertumpu melalui sisi kiri lewat kaki Marcelo Diaz dan juga Nolito yang kerap bergerak ke sisi kiri di babak pertama. Peluang yang didapat oleh Iago Aspas pun Orellana di sisi kiri pertahanan Madrid.

Garis pertahanan yang rendah ini juga sempat membuat tiga penyerang Real Madrid, Lucas Vazquez, Borja Mayoral, dan Cristiano Ronaldo terisolasi. Bahkan, Vazquez dan Mayoral harus sering bergerak ke sisi untuk mencari ruang. Sedangkan Ronaldo, ia benar-benar terhentikan di tengah.

Hanya saja, ini tidak dipraktekan dengan konstan oleh Celta Vigo. Di babak kedua, garis pertahanan mereka malah terlihat tidak teratur dan meninggalkan lubang di kedua sisinya. Itulah yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Mayoral, Isco, Vazquez, dan Casemiro yang memang rajin bergerak di kedua sisi. Apalagi setelah masuknya Jese Rodriguez dan Gareth Bale, kedua sisi Celta Vigo semakin terekspos, apalagi sisi kanan tempat bermulanya gola Jese, Bale, dan Ronaldo.

Madrid yang pandai memanfaatkan set-piece

Real Madrid yang buntu di akhir babak pertama tidak kehabisan akal. Mereka mulai memanfaatkan set-piece sebagai cara untuk mencetak gol ke gawang Celta Vigo. Hasilnya, gawang Ruben Blanco yang tampil gemilang pun jebol lewat sundulan Pepe. Umpan matang Isco dari tendangan sudut dimanfaatkan dengan baik oleh Pepe di menit ke-41 untuk mencetak gol lewat sundulan tajamnya ke sisi kiri gawang Blanco.

Bukan hanya tendangan sudut, set-piece yang dimanfaatkan dengan baik pun terlihat dari gol Ronaldo di menit ke-58, di mana tendangan rocket shoot nya berhasil menjebol gawang Blanco. Blanco pun hanya terdiam melihat tendangan Ronaldo yang meluncur masuk ke gawangnya.

Membiarkan Ronaldo adalah kesalahan besar yang dilakukan

Satu lagi hal krusial yang dilakukan Celta Vigo adalah membiarkan seorang Cristiano Ronaldo mendapatkan ruang. Ronaldo bukanlah pemain sembarangan, dan pasti ini disadari betul oleh Celta. Di babak pertama, mereka berhasil menutup pergerakan Ronaldo lewat pressing ketat dan juga garis pertahanan rendah. Namun, saat babak kedua dimulai, entah kenapa penjagaan terhadap Ronaldo mulai mengendur.

Ini pun tak lepas dari usaha Ronaldo yang di babak kedua mulai rajin mencari ruang. Dan ini terbukti dari gol kedua Ronaldo yang ia cetak di menit ke-50 saat para pemain Celta memberikannya ruang bebas di luar kotak penalti. Tanpa ampun ia menghujam gawang Blanco dengan tendanga menukiknya yang membuat Madrid unggul 2-0. Inilah awal petaka kehancuran Celta di Bernabeu karena selepas itu gelontoran gol pun menghujani gawang mereka sampai ke digit angka 7.

Kesimpulan

Pada intinya, inkonsistensi permainan Celta Vigo di babak kedua menjadi kunci kekalahan mereka di Santiago Bernabeu ini, setelah dengan baik mampu menahan Madrid dengan skor 1-0 di babak pertama. Andai mereka mempraktekkan hal yang sama, mungkin saja kekalahan mereka tidak akan sebesar ini, atau mungkin mereka bisa memaksakan hasil imbang.

(sf)

foto: goal.com

Komentar