Real Madrid berhasil memutus rekor tidak pernah kalah Barcelona di ajang La Liga, sekaligus sedikit mengganggu upacara penghormatan Barcelona terhadap Johan Cruyff. Dalam pertandingan bertajuk El Clasico yang berlangsung di Estadio Camp Nou, Minggu (3/4) dini hari, Madrid berhasil meraih kemenangan 2-1 atas tuan rumah Barcelona.
Dalam pertandingan ini Barcelona sebenarnya unggul terlebih dahulu atas Real Madrid lewat gol yang dicetak oleh Gerard Pique lewat sundulannya memanfaatkan corner kick dari Ivan Rakitic di menit ke-56. Namun, gol Pique ini berhasil dibalas oleh Karim Benzema di menit ke-62 setelah memanfaatkan umpan dari Toni Kroos dari sisi kiri pertahanan Barcelona. Madrid berbalik unggul setelah di menit ke-85 Cristiano Ronaldo berhasil memanfaatkan umpan dari Gareth Bale di sisi kiri pertahanan Barcelona.
Ada beberapa poin yang bisa kita lihat dari pertandingan kali ini, yang menyebabkan Barcelona harus menelan kekalahan atas Real Madrid
Matinya Mesin Serangan Barcelona
Di pertandingan kali ini, Barcelona turun dengan formasi 4-3-3. Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta menjadi tumpuan Barcelona di lini tengah. Lawan mereka, Real Madrid juga turun dengan formasi 4-3-3 dengan Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric di lini tengah. Pertandingan kali ini merupakan ajang pertarungan antara pemain tengah kedua tim.
Awal-awal pertandingan, Real Madrid kesulitan dalam menahan gempuran Barcelona karena lini tengah Madrid kerepotan dalam membendung serangan Barcelona yang dilakukan dari sayap. Lalu, setelah 15 menit pertandingan berjalan, Madrid mulai mengubah formasi mereka dari 4-3-3 menjadi 4-5-1 untuk menahan serangan sayap dari Barcelona.
Hasil dari perubahan formasi Real Madrid ini membuat lini tengah Barca menjadi mati dan sulit untuk mengalirkan bola kepada trio Messi, Suarez, dan Neymar (MSN). Sepanjang pertandingan, Barca hanya berputar-putar di lini tengah dan tidak mampu untuk menerobos masuk ke pertahanan Madrid. Gol yang tercipta pun merupakan hasil dari set-piece di menit ke-56.
Grafis heatmap Barcelona dan Real Madrid
Casemiro dan Marcelo sebagai Pahlawan Real Madrid
Cristiano Ronaldo memang mencetak gol dan menjadi pahlawan kemenangan bagi Madrid dengan golnya di menit ke-85. Tapi, sebenarnya, Madrid bisa menang karena lini tengah Barca yang berhasil dimatikan oleh Madrid. Otak dari berhasilnya Real Madrid dalam mematikan lini pertahanan Barcelona adalah gemilangnya permainan Casemiro. Dalam pertandingan kali ini, aksi bertahan dari seorang Casemiro membuat pertahanan Madrid aman dari serangan Barcelona. Total 12 tekel, 3 intersep, dan 3 blok, termasuk satu blok penting di kotak penalti ketika ia menahan tendangan Luis Suarez.
Selain Casemiro, pahlawan lain yang juga menjadi kemenangan Real Madrid atas Barcelona adalah Marcelo. Saat Madrid mencoba untuk menahan gempuran lini tengah Barcelona, hal itu membuat lini tengah Madrid tidak maksimal dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Untungnya, dalam menjembatani transisi bertahan dan menyerang Madrid, ada seorang Marcelo. Meski bermain sebagai fullback kiri, ia memiliki kontribusi penting dalam mendukung serangan Real Madrid. Salah satu kontribusinya adalah saat ia berperan dalam sebuah counter attack Real Madrid yang berujung menjadi gol penyama kedudukan oleh Karim Benzema.
Masuknya Arda Turan malah Meninggalkan Lubang di Lini Tengah
Konsekuensi dari lini tengah yang padat akhirnya membuat Luis Enrique, pelatih Barcelona, memainkan Arda Turan di menit ke-74 agar lini tengah Barca bermain melebar ke sisi kanan menghindari lini tengah Real Madrid yang padat sekaligus untuk menarik pemain tengah Madrid ke kanan. Namun, ini ternyata menjadi blunder tersendiri bagi Barca, apalagi setelah Jese Rodriguez dimasukkan di menit ke-78 menggantikan Karim Benzema.
Jese yang lebih sering menjemput bola ke belakang, akhirnya mampu memanfaatkan lubang di lini tengah yang ditinggalkan oleh Arda Turan. Ini terlihat dari gol kedua yang dicetak Madrid yang berawal dari pergerakan Jese di lini tengah Madrid, yang kemudian mengumpan ke sisi kiri pertahanan Madrid. Umpan itu diterima oleh Gareth Bale, yang kemudian melakukan crossing ke dalam kotak penalti, yang berujung menjadi gol oleh Cristiano Ronaldo.
Kesimpulan
Dalam menghadapi Barcelona, Real Madrid sadar akan satu hal penting. Meskipun memang trio MSN menakutkan, pelatih Madrid, Zinedine Zidane tahu kalau lini tengah Barca berhasil dimatikan, trio MSN pun tak bisa berkutik. Jadi, secara taktikal, seorang Zidane patut diberikan acungan jempol.
(sf)
foto: @realmadriden
Komentar