Kemenangan Atlético Madrid tadi pagi atas Chelsea memastikan mereka untuk bermain melawan tim sekotanya, Real Madrid, pada final UEFA Liga Champions 2013-14. Pertandingan final nanti merupakan pertandingan final ke-22 Liga Champion sejak berganti nama dari European Champion Clubs' Cup atau Piala Champion.
Pertandingan akbar ini akan dimainkan di Estádio da Luz di Lisbon, Portugal, pada tanggal 24 Mei 2014.
Real Madrid mencapai final setelah menang agregat 5-0 melawan juara bertahan FC Bayern Munchen. Atlético Madrid mencapai final setelah mengalahkan juara 2012, Chelsea, dengan agregat 3-1. Atlético mencapai final pertama mereka selama 40 tahun.
Ini adalah final pertama dalam sejarah kompetisi yang akan diperebutkan oleh sesama tim dari kota Madrid, dan kelima antara tim dari negara yang sama, yang lainnya adalah pada final tahun 2000, 2003, 2008, dan 2013.
Kemenangan El Real atas Bayern memakan korban, yaitu Xabi Alonso. Gelandang Spanyol ini menerima akumulasi kartu kuning dan harus absen pada pertandingan final. Ini bukan pertama kalinya pemain yang sebegitu pentingnya harus absen di pertandingan final. Jika melihat kembali dari perhelatan 22 tahun Liga Champion, kita akan menemukan beberapa kasus serupa.
Pada perhelatan Liga Champion ke dua, atau pada tahun 1994, Franco Baresi dan Alessandro Costacurta dari AC Milan harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka tidak dapat bermain di partai final melawan FC Barcelona di Athena karena akumulasi kartu. Namun, bermain tanpa kapten dan bek andalannya itu, Milan berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 4-0.
Lalu tahun 1999, dimana final yang selalu kita ingat sebagai  pertandingan yang dimenangkan oleh Manchester United atas Bayern Munchen melalui dua gol pada injury time, saat itu Roy Keane dan Paul Scholes sama-sama tidak bisa bermain karena akumulasi kartu saat mereka melwawan Juventus pada partai semi-final di Turin. Pertandingan yang terbukti berat untuk United, namun kita semua tahu bagaimana hasil akhirnya.
Tahun 2003 yang terkenal dengan final Liga Champion paling membosankan di Old Trafford, Manchester, mempertemukan sesama tim Italia, Juventus dan AC Milan. Juventus bermain tanpa gelandang kunci mereka asal Republik Ceko, Pavel Nedved. Pertandingan tersebut berlangsung lebih dari dua jam tanpa gol (0-0) dan dilanjutkanke babak adu penalti dimana Milan berhasil menang dengan skor 3-2.
Lalu final yang digelar di Stadio Olimpico di Kota Roma pada tahun 2009, saat itu mempertemukan juara Spanyol, FC Barcelona, dengan juara Inggris, Manchester United. Barcelona bermain tanpa Daniel Alves yang mendapatkan akumulasi kartu kuning dan Eric Abidal yang terkena kartu merah karena proffesional foul terhadap Nicolas Anelka saat Barcelona berjumpa dengan Chelsea di semi-final. Dari kubu United, Darren Fletcher tidak bisa bermain karena menerima kartu merah pada pertandingan semi-final melawan Arsenal. Pertandingan itu sendiri berhasil dimenangkan oleh Barcelona dengan skor 2-0.
Kemudian tahun 2010, ketika Inter Milan berhasil mengalahkan Bayern Munchen dan meraih treble mereka di Estadio Bernabeu, Madrid, dengan skor 2-0, Bayern bermain tanpa Franck Ribery dan Inter tanpa Thiago Motta.
Tahun 2012 menjadi final yang paling banyak terdapat kasus pemain yang terkena akumulasi. Pertandingan yang digelar di Allianz Arena, Munchen, sebuah pertandingan yang bagaikan bermain di kandang sendiri bagi Bayern Munchen, melawan wakil Inggris, Chelsea. Bayern Munchen bermain tanpa David Alaba, Holger Badstuber, dan Luiz Gustavo. Sementara Chelsea bermain tanpa Branislav Ivanovi?, Raul Meireles, Ramires, dan John Terry.
Sebuah pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Chelsea melalui drama adu penalti dengan skor 4-3, setelah dua jam bermain imbang 1-1. Sebuah pertandingan yang juga terpatri di kepala kita, karena absen bermainnya John Terry tidak membuatnya absen ketika mengangkat piala dengan seragam dan perlengkapan tim yang lengkap.
Seperti apa pertandingan final di Lisbon nanti tanpa Xabi Alonso? Semoga menjadi pertandingan final yang patut kita semua nantikan.
(dex)
Komentar