Oscar Tabarez, pelatih Uruguay, membela anak asuhnya, Luis Suarez, Â menjadi bahan perbincangan publik setelah insiden di pertandingan Uruguay melawan Italia. Suarez menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, namun wasit luput dari insiden tersebut, sehingga Suarez tidak diberi peringatan apa-apa.
Selepas pertandingan tersebut, FIFA mengadakan rapat untuk memutuskan hukuman yang tepat bagi Suarez. Mereka akhirnya melarang Suarez untuk aktif di sepakbola internasional selama empat bulan.
Keputusan ini memancing pro kontra. Ada yang menganggap keputusan tersebut sudah tepat, agar Suarez tidak melakukan hal yang sama. Tapi ada yang menganggap keputusan tersebut sebagai hal yang berlebihan. Bahkan, Chiellini pun menganggap keputusan tersebut berlebihan. Ia mengatakan tidak merasa bahagia atas keputusan tersebut. Chiellini mengungkapkan, sudah tidak ada marah dan rasa dendam terhadap penyerang Liverpool ini.
âSaat ini saya merasa hukuman itu terlalu berat. Saya masih memikirkan Suarez dan keluarganya. Sebab, mereka akan mengalami momen yang sulit,â ujar Chiellini.
Insiden ini pun makin memojokkan Suarez karena media Inggris dianggap memberi tekanan yang besar bagi Suarez.
Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, murka terhadap media Inggris yang terlalu membesar-besarkan hukuman tersebut. Tabarez mengklaim Suarez hanya dijadikan kambing hitam oleh FIFA dan dipermalukan ke hadapan dunia.
Dalam konferensi pers tersebut, Tabarez menyatakan tekanan dari media Inggris lah memengaruhi FIFA untu memberikan hukuman selama empat bulan. Sebagai bentuk kekecewaan, pelatih Uruguay tersebut mundur dari jabatannya sebagai Komite Teknik FIFA.
Tabarez menganggap peran Suarez di lapangan sangatlah signifikan. Banyak hal yang bisa diangkat selain kesalahan dan kesalahan yang ia buat.
âSebagai pelatih, dan seorang profesor, dan juga sebagai bekas guru, saya disajikan sebuah teori pengkambing-hitaman. Anda tahu apa yang sedang saya bicarakan, ini tentang pemberian hukuman bagi seseorang yang melakukan pelanggaran. (Insiden tersebut) bukan kejahatan.â katanya
Tabarez pun menyesalkan FIFA yang tidak memanggil Suarez untuk mendengarkan pembelaannya. FIFA dianggap lebih memilih mendengarkan media ketimbang pemain itu sendiri. Media, terutama media Inggris, langsung menyerang Suarez segera setelah pertandingan usai.
Keputusan FIFA ini memang terasa berat bagi Suarez. Di Inggris, ramai diperbincangkan tentang kemungkinan kepindahan klub Suarez. Akar masalahnya, tentu dari gigitan terhadap Chiellini ini. Banyak yang menganggap Suarez tidak bisa belajar setelah ia melakukan insiden serupa di klub.
Empat bulan tanpa aktivitas di sepakbola, tentu merupakan neraka bagi pemain sepakbola. Beruntung, Suarez masih mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang striker di Liga Inggris. Jika ia benar-benar dijual oleh Liverpool, setidaknya Barcelona masih mau menampungnya.
[fva]
Komentar