Sejatinya pertandingan persahabatan tak dipenuhi dengan wajah-wajah serius yang hendak mencari sebuah kemenangan atau jauh dari niatan-niatan mencederai lawan. Persahabatan, ya persahabatan, karena namanya persahabatan seharusnya makna persahabatanlah yang lebih dikedepankan pada laga yang juga sering disebut dengan laga uji coba.
Namun rasanya kaidah laga persahabatan itu tak berlaku bagi gelandang baru AS Roma, Seydou Keita. Apa yang Keita tunjukkan pada âsahabatâ mainnya pagi tadi (7/30), Real Madrid, jauh dari kata persahabatan. Alih-alih bermain bersama menikmati permainan sepakbola yang disukainya, Keita malah menunjukkan sikap tak respek pada lawan mainnya itu.
Sasaran ke-tidakrespek-an Keita pagi tadi bukan pada seluruh pemain raksasa asal Spanyol itu, namun hanya pada satu sosok yang di masa lalu pernah melukai hatinya. Seorang pria gundul yang memberikan luka dalam hatinya ketika Keita masih berseragam Barcelona 3 tahun lalu.
Ya, pria itu bernama Pepe (yang kebetulan tadi pagi pun kembali dengan kepala gundul). Pria asal Portugal ini memang cukup terkenal bengal karena bukan sekali dua kali ia bermasalah dengan pemain lain. Sikapnya di lapangan hijau seringkali membuat orang-orang melupakan kemampuannya yang sangat baik dalam melakukan penjagaan pada penyerang lawan ataupun tekel-tekel bersih yang sering dipamerkannya ketika membela Los Galacticos. Sikap Pepe inilah yang kemudian menjadikan amarah tersendiri bagi Keita.
Pada tahun 2011, kala itu Real Madrid bersua dengan Barcelona pada leg pertama Piala Spanyol. Seperti kisah-kisah bertajuk El Clasico lainnya, laga saat itu pun sangat âpanasâ. Insiden-insiden tak terelakkan sepanjang 90 menit jalannya pertandingan. Salah satu insiden tersebut adalah insiden Keita dan Pepe. Keita tersulut emosinya kala Pepe menyebutnya dengan panggilan rasis. Berdasarkan laporan mundodeportivo.com, Pepe telah menghina Keita dengan sebutan monyet.
Pada laga tadi, Keita masih menyimpan luka lamanya tersebut. Itu terlihat ketika Keita enggan bersalaman dengan Pepe. Ketika para pemain bersalaman sebelum memulai laga, Keita tertangkap kamera tak bersalaman dengan Pepe.
Tak berhenti di situ, Keita nyatanya masih ingin melakukan sesuatu pada âmusuhâ lamanya itu. Bahkan ketika para pemain Madrid tengah membuka jaket yang membalut tubuh mereka di lapangan, Keita kemudian melempar Pepe dengan botol minuman tepat di kepalanya. Menurut laporan Fox, Keita melakukan hal tersebut karena mendapat tepukan dari Pepe. Awalnya Keita tak meyadari tepukan itu dilakukan oleh Pepe si penggores luka dalam hati Keita. Namun begitu menyadarinya, Keita secara spontan melakukan hal itu.
Untungnya, Pepe sedang tak kumat. Entah apa yang ia minum sebelum pertandingan, karena ketika mendapat lemparan yang cukup telak, Pepe malah tersenyum seperti sedang mendapatkan lelucon dari korban lamanya itu.
Pertandingan yang berlangsung di Dallas, Amerika Serikat, ini pada akhirnya bisa dimulai setelah Keita sempat berdiskusi dengan Xabi Alonso dan Sergio Ramos. Setelah 90 menit, Roma berhasil memenangi pertandingan dengan skor 1-0 lewat gol tunggal kapten mereka, Francesco Totti pada menit ke-57.
[youtube]
[/youtube]
foto: newshopper.sulekha.com
[ar]
Komentar