Secara logika, menjuarai turnamen International Championship Cup (ICC) yang diikuti oleh beberapa tim elit seperti Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Liverpool, Manchester City dan Olympiakos, seharusnya memberikan angin harapan pada pendukung MU untuk bisa berprestasi lebih baik pada kompetisi musim depan. Â Namun nyatanya, tak semua pendukung MU di Inggris sana beranggapan seperti itu.
Ya, selalu saja ada saja pihak yang melihatnya dari sudut pandang lain. Ketika pelatih anyar MU, Louis Van Gaal berhasil menyulap kembali MU menjadi tim dengan performa yang menakutkan lawan, tetap ada saja segelintir orang yang menginginkan pelatih asal Belanda tersebut dipecat, bahkan lebih menginginkan Moyes kembali melatih.
Hal ini dapat dilihat dengan ramainya tagar âVanGaalOutâ di jejaring sosial Twitter. Jika kita membuka tab search di Twitter dengan keyword tersebut, maka akan muncul banyak tweet-tweet yang menginginkankan pelatih berusia 62 tahun tersebut dipecat.
Sebuah akun Twitter @WeAreFootball9 menulis â@manutd No Vidal = #VanGaalOutâ. Lalu @UtdJoshyy_ mengatakan âMoyes was great in Europe, therefore we would of won against Inter over the full 90minutes. #VanGaalOut #BringBackMoyes #MoyesInâ.
Kemudian ada juga yang mempertanyakan keputusan Van Gaal yang menunjuk Tom Cleverley untuk menjadi kapten MU saat menghadapi Roma: âI cannot believe Cleverley captained United against Roma, that is literally funniest things Ive read all week #VanGaalOut #comehomeMoyesâ.
Dan ada pula yang menuliskan: âRonaldinho is now a free agent. If heâs not in a United shirt before transfer window closes, Iâm going to start a #VanGaalOut petitionâ.
Tagar âVanGaalOutâ ini sejatinya memang sudah penulis prediksi akan bermunculan setelah MU menampilkan penampilan yang ciamik. Tapi tentunya tagar itu hanya akan disuarakan oleh pendukung tim-tim rival yang mulai panik dan mengkhawatirkan performa MU di kompetisi mendatang, bukan oleh para pendukungnya sendiri.
Namun, pro dan kontra, pendukung dan apatis, atau kawan dan lawan, memang diibaratkan sebagai dua sisi sebuah koin. Keduanya selalu hidup berdampingan untuk menghiasi segala sudut dalam kehidupan kita. Dalam hal apa pun, sangat mustahil hanya akan muncul satu opini tunggal. Bahkan untuk hal yang sebenarnya dinilai baik, selalu saja ada pihak yang melihatnya dengan sudut pandang lain.
Selain itu, di era sekarang ini, kita memang perlu mulai terbiasa dengan opini-opini miring yang kadang sering memberikan pendapat atau opini yang tak jelas. Karena, memang tak semua orang gila berada di rumah sakit jiwa.
[ar]
Komentar