Musim baru Liga Primer Inggris akan segera dimulai. Persiapan semua tim peserta kompetisi telah mencapai tahap akhir. Beberapa tim kandidat kuat juara telah merampungkan beberapa transfer untuk melengkapi skuatnya.
Karena hal itu, sebuah lembaga riset bernama Soccermetric Research telah melakukan penelitian yang menghasilkan prediksi siapa yang akan menjadi juara Liga Inggris musim ini. lembaga riset ini bahkan memprediksi secara lengkap dengan jumlah kemenangan, seri, kalah, gol memasukkan, dan gol kemasukan.
Metode apa yang dilakukan Soccermetric dalam memprediksi klasemen akhir liga Inggris? Mereka menggunakan kombinasi statistik jumlah gol musim sebelumnya dan juga melihat skuat masing-masing tim pada musim ini. Kemudian rumus prediksi pythagoras digunakan untuk memperkirakan jumlah gol yang bisa dibuat oleh tim tersebut.
Rumus prediksi pythagoras sebelumnya diperkenalkan oleh Bill James, seorang ahli statistik asal AS, untuk memprediksi persentase kemenangan sebuah tim baseball. Di baseball, James membagi jumlah skor yang diciptakan, dengan penjumlahan dari skor yang diciptakan dan skor kemasukan. James menemukan rumusan ini terinspirasi dari rumus matematika teorema pythagoras.
Lalu seperti apa hasilnya? Berikut merupakan klasemen akhir yang diperkirakan Soccermetric Research:
Hasilnya ternyata cukup menarik. Manchester City diprediksikan mampu mempertahankan gelar juaranya. City berada diurutan teratas, diikuti oleh Chelsea yang memiliki poin sama, 80 poin. Namun Chelsea hanya mencetak 45 selisih gol, terpaut dua gol dari Citizen yang mencetak 47 gol.
Sementara itu, Arsenal dan Manchester United menempati posisi tiga dan empat, membuat Liverpool berada di posisi kelima. Ini terjadi karena Arsenal dan MU melakukan perombakan yang cukup besar dalam skuatnya. Untuk Liverpool, tim yang bermarkas di Anfield ini diprediksi tak mampu bersaing di zona Liga Champions lantaran kehilangan figur penting seperti Luis Suarez. Selain itu, bermain di Liga Champions akan membuat konsentrasi mereka terbagi sehingga kalah oleh MU yang lebih fokus di liga domestik.
Nasib berbeda dialami oleh tiga tim promosi. Burnley diprediksi berada di klasemen terbawah karena dinilai tak memiliki skuat yang cukup kuat untuk bisa bersaing di liga. Sementara Queen Park Rangers dan Leicester City diperkirakan akan tetap bertahan. Skuat QPR yang ada saat ini dinilai mampu bertengger di peringkat 10 besar. Sementara Leicester City diprediksi bisa selamat dari jurang degradasi meski memiliki masalah dalam kedalaman skuat.
Tim yang diprediksi terdegradasi adalah West Bromwich Albion dan Crystal Palace. Dua tim ini dinilai tak memiliki skuat yang lebih kuat bahkan dengan dua tim promosi seperti Leicester City dan QPR. Karena itu, WBA yang terancam ke divisi Championship pada musim lalu akan benar-benar âtertendangâ pada musim ini. Sedangkan Crystal Palace, mereka perlu kembali mengharapkan magis sang manajer, Tony Pulis, untuk bisa bertahan di Premier League. Karena kekuatan skuat yang ada saat ini, dinilai tak jauh berbeda dengan musim lalu.
Hasil-hasil di atas tentunya hanya sebuah prediksi yang bersumber dari kumulatif statistik. Howard Hamilton dari Soccermetric Research pun mengatakan prediksi ini masih perlu disempurnakan.
Bagi para pendukung Manchester City, pasti kabar ini cukup menggembirakan. Tapi untuk pendukung selain City jangan khawatir, karena jika berkaca pada musim lalu, prediksi Soccermetric nyatanya tak begitu akurat.
Pada musim lalu mereka memprediksi Chelsea sebagai juara dengan diikuti Manchester City pada peringkat dua. MU diperkirakan berada di peringkat tiga padahal nyatanya mereka  finish di peringkat tujuh. Tapi meskipun begitu, Cardiff City dengan tepat diprediksi terdegradasi. Lantas pada prediksi di musim ini anda akan percaya atau tidak?
[ar]
Komentar