Sejak pertama kali muncul atau pertama diperkenalkan kepada dunia pada bulan Mei tahun 1939, Batman selaku alter ego dari seorang pengusaha kaya bernama Bruce Wayne memiliki satu tujuan saja: melindungi Gotham City dan orang-orang yang ia cintai dari ancaman para musuh: Joker, Bane, Penguin, Two-Face, Scarecrow, dan masih banyak lagi.
Namun ada yang berbeda kali ini. Batman tidak beraksi di kotanya sendiri. Ia berjuang di Spanyol, tepatnya di kota Valencia. Di sana, lawan yang ia hadapi berbeda dengan lawan-lawan yang pernah ia temui sebelumnya.
Gotham City dan Valencia memang berada di dua semesta yang berbeda. Yang satu hanyalah sebuah kota rekaan, sementara satu lainnya benar-benar ada. Namun siapa sangka takdir mengharuskan Batman beraksi di sana, menembus batas ruang dan waktu demi, tak seperti biasanya, kepentingan dirinya sendiri?
Batman kini berhadapan dengan sebuah klub sepakbola bernama Valencia Club de Fútbol. Sebuah klub sepakbola biasa (pernah enam kali menjadi juara Primera División dan satu kali menjadi juara UEFA Cup, memang, namun tetap saja klub sepakbola biasa sewajarnya klub-klub lain). Sebuah klub sepakbola yang tidak memiliki niatan untuk menguasai apalagi menghancurkan Gotham City.
Pihak klub Valencia hanya berniat untuk memperbaharui logo kelelawar yang ada pada lambang klub mereka; sebuah perisai berhiaskan warna bendera Valencia. Kelelawar yang berada di atas logo tersebut sudah sangat tua umurnya, karena diadopsi dari lambang kota Valencia pada tahun 1919.
Valencia hanya ingin meremajakan sang kelelawar. Namun DC Comics, penerbit asal Amerika Serikat sekaligus pemilik hak paten Batman dan segala hal yang berhubungan dengan Batman (termasuk kelelawar sebagai lambang Batman), memandang niatan Valencia sebagai sebuah ancaman.
DC Comics merasa bahwa logo baru yang sudah dipersiapkan oleh Valencia terlalu mirip dengan logo Batman milik mereka. Logo kelelawar baru yang nantinya akan terpampang di lambang Valencia memiliki sayap yang mengepak ke atas, berbeda dengan kelelawar saat ini yang sayapnya mengepak ke bawah.
Sayap terbuka yang dimiliki oleh calon kelelawar baru Valencia, menurut DC Comics, memiliki karakteristik yang sama dengan logo Batman terbaru milik DC Comics; logo yang digunakan dalam trilogi film The Dark Knight karya sutradara Christopher Nolan. Padahal jika diperhatikan, kelelawar baru Valencia lebih mirip dengan logo Batman tahun 1999.
Walaupun terdengar menggelikan, niatan DC Comics untuk menuntut Valencia adalah sebuah praktek yang tidak asing dalam dunia pemasaran. Hanya saja, DC Comics tentunya harus sepenuhnya memahami kondisi yang sedang mereka hadapi. Jika salah langkah, mereka bisa menanggung malu seperti Tottenham Hotspur.
Klub sepakbola asal Inggris tersebut menuntut sebuah butik bernama Hotspur 1364, karena mereka merasa memiliki merek dagang tersebut. Padahal, Hotspur yang digunakan dalam nama butik yang terletak di Alnwick tersebut diambil dari nama seorang pahlawan lokal, Harry Hotspur.
Komentar