Pertandingan final Piala Presiden 2015 kemungkinan besar akan digelar di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelumnya kepastian tempat diselenggarakan laga puncak tersebut masih mengambang. Hal ini terkait sikap penolakan dari suporter Persija Jakarta, The Jakmania.
Dilansir dari Jak Online, penolakan tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Jakmania, Richard Ahmad.
âMenanggapi kondisi ini, Jakmania angkat suara untuk menolak pagelaran Final Piala Presiden berlangsung di Jakarta. Hal ini karena ada salah satu kontestan, Persib, di mana hubungan antara bobotoh maupun Viking dengan The Jakmania masih belum kondusif,â tulis pernyataan resmi yang dilansir Jak Online.
Menurut Richard, dalam beberapa hari terakhir pihak kepolisian telah mengundang perwakilan Jakmania terkait rencana final yang akan berlangsung di Jakarta. Jakmania pun merekomendasikan kepada kepolisian dan Mahaka untuk mempertimbangkan ulang agar final tak berlangsung di Jakarta.
Mahaka selaku pihak penyelenggara sendiri mengatakan keputusan tergantung kepada pihak kepolisian karena terkait izin keamanan. "Besok baru ada pertemuan dengan Kapolda. Besok kami diundang, jadi keputusannya baru menunggu besok," ujar CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, saat dihubungi CNN Indonesia, Senin siang.
Namun, Senin (12/10/2015) diberitakan oleh Detiksport, Kapolri jenderal Pol Badrodin Haiti mengutarakan bahwa laga final akan digelar di Jakarta. Untuk itu Jakmania diminta menghormati keputusan tersebut.
"Saya berharap Jakmania tidak berulah, karena ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat sepakbola. Saya harap seluruh masyarakat terutama Jakmania menghormati itu," ujar Badrodin.
Laga final di Jakarta menurutnya justru merupakan momentum yang baik untuk perbaikan sepakbola Indonesia. Semangat persepakbolaan seharusnya tak dikotori oleh tindakan yang dirasa tidak perlu.
"Upaya untuk membangun semangat persepakbolaan kita, jangan sampai dikotori itu. 'Kan kasihan kalau pemain-pemain bola ini karena situasinya seperti itu. Karena itu seharusnya Jakmania itu mendukung, untuk jadi tontonan yang baik, suatu pelajaran yang baik, sehingga ini bisa merangsang dunia persepakbolaan kita. Semua pihak,"
Keputusan mengenai kepastian final Piala Presiden 2015 yang digelar di Jakarta juga diamini oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kapolri cerita kemarin sama saya masih di Jakarta, kecuali ada hal-hal yang luar biasa. Semua baik-baik saja," kata Luhut, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Kompas.
Mengingat hubungan panas antara suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta, pihak kepolisian seharusnya mempertimbangkan keamanan dengan baik. Tidak hanya terpusat di stadion namun juga jalan-jalan menuju Jakarta.Simak cara kepolisian Inggris mengamankan laga-laga panas di tanah Britania tersebut.
âBubble Matchesâ Sensasi Menonton Pertandingan Seperti Kriminal
Komentar