Bolton Wanderers begitu perkasa pada dekade 2000-an. Banyaknya pemain bagus di antaranya Jay-Jay Okocha, Radhi Jaidi, Jussi Jaaskelainen, dan El Hadji Diouf membuat mereka sempat merasakan Piala FA, Piala Liga, dan bahkan Piala UEFA (sekarang bernama Liga Europa).
Namun, kisah tersebut hanya sebagian manis kenangan masa lalu. Kini, Bolton yang memiliki markas di Macron Stadium, harus rela duduk di posisi paling buncit di Football League Championship, satu divisi di bawah Liga Primer Inggris. Meski mereka memiliki Shola Amoebi, Ben Amos, dan pemain veteran, Emile Heskey, namun performa mereka tetap buruk.
Permasalahan bagi Bolton tidak berhenti sampai di situ. Sekarang, permasalahan pembayaran gaji menjadi masalah baru bagi Bolton. Praktisi keuangan yang juga penasihat keuangan Bolton, Trevor Birch, mengatakan bahwa klub gagal melunasi gaji pemain pada Bulan November. âKlub kesulitan membayar gaji pemain utama pada bulan November akibat adanya permasalahan finansial,â jelas Birch. Pengumuman tersebut diungkapkan oleh Birch pasca skuat asuhan Neil Lennon tersebut menahan imbang Brentford 1-1.
Dikutip dari The Guardian, Lennon menambahkan setelah pertandingan, bahwa hasil pertandingan menunjukkan bahwa anak asuhnya memang tak bermain serasi. Namun, ia yakin bahwa skuatnya sudah mulai berada di jalur untuk keluar dari jurang degradasi.
Lennon pun mengatakan bahwa klubnya sedang dalam masalah, namun ia yakin klubnya akan bisa menggaji pemainnya. â Meski saat ini klub sedang dalam masalah, namun permasalahan gaji pasti bisa ditanggulangi. Namun saya tidak yakin kapan,â jelasnya.
Sedangkan, kapten tim Darren Pratley berujar bahwa para pemain akan mengadakan pertemuan untuk membahas persoalan gaji. âSekarang, kami akan fokus pada pertandingan terdekat. Namun, besok kami akan berdiskusi dengan PFA (Asosiasi Pemain Profesional Inggris) untuk membicarakan ini (persoalan gaji),â terang pemain berumur 30 tahun tersebut.
Pemilik klub, Eddie Davies, menjelaskan akan segera mencari pemilik baru untuk mengatasi persoalan finansial klub. Davies menjelaskan bahwa saat ini, Bolton terikat utang hingga 183 juta poundsterling. Klub ini juga dikabarkan mengalami kerugian sebesar satu juta poundsterling setelah mereka terdegradasi pada musim 2011/12.
Permasalahan ini hampir sama dengan apa yang dialami oleh Parma pada musim lalu, di mana mereka gagal membayar gaji pemainnya. Tak hanya ditinggal pemainnya, mereka pun diberi sanksi oleh FIGC yakni bermain di Serie D Italia.
Di Inggris sendiri, permasalahan seperti ini sudah sering terjadi, dua di antaranya yang paling terkenal adalah kasus Leeds United dan Portsmouth FC. Bukan tidak mungkin, jika Bolton tidak belajar dari kasus-kasus sebelumnya, mereka bisa saja jatuh ke lubang yang lebih dalam lagi.
Sumber: The Guardian, BBC
Komentar