Karir Hatem Ben Arfa sempat diperkirakan akan menuju puncaknya kala memutuskan untuk memperkuat Newcastle  pada musim 2010/2011 lalu. Ia pun menjadi salah satu sosok yang mengangkat performa Newcastle pada musim 2011/2012, kala berhasil membawa klub tersebut duduk di posisi kelima Premier League.
Namun, torehan tersebut tak berlaku di musim-musim berikutnya, hingga ia dipinjamkan ke Hull City musim lalu. Di klub berjuluk The Tigers ini, Ben Arfa gagal menunjukkan taringnya. Ia pun hanya mencatatkan lima kali bermain sebagai starter.
Tak beruntung di Hull City, Ben Arfa malah dibuang Newcastle pada Januari 2015. Ia memutuskan memperkuat klub asal tenggara Prancis, Nice pada awal musim 2015/2016.
Ben Arfa tak salah membuat keputusan. Kepindahannya ke Nice yang jauh dari hiruk pikuk banyak media besar membuatnya bermain lebih lepas. Ia pun mencetak gol pertamanya untuk Nice pada laga keduanya saat melawan Troyes. Hingga memasuki pekan ke 19 Ligue 1, Ben Arfa menjadi sosok penting di Nice dengan bermain di 18 pertandingn. Kepercayaan yang diberikan Pelatih Nice, Claude Puel pun dibalas dengan permainan apik Ben Arfa, dimana ia telah mengoleksi tujuh gol dan dua assist.
Hal ini juga dibuktikan oleh statistik Ben Arfa musim ini, selain menjadi pencetak gol dan assist terbanyak sementara untuk Nice, ia juga membukukan dribel terbanyak kedua di Ligue 1 dengan 3,8 dribel per pertandingan.
Penampilan baik Ben Arfa pun membuatnya banyak diminati. Tawaran pun banyak datang dari klub-klub besar Eropa, diantaranya adalah Real Madrid, Internazionale, AC Milan, dan Borussia Dortmund. Puel sendiri mengatakan Ben Arfa harus mencari klub besar jika dia ingin hengkang. Pasalnya, Puel mengungkapkan bahwa klub besar akan membuatnya berkembang.
âSaya kurang setuju dengan pernyataan yang menegaskan bahwa Hatem (Ben Arfa) butuh klub kecil atau klub keluarga. Yang dia butuh sekarang adalah klub besar yang dapat membuatnya dapat menunjukkan siapa dirinya,â jelas Puel.
âPenampilan baik Ben Arfa tidak hanya dibuktikan oleh kualitasnya, namun lebih kepada konsistensi permainan, etos kerja, dan semangatnya. Yang mana semuanya ia tunjukkan di tahun ini,â tambahnya seperti dilansir Lequipe. Ia menambahkan: âSaya tidak kaget mendengarnya diincar banyak klub besar, seperti Real Madrid.â
Performa apik Ben Arfa pun ibarat dua sisi mata uang bagi Nice. Di satu sisi eks pemain Lyon ini, merupakan salah satu kunci sukses yang membawa Nice duduk di posisi ke lima. Namun, di satu sisi Ben Arfa merupakan komoditas panas yang dapat menghasilkan banyak uang, apalagi kontrak Ben Arfa habis per akhir musim 2015/2016. Dimana Nice harus menjualnya sekarang agar mendapatkan keuntungan.
Sumber : ESPNFC, Lequipe, France Football Weekly
Komentar