Tidak ada yang lebih melelahkan dari menjadi pemain muda Chelsea. Mereka tak pernah main ataupun dipanggil tim utama, tapi terus dipinjamkan ke berbagai kesebelasan menjadi sebuah ajang pembuktian. Kalau bertahun-tahun terus dipinjamkan tetapi masih tak mendapat tempat di tim utama, pemain muda pasti jenuh juga.
Hal ini yang tengah dialami pemain muda Chelsea, Christian Atsu Twasam. Semenjak direkrut Chelsea dari FC Porto, ia belum sekalipun bermain dalam pertandingan kompetitif. Atsu malah melanglang buana ke empat kesebelasan. Musim ini pun ia dipinjamkan ke AFC Bournemouth. Namun Atsu justru dipinjamkan ke Malaga karena tak sekalipun mendapatkan menit bermain.
Sebenarnya, Levante menjadi kandidat terkuat untuk kepindahan Atsu. Hal ini sendiri sudah dikonfirmasi oleh Atsu ketika diwawancarai radio BBC. âAku sudah bilang kalau aku akan ke Levante, ke Spanyol, untuk mendapatkan tantangan baru dan bekerja keras di sana,â katanya.
Namun, dua hari berselang Chelsea justru mengonfirmasi kalau Atsu resmi dipinjamkan ke Malaga hingga akhir musim nanti. Atsu berkemungkinan mendapatkan menit bermain yang cukup di Malaga. Soalnya, ia menggantikan pemain sayap Malaga, Nordin Amrabat yang dijual ke Watford beberapa hari sebelumnya.
Hal ini menjadi perhatian khusus manajer Chelsea, Guus Hiddink. Ia merasa kalau Atsu bukan lagi pemain muda dan mesti mendapatkan menit bermain yang cukup, âPemain yang tidak mendapatkan kesempatan bermain di Chelsea, mereka harus mendapatkan pengalaman bertanding setiap pekan. Aku tidak bisa bicara banyak lagi. Atsu tak lagi muda, dia sudah 24 tahun dan ia perlu bermain,â kata Hiddink.
Atsu bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2013 dari FC Porto dengan nilai 3,5 juta pounds. Namun, ia tak langsung mengenakan kostum Chelsea melainkan dipinjamkan ke kesebelasan Belanda, Vitesse Arnhem. Musim selanjutnya, Atsu kembali ke Inggris untuk dipinjamkan ke Everton.
Di Everton, menit bermain Atsu menurun jauh ketimbang saat di Vitesse di mana ia bermain 30 kali dan mencetak lima gol. Di Everton, ia hanya bermain lima kali itu pun jarang yang bermain 90 menit penuh. Sehingga Atsu sendiri memandang kepindahannya ke Spanyol sebagai satu hal yang tepat untuk karirnya saat ini.
âAku menyamakan sepakbola Spanyol dengan caraku bermain dan aku percaya semua pemain mestinya bisa bermain di liga manapun. Namun, saat ini itu bukan tentang liga mana yang cocok dan tidak. Ini adalah di mana aku bisa mendapatkan kesempatan bermain. Aku sudah bicara dengan pelatih dan kalau aku bekerja keras di sana, setidaknya, dia akan memberiku kesempatan,â ucapnya.
Sungguh disayangkan kalau pemain sekaliber Atsu justru tidak dilirik oleh kesebelasan besar. Padahal, ia menyandang status sebagai Pemain Terbaik Piala Afrika 2015. Selain Atsu, penyerang Loic Remy pun kemungkinan akan dipinjamkan Chelsea. Ada nama Crystal Palace, Leicester City, dan Newcastle yang siap menampung Remy.
foto: irishmirror.ie
Komentar