Duel antara kesebelasan penghuni peringkat pertama menghadapi peringkat kedua pastinya akan selalu menarik untuk dinantikan. Begitu pula dengan salah satu pertandingan Liga Primer pekan ke-25 yang akan mempertemukan Manchester City dan Leicester City di Ettihad Stadium, markas Manchester City.
Leicester City yang tampil mengejutkan sepanjang musim ini menempati peringkat pertama dengan torehan 50 poin. Sementara Manchester City menguntit di bawahnya dengan torehan 47 poin.
Yang lebih menarik lagi, laga ini juga akan mempertemukan dua kesebelasan yang memiliki catatan impresif sejauh ini. Catatan ini terkait penampilan keduanya ketika menjalani laga kandang bagi Manchester City dan laga tandang bagi Leicester City.
Dimulai dari Manchester City, skuat besutan Manuel Pellegrini ini menjadi kesebelasan dengan peroleh poin terbanyak di kandang. Dari 12 laga yang sudah dijalani Manchester City di Liga Primer kala bermain di Ettihad Stadium, mereka berhasil mengumpulkan 28 poin. Berada di bawahnya adalah Leicester City dengan 25 poin.
Selain itu, Man City juga menjadi kesebelasan paling produktif di kandang. Mereka sudah mencetak 33 gol di kandang yang artinya memiliki rataan hampir tiga gol pertandingan. Tak ada kesebelasan lain yang sudah mengoleksi lebih dari 30 gol dari 12 pertandingan kandang yang sudah dijalani selain Manchester City (Everton di bawahnya 27 gol).
Tak hanya tajam di depan, Man City pun memiliki pertahanan kokoh di lini pertahanan kala menjalani laga kandang. Dari 12 laga, mereka hanya kemasukkan 12 gol. Memang, catatan ini masih kalah dengan Manchester United (kebobolan lima kali), Arsenal (tujuh kali), Tottenham (sembilan kali) dan Stoke City (10 kali) kala mereka menjalani laga kandang. Meskipun begitu, ini cukup menjadi jaminan bahwa Manchester City pun tak mudah kebobolan di kandang dengan rataan kebobolan satu gol per pertandingan.
Bagaimana dengan sang tamu? Kala menjalani laga tandang, mereka berhasil mengumpulkan 25 poin dari 12 laga. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di Liga Primer, unggul dua poin dari Tottenham dan empat poin dari Arsenal.
Leicester pun menjadi kesebelasan terproduktif kala bertandang. Mencetak 23 gol dari 12 pertandingan artinya mereka memiliki rataan mencetak dua gol setiap menjalani laga tandang. Gol demi gol tersebut membuat mereka hanya sekali pulang dengan tangan hampa.
Soal kebobolan, Leicester mungkin bukan yang terbaik, tak seperti Tottenham yang hanya kebobolan 10 gol dari 12 pertandingan. Meskipun begitu, dengan catatan kebobolan 13 gol dari 12 laga cukup menunjukkan bahwa pertahanan mereka sejauh ini cukup kuat.
Kedua kesebelasan juga memiliki andalan mencetak gol di lini depan. Di kubu tuan rumah, terdapat Sergio Aguero yang sudah mengoleksi 13 gol dari 17 pertandingan yang ia jalani di Liga Primer. Sementara di kubu tamu terdapat Jamie Vardy yang menjadi top skorer sementara Liga Primer dengan 18 gol (dari 24 laga). Jika dikonversikan, keduanya memiliki rataan gol yang sama yaitu 0,75 per pertandingan.
Namun torehan gol Aguero di kandang lebih baik ketimbang perolehan gol Vardy di tandang. Jika dari 12 tandang yang dijalani Vardy ia hanya mencetak tujuh gol, Aguero berhasil mencetak sembilan gol kala menjalani delapan laga tandang.
Tapi sebenarnya kedua kesebelasan akan mengharapkan penampilan terbaik dari pemain andalan lainnya. Di Leicester, terdapat sosok Riyad Mahrez yang telah mencetak 13 gol dan sembilan assist. Ada juga Marc Albrighton yang sudah mengoleksi enam assist. Sementara di Manchester City, meski akan tampil tanpa Kevin De Bruyne yang mengoleksi sembilan assist, mereka masih memiliki David Silva yang sudah mencatatkan delapan assist. Tak hanya Silva, City juga bisa memperbesar kemungkinan mencetak gol dari kaki Yaya Toure dan Raheem Sterling.
Statistik-statistik di atas mungkin hanya angka-angka semata. Namun angka-angka di atas sedikit banyak bisa menggambarkan bahwa duel kedua kesebelasan nanti memiliki kans untuk menyajikan laga yang seru. Belum lagi adu strategi kedua manajer di mana Manuel Pellegri sudah menyiapkan skuatnya dengan matang dan Claudio Ranieri masih bertahan dengan donât change the winning team-nya.
foto:Â betbright.com
Komentar