Toni Kroos merupakan satu-satunya pemain yang tidak datang pada pesta makan malam Natal Real Madrid. Dikabarkan jika ia mulai gerah berada di Madrid dengan berbagai alasan. Terutama ia semakin gusar karena tidak diturunkan ketika menghadapi Villareal pada 13 Desember 2015 oleh Rafael Benitez.
Selain hal tersebut, pemain asal Jerman ini juga tidak nyaman pada posisi bermainnya yang menjadi gelandang perebut bola. Kroos lebih senang menjadi gelandang box to box, seperti saat memperkuat Bayern Munchen atau Kesebelasan Negara Jerman. Ia suka bermain lebih menyerang seperti ketika tugasnya dibantu Bastian Schweinsteiger di Munchen dan Sami Khedira bersama Jerman.
Sebetulnya, ia sudah mengalah ketika Real Madrid dilatih Carlo Ancelotti. Kroos bermain sebagai gelandang bertahan mengganti peran Xabi Alonso sebagai deep-lying playmaker. Namun ketika dilatih Benitez, tugas utama Kroos menjadi gelandang perebut bola.
Benitez pun tampak kebingungan memilih Kroos atau Casemiro. Kombinasi ketika memainkan keduanya pun tidak terlalu berhasil. Kroos masih sering berkutat menahan serangan lawan di depan kotak penalti. Sehingga hal itulah yang memunculkan asumsi jika Los Blancos bermain bertahan era Benitez. Padahal, Kroos memang tidak terbiasa dengan 'pekerjaan-pekerjaan kotor' di lapangan.
Baca juga : Cristiano Ronaldo Puji Zinedine Zidane, Seburuk Itukah Rafael Benitez?
Tapi menurut media Don Balon, Kroos tetap ingin pergi dari Madrid walau Benitez sudah lengser. Manchester United dikabarkan masih meniliki kemungkinan untuk memboyongnya. Chelsea pun menginginkannya sebagai ancang-ancang jika Cesc Fabregas hengkang akhir musim ini.
Kendati demikian, Kroos merasa Los Blancos mengalami perubahan semenjak Zinedine Zidane menjadi pelatih kepala, "Anda bisa melihat perbedaan permainan kami (sejak Zidane mengambil alih). Kami punya kapasitas untuk meningkatkan dan kami bisa menigkatkannya lebih," ujarnya seperti dikutip ESPN FC.
Tapi nampaknya Madrid tidak akan melepas pemain 26 tahun itu begitu saja. Baru-baru ini terungkap klausul pelepasan kontrak Kroos sebesar 300 juta euro. Rupanya, Madrid ingin menjadikannya sebagai pemain jangka panjang Madrid.
Atas klausul tersebut, tentunya tak mudah bagi kesebelasan lain untuk mendapatkan tenaga Kroos. Kalaupun ada kesebelasan lain yang tertarik padanya, kesebelasan tersebut tentunya harus mengeluarkan biaya yang tak murah.
Bahkan kabarnya uang sebesar 50 juta euro harus dikeluarkan kesebelasan peminatnya, atau dua kali lipat dari harga yang dikeluarkan Madrid kala memboyong Kroos dari Bayern Munchen pada 2014 lalu. Ini artinya, Kroos harus berjuang menjaga tempatnya di skuat utama Real Madrid sebelum ada kesebelasan lain yang berani membayar mahal untuk mendapatkannya.
Sumber lain : 90 Mins, Goal, SB Nation, The Guardian.
Komentar