Luciano Spalletti, Pelatih AS Roma, sudah meminta maaf tentang keputusannya mencoret penyerangnya, Francesco Totti, dalam skuat melawan Palermo pada Senin (22/2) pekan lalu. Spalletti berargumen bahwa pencoretan Totti dimaksudkan untuk kebaikan kesebelasannya. Spalletti mengaku tidak pernah meragukan kemampuan dan kontribusi Totti, sehingga ia selalu memberikan rasa hormat kepada kapten Roma itu.
Mengenai masa depan Totti, Spalletti menyerahkan semua urusan itu kepada pribadi Totti itu sendiri, walau Spalletti tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada Totti di Roma. Kendati demikian, keregangan Spalletti dan Totti tetap berada dalam situasi yang panas. Sampai presidennya, James Pallotta, berencana akan turun langsung untuk menyelaraskan dua tokoh penting di klubnya saat ini. Apalagi I Lupi (Si Serigala), julukan Roma, harus melanjutkan perjalanannya di Serie-A 2015/2016.
Roma akan menghadapi tuan rumah Empoli di Stadion Carlo Castellani, Minggu (28/2). Tapi situasi tegang tersebut dikabarkan sudah mulai mencair jelang menghadapi Empoli. Totti kembali hadir sehari setelah pertandingan melawan Palermo. Kedatangannya memenuhi harapan Spalletti, yaitu kembali latihan dan melakukan semua kegiatan dengan baik.
Spalletti pun enggan berbicara lagi tentang keregangangannya dengan Totti. "Saya akan mengevaluasi semua pilihan dan kita akan lihat (jika Totti bermain) apa yang akan terjadi. Semua yang saya inginkan untuk masalah ini adalah saya melakukan hal yang sama (dengan Totti) seperti yang dilakukan dengan pemain lain. Bagi saya, semua masalah adalah untuk kepentingan yang terbaik untuk tim ini," ujar Spalletti seperti dikutip Gazzetta World.
Baca juga: Menuju Senjakala Pangeran Roma.
Sementara itu, ia berharap skuatnya bisa bermain seperti ketika mengalahkan Palermo dengan skor 5-0. Spalletti ingin mencapai tujuannya musim ini, yaitu membawa I Lupi berada di tiga besar klasemen akhir Serie-A 2015/2016. Maka ia mengingatkan semua pemainnya untuk bekerja keras dan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka setiap saat.
Spalletti pun mencontohkan permainan Mohamed Salah agar ditiru pemain lainnya. Menurut Spalletti, Salah adalah pemain yang paling memahami keinginan strateginya saat ini. "Dia (masih) berlari kembali melintasi lapangan untuk mencoba memenangkan bola ketika kami sudah (unggul) 4-0. Setelah 30 menit di babak kedua dan dia sudah mencetak dua gol. Ini adalah perilaku yang saya inginkan. Setiap orang harus memiliki sikap ini. Ini adalah satu-satunya cara kita mendapatkan hasil yang bagus," kata Spalletti.
Komentar