Kedigdayaan klub ibukota Prancis, Paris Saint-Germain di Ligue 1 dalam hampir satu tahun kalender harus menemui akhir. Zlatan Ibrahimovic dan kolega ditaklukkan oleh rival mereka, Olympique Lyon, dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan pekan ke-28 Liga Prancis yang digelar di Parc Olympique Lyonais, Minggu (28/2) petang.
Dua gol tuan rumah dicetak Maxwel Cornet pada menit ke-13 dan Serge Darder beberapa saat sebelum turun minum. PSG yang bertandang ke markas Lyon harus tampil tanpa kekuatan penuh karena absennya Angel Di Maria dan Marco Veratti. Sementara itu, Lyon harus kehilangan Christophe Jallet, Samuel Umtiti, dan Clement Grenier, karena suspensi kartu, juga Mathieu Valbuena. Namun, absennya para pemain tersebut tidak membuat tuan rumah menjadi lemah. Lyon kali ini tampil cerdik dengan membuat PSG kewalahan meladeni pressing ketat dan serangan balik cepat.
Gol pertama Lyon terjadi berkat kecerdikan Alexandre Lacazette yang melihat posisi Cornet yang berada di area kotak penalti sebelum penyerang berusia 19 tahun tersebut memotong arah bola ke dalam dan menceploskan bola dengan kakai kanan ke gawang Kevin Trapp. Sementara itu, gol kedua Lyon berawal dari Jordan Ferri yang dengan cerdik memberikan bola kepada Rafael untuk kemudian diumpan ke dalam kotak penalti. Darder yang tidak dikawal, bisa leluasa mengontrol bola dan menggandakan keunggulan tuan rumah.
Merasa perlu perubahan untuk mengejar keteringgalan, Laurent Blanc memutuskan untuk memasukkan Javier Pastore dan menggantikan Benjamin Stambouli yang permainannya mengecewakan pada babak pertama. Harapan PSG untuk mengejar ketertinggalan sempat timbul setelah Lucas Moura mencetak gol enam menit setelah kick-off babak kedua. Namun, selanjutnya tidak ada gol yang terjadi lagi hingga peluit akhir dibunyikan.
Kesalahan-kesalahan dari lini belakang PSG sangat mengkhawatirkan, mengingat gol-gol yang tercipta dari Lyon semuanya bermula dari kesalahan pemain di derah pertahanan. Contohnya, kesalahan Benjamin Stambouli yang gagal merebut bola dan kesalahan Gregory van der Wiel dalam memberikan pressing yang terlalu longgar mengakibatkan serangan-serangan Lyon dari sayap bisa membahayakan.
Disiplinnya lini belakang Lyon membuat kubu tamu kesulitan melakukan penetrasi ke jantung pertahanan. Absennya pemain kunci seperti Di Maria dan Veratti seharusnya bisa membuat keunggulan kubu tuan rumah lebih besar lagi mengingat ciamiknya penampilan pemain Lyon di laga ini seperti Rachid Ghezzal, Jordan Ferri, serta Sergi Darder.
Masuknya Javier Pastore di babak kedua juga membuat pertahanan Lyon kerepotan. Terbukti, gol balasan PSG diawali oleh dribel Pastore dari sisi kanan yang diteruskan kepada Cavani yang memberikan operan backheel ke kotak penalti, sebelum disambar Lucas Moura.
Permainan PSG yang cenderung lebih agresif di babak kedua nyatanya tidak mampu menahan serangan-serangan dari kubu Les Gones. Les Parisiens pun sempat mencetak gol melalui Zlatan Ibrahimovic, namun posisinya berada dalam posisi offside. Setelah itu, PSG masih kesulitan menandingi permainan bola satu sentuhan cepat yang diperlihatkan anak-anak asuh Bruno Genesio.
Lyon akhirnya bisa membalaskan kekalahannya di putaran pertama dari PSG yang kala itu kalah 1-5. Di sisi lain, rekor tak terkalahkan PSG dalam 36 pertandingan terakhir pun terhenti. Terakhir kali PSG kalah oleh Bordeaux pada Maret 2015. Dengan hasil ini, PSG masih berada di puncak klasemen Ligue1 dengan 70 poin, sementara Lyon berada di peringkat ketiga dengan raihan 42 poin.
[tr]
Foto: gettyimages
<fva>
Komentar