Liga Sepakbola Tiongkok, CSL, tengah dibanjiri bintang-bintang Eropa mulai dari Alex Teixeira sampai Ezequiel Lavezzi. Mereka mencoba peruntungannya di liga yang diresmikan pada 2003 ini. Selain pemain top Eropa, pemain asing dari negara lain seperti Australia pun mulai kerasan membela kesebelasan di CSL karena mereka merasa kompetisi tersebut kompetitif.
Hal ini membuat pelatih berkebangsaan Skotlandia-Australia, Lawrie McKinna, memprediksi bahwa gelombang kedatangan pemain Australia ke CSL akan semakin bertambah. Tahun ini saja, ada 30 pemain asal Australia yang bermain di CSL. Di antara mereka ada nama-nama pemain timnas Australia macam Matthew Spiranovic (Hangzhou Greentown), Trent Sainsbury (Jiangsu Suning), James Troisi (Liaoning Whowin), dan tentu saja pemain bintang yang pernah membela Everton dan juga pemain legenda Australia, yaitu Tim Cahill (Hangzhou Greentown).
"Anda bisa lihat perkembangannya. Sekarang, banyak pemain Australia yang bermain di CSL," ujar McKinna seperti dilansir oleh FourFourTwo.
Kondisi ini, seperti direfleksikan oleh McKinna yang sudah lebih dari satu tahun melatih klub CSL, Chengdu Blades, berbeda dengan kondisi beberapa tahun ke belakang di mana saat dia pertama kali melatih di Tiongkok. Dulu, klubnya saja, Chengdu Blades, hanya memberikan dia jatah lima juta dolar untuk belanja pemain. Uang itu dia gunakan untuk mendatangkan Jonas Salley, Brendon Santalab, dan Adam Kwasnik.
Tapi, sejak Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mendorong klub-klub Tiongkok untuk mendatangkan pemain dan pelatih asing untuk meningkatkan kualitas sepakbola Tiongkok, pemain-pemain bintang pun mulai berdatangan, salah satunya adalah bintang-bintang timnas Australia.
"Tampaknya uang menjadi motivasi para pemain bintang itu kemari, dan hal ini juga yang disadari oleh para pemain asal Australia," kata McKinna.
"Coba bayangkan, gaji seorang pemain Australia disini bisa mencapai 30.000 dolar per bulan. Bayangkan jika per tahun. Ini tentunya lebih besar daripada gaji kebanyakan pemain Australia di A-League. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai nanti, dan sangat berbeda dengan saat pertama kali saya datang kemari," tambah McKinna.
Memang, invasi pemain Australia sudah mulai masuk ke CSL semenjak Tim Cahill memutuskan untuk bergabung dengan Shanghai Shenhua selepas meninggalkan New York Red Bulls tahun lalu, dan diikuti oleh pemain yang lain. Selain itu, kualitas CSL yang sedang meningkat pun disinyalir menjadi faktor kepindahan pemain-pemain Australia ini, selain tentunya masalah uang.
(sf)
foto: fourfourtwo.com
<fva>
Komentar